Tokoh dari Dinasti Umayyah yang sangat berpengaruh pada kemasyhuran Islam adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Dia mempunyai nama lengkap Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin Abu Al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Manaf. Pengalaman politik ayahnya adalah pernah menjabat sebagai gubernur Mesir dari klan Umayyah yang cukup lama. Darah keturunan Umar bin Abdul Aziz berasal dari Umar bin Khattab melalui ibunya yang bernama Laila Umm binti Aslm binti Umar bin Khattab.
Para pakar sejarah menyebutkan bahwa dia mampu meniru gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin. Tidak heran kalau Khalifah Umar bin Abdul Aziz sangat berwibawa di mata sahabat dan musuh-musuh politiknya. Hanya Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan Khalifah dari Dinasti Umayyah diakui kebersihannya oleh para khalifah Bani Abbasiyah hingga masa sekarang.
a. Kisah Umar bin Abdul Aziz.
Ketika masih kecil, Umar bin Abdul Aziz sering mengunjungi paman dari ibunya, yaitu Abdullah bin Umar bin Khattab. Dia mendapat berbagai cerita tentang kehebatan Umar bin Khattab dari pamannya, sehingga ia pernah mengungkapkan keinginannya kepada sang ibu bahwa ia bercita-cita agar dapat hidup sebagaimana kakeknya itu.
Kehidupan Umar bin Abdul Aziz banyak di Madinah sebelum ayahnya meninggal dunia pada tahun 704 M. Sepeninggal ayahnya itu, dia diajak oleh pamannya yang bernama Abdul Malik bin Marwan ke Damaskus, kemudian dinikahkan dengan putrinya bernama Fatimah binti Abdul Malik.
Masa muda Umar bin Abdul Aziz dihabiskan untuk menuntut ilmu di Madinah, ketika itu Madinah satu-satunya pusat ilmu pengetahuan dan sentral peradaban Islam. Di Madinah pula para ulama hadits dan tafsir berkumpul. Hasil dari belajarnya itu sangat berpengaruh terhadap kepribadiannya dalam melaksanakan amanah ketika ia menduduki tahta kekhalifahan pada Dinasti Umayyah.
Pengalaman politik Umar bin Abdul Aziz muda adalah pernah menjabat sebagai gubernur Hijaz di Madinah ketika Al-Walid bin Abdul Malik berkuasa. Usianya baru 24 tahun. Ketika menjabat gubernur, gaya kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz jauhberbeda dengan gubernur di daerah lainnya. Umar bin Abdul Aziz terkenal sangat adil dan bijaksana. Seluruh perhatian dan pemikirannya dicurahkan untuk kesejahteraan rakyat. Dia tidak segan-segan membicarakan seluruh persoalan pemerintahan dengan para tokoh setempat, terutama permasalahan agama, kepentingan rakyat, dan pemerintahan secara umum.
Prestasi puncak Umar bin Abdul Aziz adalah ketika ia menjadi khalifah setelah mendapat wasiat dari Sulaiman bin Abdul Malik. Khalifah Umar bin Abdul Aziz langsung menunjukkan perubahan drastis dalam hal pola kehidupannya. Ia menjauhi kemewahan duniawi, ia menjadi sangat zuhud dan abid. Pola hidup yang sederhana itu juga ia tekankan kepada seluruh keluarganya.
Seluruh harta kekayaan milik Khalifah Umar bin Abdul Aziz diserahkan dan agar dikelola sepenuhnya oleh Baitul Mal. Semua emas berlian yang berada di dalam istana diserahkan pula ke Baitul Mal. Tidak pernah sedikit pun ia mengambil dari Baitul Mal.
b. Usaha-Usaha Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Seiring dengan pola hidup dan gaya kepemimpinannya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz banyak meninggalkan hasil dari usaha-usahanya baik dalam bidang agama, ilmu pengetahuan, sosial politik, ekonomi, militer, serta dakwah dan perluasan wilayah.
1) Bidang Agama.
Berikut adalah usaha Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam bidang agama.
a) Menghidupkan kembali ajaran Al-Qur’an dan sunah nabi.
b) Mengadakan kerja sama dengan ulama-ulama besar, seperti Hasan Al-Basri dan Sulaiman bin Umar.
c) Menetapkan hukum berdasarkan syariah Islam dengan tegas.
d) Mengupayakan pengumpulan hadits-hadits untuk dipilah antara hadits sahih dan palsu yang dikerjakan oleh Imam Muhammad bin Muslim bin Syihab AzZuhri.
