Dari segi bahasa Hasan dari kata al-Husnu = keindahan. Menurut istilah Hadis Hasan adalah:
Artinya: Hadis Hasan adalah Hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil, kurang sedikit ke-dhâbith-annya, tidak ada keganjilan (syâdz), dan tidak ada `illat.
Kriteria Hadis Hasan hampir sama dengan kriteria Hadis Shahih. Perberbedaannya hanya terletak pada sisi kedhabith-annya. Hadis Shahih ke- dhabith-an seluruh perawinya harus tamm (sempurna), sedang dalam Hadis Hasan, kurang sedikit ke-dhabith-annya jika dibandingkan dengan Hadis Shahih.
Hadis yang diriwayatkan oleh al-Turmudzi, Ibn Majah, dan Ibn Hibban dari al-Hasan bin `Urfah al-Maharibi dari Muhammad bin `Amr dari Abi Salamah dari Abi Hurayrah, bahwa Nabi saw bersabda:
Artinya: Usia umatku sekitar antara 60 sampai 70 tahun dan sedikit sekali yang melebihi demikian itu.
Para perawi Hadis di atas tsiqah semua kecuali Muhammad bin `Amr dia adalah shadûq =sangat benar. Oleh para ulama Hadis nilai ta`dîl shadûq tidak mencapai dhâbith tamm sekalipun telah mencapai keadilan, ke-dhabith-annya kurang sedikit jika dibandingkan dengan ke-dhabith-an shahih seperti tsiqatun (terpercaya ) dan sesamanya.
Hadis Hasan terbagi menjadi dua macam, yaitu Hasan li Dzatih dan Hasan li Ghayrih.
Hadis Hasan lidzatih adalah Hadis yang memenuhi persyaratan Hadis Hasan.
Sedang Hadis Hasan li Ghayrih adalah ‚ Hadis Dha`if diriwayatkan melalui jalan (sanad) lain yang sama atau lebih kuat.
Hadis Hasan dapat dijadikan hujah walaupun kualitasnya di bawah Hadis Shahih. Semua Fuqaha, sebagian Muhadditsin dan Ushuliyin mengamalkannya kecuali sedikit dari kalangan orang yang sangat ketat dalam mempersyaratkan penerimaan Hadis (musyaddidin). Bahkan sebagian Muhadditsîn yang mempermudah dalam persyaratan Shahih (mutasahilin) memasukkannya ke dalam Hadis Shahih seperti al-Hakim, Ibn Hibban, dan Ibn Khuzaymah.
Buku- buku Hadis yang memuat Hadis Hasan, pada umumnya adalah Jami’ al-Turmudzi yang masyhur dikenal Sunan al-Turmudzi, Sunan Abi Dawud, dan Sunan al-Dar Quthni, yang dijelaskan di dalamnya banyak Hadis Hasan.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian hadis hasan, macam, kriteria hadis hasan dan contoh hadis hasan. Sumber Modul 1 Konsep Dasar Ulumul Hadis PPG dalam Jabatan Tahun 2019 Kementerian Agama Republik Indonesia JAKARTA 2019. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Artinya: Hadis Hasan adalah Hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil, kurang sedikit ke-dhâbith-annya, tidak ada keganjilan (syâdz), dan tidak ada `illat.
Kriteria Hadis Hasan hampir sama dengan kriteria Hadis Shahih. Perberbedaannya hanya terletak pada sisi kedhabith-annya. Hadis Shahih ke- dhabith-an seluruh perawinya harus tamm (sempurna), sedang dalam Hadis Hasan, kurang sedikit ke-dhabith-annya jika dibandingkan dengan Hadis Shahih.
Hadis yang diriwayatkan oleh al-Turmudzi, Ibn Majah, dan Ibn Hibban dari al-Hasan bin `Urfah al-Maharibi dari Muhammad bin `Amr dari Abi Salamah dari Abi Hurayrah, bahwa Nabi saw bersabda:
Artinya: Usia umatku sekitar antara 60 sampai 70 tahun dan sedikit sekali yang melebihi demikian itu.
Para perawi Hadis di atas tsiqah semua kecuali Muhammad bin `Amr dia adalah shadûq =sangat benar. Oleh para ulama Hadis nilai ta`dîl shadûq tidak mencapai dhâbith tamm sekalipun telah mencapai keadilan, ke-dhabith-annya kurang sedikit jika dibandingkan dengan ke-dhabith-an shahih seperti tsiqatun (terpercaya ) dan sesamanya.
Hadis Hasan terbagi menjadi dua macam, yaitu Hasan li Dzatih dan Hasan li Ghayrih.
Hadis Hasan lidzatih adalah Hadis yang memenuhi persyaratan Hadis Hasan.
Sedang Hadis Hasan li Ghayrih adalah ‚ Hadis Dha`if diriwayatkan melalui jalan (sanad) lain yang sama atau lebih kuat.
Hadis Hasan dapat dijadikan hujah walaupun kualitasnya di bawah Hadis Shahih. Semua Fuqaha, sebagian Muhadditsin dan Ushuliyin mengamalkannya kecuali sedikit dari kalangan orang yang sangat ketat dalam mempersyaratkan penerimaan Hadis (musyaddidin). Bahkan sebagian Muhadditsîn yang mempermudah dalam persyaratan Shahih (mutasahilin) memasukkannya ke dalam Hadis Shahih seperti al-Hakim, Ibn Hibban, dan Ibn Khuzaymah.
Buku- buku Hadis yang memuat Hadis Hasan, pada umumnya adalah Jami’ al-Turmudzi yang masyhur dikenal Sunan al-Turmudzi, Sunan Abi Dawud, dan Sunan al-Dar Quthni, yang dijelaskan di dalamnya banyak Hadis Hasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.