Pengertian Sakaratul Maut.
Sakaratul Maut adalah gejala mendekati saat kematian atau ketika manusia akan mengalami kematian (sakaratul maut) ditandai oleh berbagai gejala seperti dinginnya ujung-ujung anggota badan, rasa lemah, kantuk dan kehilangan kesadaran, dan hampir tidak dapat membedakan sesuatu.
Dan dikarenakan kurangnya pasokan oksigen dan darah yang mencapai otak, ia menjadi bingung dan berada dalam keadaan delirium (delirium: gangguan mental yang ditandai oleh ilusi, halusinasi, ketegangan otak, dan kegelisahan fisik), dan menelan air liur menjadi lebih sulit, serta aktivitas bernafas lambat. Penurunan tekanan darah menyebabkan hilangnya kesadaran, yang mana seseorang merasa lelah dan kepayahan.
Al-Qur’an telah menggunakan ungkapan: “sakratul maut” (kata sakr dalam bahasa Arab berarti “mabuk karena minuman keras”) dalam firman Allah Swt.:
Artinya: ” Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS. Qaf : 19)
Sedangkan hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut:
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma, ia bercerita (menjelang ajal menjemput Nabi Saw)
“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut”. Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la”. Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas” (HR. Bukhari)
a. Membimbing Membaca Kalimat Tauhid.
Saat berhadapan dengan orang yang sedang menghadapi kematian, kita diperintahkan untuk menuntunnya membacakan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah, tidak ada Tuhan selain Allah. Dalam salah satu hadits, Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah kalimat ‘La Ilaha Illallah’ maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud)
b. Menutup Matanya Apabila masih Terbuka.
Apabila mata masih terbuka, pejamkan matanya dengan mengurut pelupuk mata pelan-pelan dan mendoakan kebaikan baginya seperti yang dicontohkan Rasulullah Saw. ketika Abu Salamah meninggal dunia dan matanya terbuka. Nabi lalu memejamkan kedua matanya seraya berkata, “Sesungguhnya ruh itu jika dicabut diikuti oleh mata.” Kemudian beliau berdoa “Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di golongan orang-orang yang mendapat petunjuk, berilah pengganti yang baik di keturunannya, ampunilah kami dan dia wahai rabb semesta alam, lapangkanlah baginya dikuburnya, dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).
c. Menutup Mulut dan Melipat Tangan.
Apabila mulut masih terbuka, katupkan dengan ditali (selendang) agar tidak kembali terbuka.
d. Menutup Seluruh Tubuh Jenazah.
Tutuplah seluruh tubuh jenazah dengan kain sebagai penghormatan.
e. Meletakan Jenazah Menghadap Kiblat.
Hal ini sesuai dengan contoh yang diajarkan oleh Rasulullah Saw., jenazah diletakkan menghadap ke arah kiblat. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi disebutkan bahwa sesungguhnya Barra bin Ma’rurr pernah berwasiat meminta dihadapkan ke arah kiblat jika datang ajalnya, sebab Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Hal yang seperti itu sesuai dengan fitrah.”
Sakaratul Maut adalah gejala mendekati saat kematian atau ketika manusia akan mengalami kematian (sakaratul maut) ditandai oleh berbagai gejala seperti dinginnya ujung-ujung anggota badan, rasa lemah, kantuk dan kehilangan kesadaran, dan hampir tidak dapat membedakan sesuatu.
Dan dikarenakan kurangnya pasokan oksigen dan darah yang mencapai otak, ia menjadi bingung dan berada dalam keadaan delirium (delirium: gangguan mental yang ditandai oleh ilusi, halusinasi, ketegangan otak, dan kegelisahan fisik), dan menelan air liur menjadi lebih sulit, serta aktivitas bernafas lambat. Penurunan tekanan darah menyebabkan hilangnya kesadaran, yang mana seseorang merasa lelah dan kepayahan.
Al-Qur’an telah menggunakan ungkapan: “sakratul maut” (kata sakr dalam bahasa Arab berarti “mabuk karena minuman keras”) dalam firman Allah Swt.:
وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ
Artinya: ” Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS. Qaf : 19)
Sedangkan hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut:
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma, ia bercerita (menjelang ajal menjemput Nabi Saw)
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ
“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut”. Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la”. Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas” (HR. Bukhari)
Yang Harus Dilakukan Ketika Menjumpai Orang Sakaratul Maut dan Baru Meninggal.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika menjumpai orang sakaratul maut dan orang yang baru saja meninggal dunia di antaranya:a. Membimbing Membaca Kalimat Tauhid.
Saat berhadapan dengan orang yang sedang menghadapi kematian, kita diperintahkan untuk menuntunnya membacakan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah, tidak ada Tuhan selain Allah. Dalam salah satu hadits, Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah kalimat ‘La Ilaha Illallah’ maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud)
b. Menutup Matanya Apabila masih Terbuka.
Apabila mata masih terbuka, pejamkan matanya dengan mengurut pelupuk mata pelan-pelan dan mendoakan kebaikan baginya seperti yang dicontohkan Rasulullah Saw. ketika Abu Salamah meninggal dunia dan matanya terbuka. Nabi lalu memejamkan kedua matanya seraya berkata, “Sesungguhnya ruh itu jika dicabut diikuti oleh mata.” Kemudian beliau berdoa “Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di golongan orang-orang yang mendapat petunjuk, berilah pengganti yang baik di keturunannya, ampunilah kami dan dia wahai rabb semesta alam, lapangkanlah baginya dikuburnya, dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).
c. Menutup Mulut dan Melipat Tangan.
Apabila mulut masih terbuka, katupkan dengan ditali (selendang) agar tidak kembali terbuka.
d. Menutup Seluruh Tubuh Jenazah.
Tutuplah seluruh tubuh jenazah dengan kain sebagai penghormatan.
e. Meletakan Jenazah Menghadap Kiblat.
Hal ini sesuai dengan contoh yang diajarkan oleh Rasulullah Saw., jenazah diletakkan menghadap ke arah kiblat. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi disebutkan bahwa sesungguhnya Barra bin Ma’rurr pernah berwasiat meminta dihadapkan ke arah kiblat jika datang ajalnya, sebab Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Hal yang seperti itu sesuai dengan fitrah.”
f. Menyegerakan Pengurusan Jenazah.
Kita diperintahkan untuk segera melaksanakan pengurusan jenazah yaitu memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan. Nabi Saw. bersabda,
“Bersegeralah di dalam mengurus jenazah, jika dia orang yang salih maka berarti kebaikan yang akan kalian segerakan baginya, dan jika tidak seperti itu maka berarti kejelekan yang segera kalian letakkan dari tanggung jawab kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita diperintahkan untuk segera melaksanakan pengurusan jenazah yaitu memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan. Nabi Saw. bersabda,
“Bersegeralah di dalam mengurus jenazah, jika dia orang yang salih maka berarti kebaikan yang akan kalian segerakan baginya, dan jika tidak seperti itu maka berarti kejelekan yang segera kalian letakkan dari tanggung jawab kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian sakaratul maut, tanda-tanda sakaratul maut dan yang harus dilakukan saat menjumpai orang yang sakaratul maut serta orang yang baru meninggal. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.