A. Pengertian Taubat.
Secara bahasa, taubat berarti kembali pada kebenaran. Secara istilah taubat ialah meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik, salah atau dosa dengan penuh penyesalan, dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan serupa. Dengan kata lain, taubat mengandung arti kembali kepada sikap, perbuatan atau pendirian yang baik dan benar. Dengan demikian, taubat berarti datang atau kembalinya seseorang kepada Allah Swt. dengan perasaan menyesal atas dosanya di masa lalu serta bertekad untuk taat kepada-Nya.
Menurut Sahal bin Abdillah At-Tustari, Taubat adalah mengganti perbuatan tercela dengan perbuatan terpuji. Hal ini tidak dapat terealisasi kecuali dengan menyadari terlebih dahulu bahaya dosa baik dunia maupun akhirat. Kesadaran inilah yang memunculkan rasa penyesalan atas dosa yang dilakukan.
Syarat-syarat taubat adalah menyesali berbagai kesalahan yang pernah dikerjakan. Tandanya adalah lembutnya hati dan membanjirnya air mata, meninggalkan berbagai kesalahan pada setiap keadaan dan tempat. Keinginan keras untuk mengurangi perbuatan maksiat dan kesalahan yang dikerjakan.
B. Dalil Naqli tentang Taubat termaktub pada QS. Al-Baqarah : 222
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang tobat dan mencintai orangorang yang suci." (QS. al-Baqarah : 222)
Dalil yang lain termaktub pada QS. An-Nur: 31
"Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. An-Nur :31)
C. Contoh Perilaku Taubat.
Di antara contoh dan tanda orang yang bertaubat adalah lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu disebabkan takut terjerumus lagi ke dalam dosa. Selain itu orang yang bertaubat akan lebih giat beramal karena merasa kawatir dosanya belum diampuni oleh Allah Swt. Adapun contoh perilaku taubat sebagai berikut:
a. Ikhlas artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah Swt, bukan karena lainnya.
b. Menyesali dosa yang telah diperbuatnya.
c. Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya.
d. Tidak mengulangi artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
e. Istighfar yaitu memohon ampun kepada Allah Swt atas dosa yang dilakukan terhadap hak-Nya.
f. Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut.
g. Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya. Sabda Nabi Mahammad Saw. :
“Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba-Nya selama nyawanya belum sampai tenggerokan.” (HR. At-Tirmidzi).
D. Membiasakan Taubat dalam Kehidupan Sehari-hari.
Taubat itu dilakukan setiap kita melakukan dosa, akan tetapi tentunya dosa yang berbeda. Bahkan kita harus bertaubat kepada Allah setiap saat karena mungkin saja ada dosa yang tidak terasa kita lakukan sehingga memerlukan pembersihan atau taubat.
a. Biasakan agar selalu berstighfar sehabis shalat lima waktu.
b. Meminta maaf apabila punyai kesalahan kepada orang lain.
c. Bersikap optimis, dinamis, selalu berpikir kritis,bekerja keras dan tidak mudah menyerah.
Secara bahasa, taubat berarti kembali pada kebenaran. Secara istilah taubat ialah meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik, salah atau dosa dengan penuh penyesalan, dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan serupa. Dengan kata lain, taubat mengandung arti kembali kepada sikap, perbuatan atau pendirian yang baik dan benar. Dengan demikian, taubat berarti datang atau kembalinya seseorang kepada Allah Swt. dengan perasaan menyesal atas dosanya di masa lalu serta bertekad untuk taat kepada-Nya.
Menurut Sahal bin Abdillah At-Tustari, Taubat adalah mengganti perbuatan tercela dengan perbuatan terpuji. Hal ini tidak dapat terealisasi kecuali dengan menyadari terlebih dahulu bahaya dosa baik dunia maupun akhirat. Kesadaran inilah yang memunculkan rasa penyesalan atas dosa yang dilakukan.
Syarat-syarat taubat adalah menyesali berbagai kesalahan yang pernah dikerjakan. Tandanya adalah lembutnya hati dan membanjirnya air mata, meninggalkan berbagai kesalahan pada setiap keadaan dan tempat. Keinginan keras untuk mengurangi perbuatan maksiat dan kesalahan yang dikerjakan.
B. Dalil Naqli tentang Taubat termaktub pada QS. Al-Baqarah : 222
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang tobat dan mencintai orangorang yang suci." (QS. al-Baqarah : 222)
Dalil yang lain termaktub pada QS. An-Nur: 31
وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. An-Nur :31)
C. Contoh Perilaku Taubat.
Di antara contoh dan tanda orang yang bertaubat adalah lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu disebabkan takut terjerumus lagi ke dalam dosa. Selain itu orang yang bertaubat akan lebih giat beramal karena merasa kawatir dosanya belum diampuni oleh Allah Swt. Adapun contoh perilaku taubat sebagai berikut:
a. Ikhlas artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah Swt, bukan karena lainnya.
b. Menyesali dosa yang telah diperbuatnya.
c. Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya.
d. Tidak mengulangi artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
e. Istighfar yaitu memohon ampun kepada Allah Swt atas dosa yang dilakukan terhadap hak-Nya.
f. Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut.
g. Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya. Sabda Nabi Mahammad Saw. :
إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ
“Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba-Nya selama nyawanya belum sampai tenggerokan.” (HR. At-Tirmidzi).
D. Membiasakan Taubat dalam Kehidupan Sehari-hari.
Taubat itu dilakukan setiap kita melakukan dosa, akan tetapi tentunya dosa yang berbeda. Bahkan kita harus bertaubat kepada Allah setiap saat karena mungkin saja ada dosa yang tidak terasa kita lakukan sehingga memerlukan pembersihan atau taubat.
a. Biasakan agar selalu berstighfar sehabis shalat lima waktu.
b. Meminta maaf apabila punyai kesalahan kepada orang lain.
c. Bersikap optimis, dinamis, selalu berpikir kritis,bekerja keras dan tidak mudah menyerah.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian taubat, dalil naqli, contoh perilaku taubat dan membiasakan taubat dalam kehidupan sehari-hari. Sumber buku Siswa Akhlak Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.