2) Bidang Pengetahuan.
Di bidang ilmu pengetahuan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz serius mengadakan pendalaman berbagai ilmu pengetahuan. Dia memindahkan sekolah kedokteran dari Iskandariyah (Mesir) ke Antioka dan Harran (Turki).
3) Bidang Sosial Politik.
Di bidang sosial politik, Khalifah Umar bin Abdul Aziz melaksanakan gebrakan besar-besaran antara lain:
a) Mengutamakan perilaku politik yang berlandaskan nilai kebenaran dan keadilan.
b) Mengutus delegasi untuk mengawasi kinerja para gubernur di berbagai daerah agar tetap menerapkan kebenaran dan keadilan dalam memimpin.
c) Menggeser kedudukan gubernur yang tidak melaksanakan perintah agama dan senang menzalimi rakyat.
4) Bidang Ekonomi.
Upaya yang dilakukan Khalifah Umar bin Abdul Aziz di bidang ekonomi antara lain:
a) Meringankan pajak bagi rakyat.
b) Menerbitkan aturan tentang pelaksanaan timbangan dan takaran.
c) Memberantas model kerja paksa.
d) Memberdayakan lahan pertanian, membangun irigasi, sumur dan jalan raya.
e) Memperhatikan fakir miskin dan anak yatim.
5) Bidang Militer.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak mengutamakan bidang militer dalam kepemimpinannya, artinya ia tidak memiliki angkatan perang yang kuat. Hal itu disebabkan kepemimpinannya berorientasi pada upaya menciptakan kesejahteraan rakyat. Sehingga ia lebih cenderung memprioritaskan pembangunan dalam negeri.
6) Bidang Dakwah dan Perluasan Wilayah.
Sebagaimana orientasi kepemimpinannya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkeyakinan bahwa untuk memperluas wilayah dapat dilakukan melalui dakwah dan penekanan pada amar ma’ruf nahi munkar, bukan menggunakan kekuatan militer.
Tradisi lama yang mencela Ali bin Abi Thalib beserta keluarganya pada setiap khutbah Shalat Jum’at tidak lagi dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz karena menurutnya hal itu tidak baik. Ia lebih suka membacakan firman Allah swt. yang tercantum dalam Al Qur’an surat An-Nahl/16 ayat 90.
c. Jasa-Jasa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz banyak sekali meninggalkan jasa yang sangat bermanfaat untuk khazanah pemerintahan Islam, antara lain:
1) Menumbuhkan rasa perdamaian berdasarkan pada syariat Islam.
2) Menciptakan kesejahteraan rakyat.
3) Menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia.
4) Menerbitkan undang-undang tentang pertanahan berdasarkan keadilan.
5) Membuka lahan pertanian yang diserta dengan sistem irigasi.
6) Mendirikan masjid-masjid sebagai sarana dakwah.
7) Menganggarkan dana bagi masyarakat yang kurang mampu.
8) Membukukan banyak sekali hadits-hadits Rasulullah saw.
d. Akhlak utama Umar bin Abdul Azis.
Umar bin Abdul Aziz yang menjadi khalifah dalam waktu singkat yaitu dua setengah tahun, tetapi prestasi yang telah dilakukannya sangat luar biasa. Pembangunan di segala bidang dilakukannya terutama kesejahteraan rakyat. Dalam memimpin ia selalu membari contoh, misalnya menerapkan gaya hidup sederhana sebagaimana Khulafaur Rasyidin dan tidak korupsi kolusi dan nepotisme.
Segera setelah menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz meninggalkan kesukaannya mengenakan pakaian dari bahan sutera berganti lebih suka mengenakan pakaian dari bahan yang sederhana. Ia juga meninggalkan kesukaannya memakai wewangian.
