A. Tujuan Perang Salib
Tujuan perang salib itu tersirat minimal ada 3 tujuan:
1. Umat Kristen ingin kembali menguasai kota Yerussalem yang ketika itu dikuasai oleh bani Saljuq. Karena pada masa itu beredar hembusan bahwa, umat Kristen akan sulit memasuki daerah Yerussalem, karena bani Saljuq telah mengumumkan peraturanperaturan untuk pendatang yang berkunjung kesana;
2. Adanya kesumat unsur dan agama yang terselubung yang sangat susah untuk diterka, karena Yerussalem adalah kota suci tiga umat beragama ( Islam, Kristen, Hindu);
3. Membalaskan dendam Timur Barat dan faktor ekonomi yang sangat potensial di Yerussalem.
B. Akibat yang Ditimbulkan oleh Perang Salib
Akibat yang ditimbulkan oleh perang salib yang berlangsung selama lebih dua abad itu amat banyak sekali, diantaranya:
1. Pemeluk Islam yang menduduki Andalusia dan Sisilia terpaksa hengkang dari dua daerah ini, karena kemenangan ratu Isabella dan Raja Ferdinand membuat mereka memberikan tiga tawaran yang tidak menguntungkan satu pun, dari tiga tawaran tersebut diantaranya yaitu muslim harus keluar dari Spanyol atau tatap di Spanyol tetapi memeluk agama Kristen atau pilihan terakhir di bunuh.
2. Delapan kali perang salib, hanya serangan pertama yang dianggap menang oleh sejarawah, sedangkan yang lainnya adalah gagal, sehingga tujuan perang dialihkan untuk merebut kota Mesir.
3. Kegagalan merebut mesir membuat perang salib selanjutnya tidak terarah, maka Spanyol dan Sisilia yang jauh berada dari Baghdad diserang dengan membabibuta tanpa pandang bulu, sehingga daerah ini mendapat getah dari perang salib.
4. Dengan dikuasainya Sisilia dan Spanyol oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella yang sangat membenci Islam karena perang salib, sehingga mereka mengikis habis seluruh jejak Islam dan peradabannya, kecuali bangunan-bangunan yang dianggap perlu yang masih eksis sampai sekarang. Bangunan-bangunan berupa istana-istana masih tetap digunakan untuk tempat tinggal.
Bahkan salah satu ikon kota Cordova yaitu masjid Cordova yang semula difungkikan sebagai tempat peribadahan umat muslim, diubah menjadi gereja untuk peribadahan umat nasrani. Masjid Cordova pun masih dapat kita temui hingga saat ini dan nuansa khas corak Islam masih dapat kita rasakan hingga kini. Dapat dikatakan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella sukses dalam ekspansi daerah Andalusia ataupun Spanyol.
Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinand dan Isabella. Sementera dikalangan Islam sendiri terjadi perpindahan kekuasaan dengan sistem ahli waris. Pola yang masih dipertahankan umat Islam dalam mengganti tampuk kepemimpinan kadang jauh dari kelayakan. Sebagaimana bukti sejarah yang mengangkat seorang raja atas pertimbangan keturunan yang masih berusia belasan tahun.
Peralihan kekuasaan seperti ini (raja yang masih berusia belia) sering keliru dalam mengambil keputusan dan kadang kala terdapat kesalahan besar dan fatal akibatnya, baik terhadap pamornya, maupun kestabilan kedaulatan dalam negeri Islam sendiri. Dengan demikian tidak ada lagi kekuatan islam untuk membendung kebangkitan Kristen di daerah ini.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang tujuan perang salib dan akibat yang ditimbulkan oleh perang salib. Sumber Modul 4 Perkembangan Islam Sesudah Masa Khulafaur Rasyidin, Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Kementerian Agama Republik Indonesia 2018. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Tujuan perang salib itu tersirat minimal ada 3 tujuan:
1. Umat Kristen ingin kembali menguasai kota Yerussalem yang ketika itu dikuasai oleh bani Saljuq. Karena pada masa itu beredar hembusan bahwa, umat Kristen akan sulit memasuki daerah Yerussalem, karena bani Saljuq telah mengumumkan peraturanperaturan untuk pendatang yang berkunjung kesana;
2. Adanya kesumat unsur dan agama yang terselubung yang sangat susah untuk diterka, karena Yerussalem adalah kota suci tiga umat beragama ( Islam, Kristen, Hindu);
3. Membalaskan dendam Timur Barat dan faktor ekonomi yang sangat potensial di Yerussalem.
B. Akibat yang Ditimbulkan oleh Perang Salib
Akibat yang ditimbulkan oleh perang salib yang berlangsung selama lebih dua abad itu amat banyak sekali, diantaranya:
1. Pemeluk Islam yang menduduki Andalusia dan Sisilia terpaksa hengkang dari dua daerah ini, karena kemenangan ratu Isabella dan Raja Ferdinand membuat mereka memberikan tiga tawaran yang tidak menguntungkan satu pun, dari tiga tawaran tersebut diantaranya yaitu muslim harus keluar dari Spanyol atau tatap di Spanyol tetapi memeluk agama Kristen atau pilihan terakhir di bunuh.
2. Delapan kali perang salib, hanya serangan pertama yang dianggap menang oleh sejarawah, sedangkan yang lainnya adalah gagal, sehingga tujuan perang dialihkan untuk merebut kota Mesir.
3. Kegagalan merebut mesir membuat perang salib selanjutnya tidak terarah, maka Spanyol dan Sisilia yang jauh berada dari Baghdad diserang dengan membabibuta tanpa pandang bulu, sehingga daerah ini mendapat getah dari perang salib.
4. Dengan dikuasainya Sisilia dan Spanyol oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella yang sangat membenci Islam karena perang salib, sehingga mereka mengikis habis seluruh jejak Islam dan peradabannya, kecuali bangunan-bangunan yang dianggap perlu yang masih eksis sampai sekarang. Bangunan-bangunan berupa istana-istana masih tetap digunakan untuk tempat tinggal.
Bahkan salah satu ikon kota Cordova yaitu masjid Cordova yang semula difungkikan sebagai tempat peribadahan umat muslim, diubah menjadi gereja untuk peribadahan umat nasrani. Masjid Cordova pun masih dapat kita temui hingga saat ini dan nuansa khas corak Islam masih dapat kita rasakan hingga kini. Dapat dikatakan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella sukses dalam ekspansi daerah Andalusia ataupun Spanyol.
Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinand dan Isabella. Sementera dikalangan Islam sendiri terjadi perpindahan kekuasaan dengan sistem ahli waris. Pola yang masih dipertahankan umat Islam dalam mengganti tampuk kepemimpinan kadang jauh dari kelayakan. Sebagaimana bukti sejarah yang mengangkat seorang raja atas pertimbangan keturunan yang masih berusia belasan tahun.
Peralihan kekuasaan seperti ini (raja yang masih berusia belia) sering keliru dalam mengambil keputusan dan kadang kala terdapat kesalahan besar dan fatal akibatnya, baik terhadap pamornya, maupun kestabilan kedaulatan dalam negeri Islam sendiri. Dengan demikian tidak ada lagi kekuatan islam untuk membendung kebangkitan Kristen di daerah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.