Beberapa keuntungannya, dapat disebutkan berikut ini:
1. Jauh Lebih Produktif
Saat menghadapi problem, orang yang bersyukur, masih dapat memanfaatkan peluang yang tersisa, sekecil apapun, untuk menangkap peluang yang lain. Tidak menghabiskan waktunya untuk mengeluh dan sesal diri. Apa untungnya menyesali diri? Bangkit dari keterpurukan, itulah cara terbaik menghadapi problema.
2. Lebih Bahagia dan Optimis
Pribadi pesimis, hanya akan sibuk meratapi kegagalan dan nyinyir pada kesuksesan pihak lain. Sementara, orang yang bersyukur, emosinya stabil, dan itu menjadikannya lebih bahagia, sigap mencari solusi dan alternatif terbaik, dan melokalisasi persoalan, bukan melebarkannya, apalagi menyalahkan pihak lain. Semuanya, diambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa yang terjadi.
3. Mafaatnya kembali ke Diri Sendiri
Coba kalian pikirkan berkali-kali. Dunia ini sudah jutaan atau ribuan tahun, tetapi rahmat dan kasih Allah Swt. masih tetap dilimpahkan ke seluruh makhluknya, dan semuanya tercukupi. Jika ada kelaparan di satu tempat, itu karena kesalahan pengelolaan, atau ada pihak lain yang mengambil berlebih dari yang semestinya.
Ambil contoh, di sebuah pesta pernikahan, betapa banyaknya makanan dan minuman tersisa yang akhirnya menjadi sampah, padahal masih banyak saudara kita yang mengais makanan dan belum bisa makan.
Hendaklah kita pahami bersama, berlimpahnya rahmat dan nikmat itu, tetap diberikan kepada mereka (boleh jadi orang beriman, atau orang-orang kafir) yang berbuat aniaya, lalim, dan ingkar kepada Allah Swt. Itu semua, tidak menghalangi Allah Swt. untuk menghentikan curahan rahmat dan nikmatnya kepada seluruh makhluk.
Jadi, kembali kepada kalian semua. Jika kalian menjadi hamba yang bersyukur, maka manfaat dan maslahatnya, kembali ke Anda sendiri. Sebaliknya, jika kalian kufur, maka tunggulah kegagalan dan kesengsaraan dunia, apalagi pedihnya neraka, akan kalian rasakan sendiri (Q.S. Ibrahim/14: 7). Allah Swt. juga berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Q.S. Ibrahim/14: 7).
Allah Swt. juga berfirman:
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗوَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ
Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.” (Q.S. Luqmān/31: 12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.