Oleh Fuad Najmudin (Mahasiswa STEI SEBI)
<fuadnajmudin31@gmail.com>
Berbicara mengenai Bank Syariah sudah tidak asing lagi ditelinga kita, apalagi di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Tapi mengapa mayoritas dari kita lebih memilih menabung di konvensional? Ya, salah satu faktornya adalah masyarakat belum memahami betul mengenai sistem dan produk dalam syariah.
Suatu negara membangun perbankan syariah bukan sekadar menjalankan akidah sesuai ajaran agama Islam. Hal itu juga dilatarbelakangi kajian ilmiah yang menyatakan sistem ekonomi syariah sangat baik untuk memperkuat perekonomian.
"Ini bukan urusan halal atau haram, tapi berdasarkan kajian ilmiah memang riba (bunga) terbukti sangat buruk dalam memengaruhi sistem ekonomi makro dan mikro. Inilah wajah ekonomi dunia saat ini," kata ahli ekonomi syariah Any Setianingrum dalam seminar "Sosialisasi peran Otoritas Jasa Keuangan dalam Perbankan Syariah" di Jakarta, Selasa (21/10).
Ia mengemukakan, sistem bunga yang diterapkan perbankan konvensional telah memberikan dampak buruk dalam siklus perputaran uang. "Uang boleh bertambah karena adanya perpindahan aset dan transaksi jual beli, tapi uang yang diciptakan melalui riba diizinkan untuk terus bertambah dan tidak lapuk. Karena, di sistem tidak ada bunga, maka mau tidak mau muncullah inflasi," kata dosen Universitas Azzahra ini.
Selain merusak sistem perekonomian dunia, perbankan konvensional dipastikan tidak adil dalam menyalurkan dana yang diperoleh dari masyarakat. "Hampir 90 persen dana pihak ketiga perbankan konvensional dari masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Tapi, faktanya yang menerima penyaluran kredit adalah mereka yang 'bankable'. Lantas di mana letak keadilannya?" ujar pengajar yang mengusai bidang ekonomi Islam ini.
Untuk itu, diharapkan pemerintah dapat lebih aktif dalam pengembangan Perbankan syariah di Indonesia. Dan berbagai pihak yang berkepentingan harus gencar mengedukasi masyarakat mengenai keunggulan sistem ekonomi syariah.
Kesalah pahaman terhadap perbankan syariah menunjukkan belum meratanya sosialisasi informasi perbankan syariah. Banyak masyarakat yang belum memahami secara benar apa itu perbankan syariah, sistem yang dipakai, jenis produknya, serta apa keunggulan perbankan syariah bila dibandingkan dengan perbankan konvensional.
Hal ini menjadi tantangan perbankan syariah , namun juga ujian bagi umat Islam secara keseluruhan mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), ormas-ormas Islam, Parpol Islam, para akademisi, cendekiawan muslim serta seluruh komponen umat Islam yang mempunyai komitmen terhadap perkembangan ekonomi syariah untuk mensosialisasikan secara merata agar masyarakat sadar dan memahami secara benar terhadap Perbankan Syariah.
Ada 5 keunggulan yang dimiliki perbankan syariah yang belum banyak diketahui orang :
1. Fasilitas Selengkap Bank Konvesional.
Mayoritas Bank Syariah sudah terhubung dengan jaringan online ATM Bersama sehingga Anda dapat tarik tunai dan transfer realtime dari/ke bank lain dengan mudah. Beberapa Bank ada yang menggratiskan biaya untuk ini.
2. Manajemen Financial yang Lebih Aman.
Tragedi finansial kredit subprime tahun 2007 nyaris tidak menggoyahkan investasi yang berbasis syariah. Di saat banyak bank investasi dan bank-bank besar bangkrut maupun membutuhkan kucuran dana, banyak Bank Syariah baru yang justru bermunculan atau buka cabang.
3. Anda Berkontribusi Langsung Memperkuat Bank Syariah.
Setiap simpanan Anda akan memperkuat investasi bank. Setiap pinjaman Anda akan memperkuat keuntungan bank. Semakin usaha Anda berkembang, bank juga semakin berkembang karena kredit yang diberikan menggunakan skema bagi-hasil. Semakin maju bank, semakin banyak pula keuntungan bank yang dapat dibagikan sebagai nisbah kepada para nasabah.
4. Membantu Orang yang Butuh Dizakati.
Bank Syariah mengeluarkan 2,5 persen dari keuntungan tahunannya untuk dizakatkan. Namun bank konvensional tidak mempunyai kewajiban berzakat.
5. 100 persen Halal.
Kredit yang diberikan oleh bank syariah mempunyai persyaratan yang mewajibkan dana digunakan untuk aktivitas yang halal. Bisnis yang dibiayai bank syariah, juga tidak boleh berisiko mengandung kegiatan yang diharamkan oleh agama Islam.
Dengan mengetahui keunggulan-keunggulan yang dimiliki perbankan syariah, sudah sepatutnya masyarakat Indonesia meninggalkan Bank Konvensional yang dalam praktiknya bertentangan dengan ajaran islam, seperti misalnya bunga bank yang diharamkan karena sama dengan riba dan justru merugikan negara.
Bank Syariah sebagai bank yang patuh terhadap hukum Islam dalam operasionalnya sudah seharusnya didukung oleh umat Islam Indonesia, dimana hampir 90% penduduk negara ini merupakan Muslim.
Namun di sisi lain agar perbankan syariah dapat menjadi bank pilihan utama di Indonesia, perbankan syariah juga harus menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia perbankan, Sehingga masyarakat percaya kepada perbankan syariah dan meninggalkan perbankan konvesional.
Ini merupakan kerja besar yang memerlukan waktu, kebersamaan dan sinergi , usaha serius serta dana yang tidak sedikit .
Untuk menarik nasabah bank konvensional ini, perlu dilakukan edukasi dan perubahan-perubahan yang masif, minimal mendekati pelayanan perbankan konvensional. Apabila pelayanan oleh bank syariah sudah ditingkatkan dengan baik, tidak hanya umat islam, tetapi masyarakat Indonesia yang lain juga akan tertarik untuk beralih ke Bank Syariah. Hal ini diharapkan akan membuat pemerintah dan rakyat Indonesia saling bahu membahu dalam mengembangkan dunia perbankan yang berpinsip syariah.
Wallahu ’alam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.