Akhlak sebagaimana hal-hal lainnya memiliki dasar-dasar. Adapun dasar dari akhlak di dalam aqidah Islamiyah adalah:
Pertama: Dasar I'tiqadi
Dasar I'tiqadi ini meliputi tiga hal:
a. Iman dan percaya kepada Allah Swt (bahwa Allah Swt itu ada dan nyata) yang menciptakan mati dan hidup, manusia dan alam semesta, Dialah Allah Swt yang maha mengetahui segala sesuatu, yang telah lalu, saai ini dan yang akan datang.
b. Sesunggguhnya Allah Swt sejak menciptakan manausia di dunia ini telah mengenalkannya kepada Diri (jiwa) nya, dan mengenalkannya jalan yang baik dan buruk, mengenalkan yang haq dan yang batil melalui risalah dan wahyu. Allah Swt juga memberikan kemampuan kepada manusia untuk memahami hakikat tersebut, serta memberikan petunjuk kaarah hal tersebut di dalam alam ini yang barang siapa mau merenungkan dan mencarinya maka akan dapat menemukannya.
c. Adanya kehidupan setelah mati, kehidupan setelah mati ini ada yang penuh kenikmatan namun sebaliknya ada juga yang penuh derita. Kenikmatan setelah mati dapat diperoleh dengan mengikuti kebenaran. Sedangkan mereka yang mengikuti kebatilan akan mendapatkan kehidupan setelah mati yang sangat pedih.sehingga akhlak Islam mengarahkan manusia untuk mengikuti yang benar guna meraih kebahagiaan di dunia dan setelah mati (Yaljin, 1392: 119-121).
Kedua, Dasar Ilmiah
Islam adalah agama yang moderat. Islam mengambil posisi ditengah diantara dua kelompok yang bertolak belakang. Kelompok pertama meyakini dan mengarahkan orientasi hidupnya hanya pada kehidupan dunia ini saja dan mengabaikan (bahkan mengingkari) kehidupan setalah kehidupan di dunia ini. Kelompok kedua sebaliknya berorientasi pada kehidupan setelah kematian mengambil jalan kehidupan ruhani dan mengabaiakan kehidupan dunia. Sedangkan Islam mengambil posisi ditengah tengah dengan menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Ketiga, (Menjaga) Tabiat Manusia
Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat antara perilaku (perbuatan) manusia dengan tabiat (perangai) manusia, maka untuk dapat membentuk akhlak yang baik para ulama menaruh perhatian pada aspek tabiat manusia.
Akhlak manusia secara umum dibagi menjadi tiga, akhlak manusia dengan Tuhannya, akhlak manusia dengan dirinya, dan akhlak manusia kepada masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu tanggunng jawab akhlak adalah mengarahkan manusia pada nilai nilai dan usaha usaha dalam perbuatannya baik positif atau negativ untuk dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, dirinya sendiri dan dalam masyarakat sosialnya (yaljin, 1392: 327).
Maka nilai tanggung jawab akhlak ini didasarkan pada tiga dasar:
a. Iman kepada Allah Swt, karena pilihan untuk berpegang pada akhlak yang utama dan meninggalkan akhlak tercela tidak dapat terwujud kecuali dengan keyakinan yang mantap yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Begitu juga pertimbangan untuk melakukan atau tidak melakukan tidak akan muncul kecuali dengan keyakinan yang bersih, dan keyakinan ini adalah Iman kepada Allah.
b. Dasar Rasional (akal). Hal ini karena akal diciptakan bagi manusia agar dapat membedakan perkara benar dan salah, baik dan buruk sehingga manusia siap menerima perintah dan larangan juga manusia dapat akibat akibat dari perbuatannya (Al Muhasibi, 1420: 252). Akal juga bisa memberikan isyarat dan menunjukkan pada kebenaran (al-asfahany, 1408: 102). Akal juga menjadi media untuk membuat pertimbanagan dalam menentukan pilihan.
