Masuknya Islam ke Indonesia menurut teori Persia. Pencetus teori Persia ini adalah Hoesein Djajaningrat. Teori Persia lebih menitikberatkan tinjauannya pada aspek kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam Indonesia yang dianggap mempunyai persamaan dengan Persia, di antaranya:
• Adanya peringatan 10 Muharram atau ‘Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad Saw, yang sangat dijunjung oleh kaum muslim Syiah di Iran (Persia). Di Sumatra Barat, peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/ Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan Bubur Syuro.
• Adanya kesamaan konsep ajaran sufisme yang dianut Syaikh Siti Jenar dengan Al Hallaj, seorang sufi besar dari Persia.
• Penggunaan istilah bahasa Iran (Persia) dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat.
• Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
• Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri, daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu pendukung teori ini, yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Djayadiningrat.
Djajaningrat dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang mempertahankan disertasi di Universitas Leiden, Belanda, pada 1913. Disertasinya tersebut berjudul Critische Beschouwing van de Sadjarah Banten (Pandangan Kritis mengenai Sejarah Banten).
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang jalur masuknya Islam ke Indonesia menurut Teori Persia. Sumber Buku SKI Kelas XII MA. Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
• Adanya peringatan 10 Muharram atau ‘Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad Saw, yang sangat dijunjung oleh kaum muslim Syiah di Iran (Persia). Di Sumatra Barat, peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/ Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan Bubur Syuro.
• Adanya kesamaan konsep ajaran sufisme yang dianut Syaikh Siti Jenar dengan Al Hallaj, seorang sufi besar dari Persia.
• Penggunaan istilah bahasa Iran (Persia) dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat.
• Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
• Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri, daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu pendukung teori ini, yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Djayadiningrat.
Djajaningrat dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang mempertahankan disertasi di Universitas Leiden, Belanda, pada 1913. Disertasinya tersebut berjudul Critische Beschouwing van de Sadjarah Banten (Pandangan Kritis mengenai Sejarah Banten).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.