c. Dasar intuisi (hati), hati bisa menjadi dasar pertimbangan perbuatan manusia, seseorang yang mau merenungkan perbuatannya dengan bertanya pada hatinya maka akan menemukan ketenangan dalam hatinya jika dia melakukan perbuatan baik. Atau hatinya menjadi bingung dan takut perbuatannya diketahui orang lain jika melakukan perbuatan buruk.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang dasar ilmu akhlak. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Pertama: Dasar I'tiqadi
Dasar I'tiqadi ini meliputi tiga hal:
a. Iman dan percaya kepada Allah Swt (bahwa Allah Swt itu ada dan nyata) yang menciptakan mati dan hidup, manusia dan alam semesta, Dialah Allah Swt yang maha mengetahui segala sesuatu, yang telah lalu, saai ini dan yang akan datang.
b. Sesunggguhnya Allah Swt sejak menciptakan manausia di dunia ini telah mengenalkannya kepada Diri (jiwa) nya, dan mengenalkannya jalan yang baik dan buruk, mengenalkan yang haq dan yang batil melalui risalah dan wahyu. Allah Swt juga memberikan kemampuan kepada manusia untuk memahami hakikat tersebut, serta memberikan petunjuk kaarah hal tersebut di dalam alam ini yang barang siapa mau merenungkan dan mencarinya maka akan dapat menemukannya.
c. Adanya kehidupan setelah mati, kehidupan setelah mati ini ada yang penuh kenikmatan namun sebaliknya ada juga yang penuh derita. Kenikmatan setelah mati dapat diperoleh dengan mengikuti kebenaran. Sedangkan mereka yang mengikuti kebatilan akan mendapatkan kehidupan setelah mati yang sangat pedih.sehingga akhlak Islam mengarahkan manusia untuk mengikuti yang benar guna meraih kebahagiaan di dunia dan setelah mati (Yaljin, 1392: 119-121).
Kedua, Dasar Ilmiah
Islam adalah agama yang moderat. Islam mengambil posisi ditengah diantara dua kelompok yang bertolak belakang. Kelompok pertama meyakini dan mengarahkan orientasi hidupnya hanya pada kehidupan dunia ini saja dan mengabaikan (bahkan mengingkari) kehidupan setalah kehidupan di dunia ini. Kelompok kedua sebaliknya berorientasi pada kehidupan setelah kematian mengambil jalan kehidupan ruhani dan mengabaiakan kehidupan dunia. Sedangkan Islam mengambil posisi ditengah tengah dengan menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Ketiga, (Menjaga) Tabiat Manusia
Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat antara perilaku (perbuatan) manusia dengan tabiat (perangai) manusia, maka untuk dapat membentuk akhlak yang baik para ulama menaruh perhatian pada aspek tabiat manusia.
Akhlak manusia secara umum dibagi menjadi tiga, akhlak manusia dengan Tuhannya, akhlak manusia dengan dirinya, dan akhlak manusia kepada masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu tanggunng jawab akhlak adalah mengarahkan manusia pada nilai nilai dan usaha usaha dalam perbuatannya baik positif atau negativ untuk dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, dirinya sendiri dan dalam masyarakat sosialnya (yaljin, 1392: 327).
Maka nilai tanggung jawab akhlak ini didasarkan pada tiga dasar:
a. Iman kepada Allah Swt, karena pilihan untuk berpegang pada akhlak yang utama dan meninggalkan akhlak tercela tidak dapat terwujud kecuali dengan keyakinan yang mantap yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Begitu juga pertimbangan untuk melakukan atau tidak melakukan tidak akan muncul kecuali dengan keyakinan yang bersih, dan keyakinan ini adalah Iman kepada Allah.
b. Dasar Rasional (akal). Hal ini karena akal diciptakan bagi manusia agar dapat membedakan perkara benar dan salah, baik dan buruk sehingga manusia siap menerima perintah dan larangan juga manusia dapat akibat akibat dari perbuatannya (Al Muhasibi, 1420: 252). Akal juga bisa memberikan isyarat dan menunjukkan pada kebenaran (al-asfahany, 1408: 102). Akal juga menjadi media untuk membuat pertimbanagan dalam menentukan pilihan.
c. Dasar intuisi (hati), hati bisa menjadi dasar pertimbangan perbuatan manusia, seseorang yang mau merenungkan perbuatannya dengan bertanya pada hatinya maka akan menemukan ketenangan dalam hatinya jika dia melakukan perbuatan baik. Atau hatinya menjadi bingung dan takut perbuatannya diketahui orang lain jika melakukan perbuatan buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.