Seluruh harta kekayaan miliknya dan milik istrinya yang berupa tanah perkebunan dan perhiasan dijual kemudian uangnya diserahkan ke Baitul Mal. Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga mengharamkan dirinya untuk menggunakan kekayaan negara bagi diri dan keluarganya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang Kisah Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Usaha, Jasa dan Akhlak utama Umar bin Abdul Azis. Sumber Buku Akhlak Kelas XII MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Para pakar sejarah menyebutkan bahwa dia mampu meniru gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin. Tidak heran kalau Khalifah Umar bin Abdul Aziz sangat berwibawa di mata sahabat dan musuh-musuh politiknya. Hanya Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan Khalifah dari Dinasti Umayyah diakui kebersihannya oleh para khalifah Bani Abbasiyah hingga masa sekarang.
a. Kisah Umar bin Abdul Aziz.
Ketika masih kecil, Umar bin Abdul Aziz sering mengunjungi paman dari ibunya, yaitu Abdullah bin Umar bin Khattab. Dia mendapat berbagai cerita tentang kehebatan Umar bin Khattab dari pamannya, sehingga ia pernah mengungkapkan keinginannya kepada sang ibu bahwa ia bercita-cita agar dapat hidup sebagaimana kakeknya itu.
Kehidupan Umar bin Abdul Aziz banyak di Madinah sebelum ayahnya meninggal dunia pada tahun 704 M. Sepeninggal ayahnya itu, dia diajak oleh pamannya yang bernama Abdul Malik bin Marwan ke Damaskus, kemudian dinikahkan dengan putrinya bernama Fatimah binti Abdul Malik.
Masa muda Umar bin Abdul Aziz dihabiskan untuk menuntut ilmu di Madinah, ketika itu Madinah satu-satunya pusat ilmu pengetahuan dan sentral peradaban Islam. Di Madinah pula para ulama hadits dan tafsir berkumpul. Hasil dari belajarnya itu sangat berpengaruh terhadap kepribadiannya dalam melaksanakan amanah ketika ia menduduki tahta kekhalifahan pada Dinasti Umayyah.
Pengalaman politik Umar bin Abdul Aziz muda adalah pernah menjabat sebagai gubernur Hijaz di Madinah ketika Al-Walid bin Abdul Malik berkuasa. Usianya baru 24 tahun. Ketika menjabat gubernur, gaya kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz jauhberbeda dengan gubernur di daerah lainnya. Umar bin Abdul Aziz terkenal sangat adil dan bijaksana. Seluruh perhatian dan pemikirannya dicurahkan untuk kesejahteraan rakyat. Dia tidak segan-segan membicarakan seluruh persoalan pemerintahan dengan para tokoh setempat, terutama permasalahan agama, kepentingan rakyat, dan pemerintahan secara umum.
Prestasi puncak Umar bin Abdul Aziz adalah ketika ia menjadi khalifah setelah mendapat wasiat dari Sulaiman bin Abdul Malik. Khalifah Umar bin Abdul Aziz langsung menunjukkan perubahan drastis dalam hal pola kehidupannya. Ia menjauhi kemewahan duniawi, ia menjadi sangat zuhud dan abid. Pola hidup yang sederhana itu juga ia tekankan kepada seluruh keluarganya.
Seluruh harta kekayaan milik Khalifah Umar bin Abdul Aziz diserahkan dan agar dikelola sepenuhnya oleh Baitul Mal. Semua emas berlian yang berada di dalam istana diserahkan pula ke Baitul Mal. Tidak pernah sedikit pun ia mengambil dari Baitul Mal.
b. Usaha-Usaha Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Seiring dengan pola hidup dan gaya kepemimpinannya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz banyak meninggalkan hasil dari usaha-usahanya baik dalam bidang agama, ilmu pengetahuan, sosial politik, ekonomi, militer, serta dakwah dan perluasan wilayah.
1) Bidang Agama.
Berikut adalah usaha Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam bidang agama.
a) Menghidupkan kembali ajaran Al-Qur’an dan sunah nabi.
b) Mengadakan kerja sama dengan ulama-ulama besar, seperti Hasan Al-Basri dan Sulaiman bin Umar.
c) Menetapkan hukum berdasarkan syariah Islam dengan tegas.
d) Mengupayakan pengumpulan hadits-hadits untuk dipilah antara hadits sahih dan palsu yang dikerjakan oleh Imam Muhammad bin Muslim bin Syihab AzZuhri.
2) Bidang Pengetahuan.
Di bidang ilmu pengetahuan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz serius mengadakan pendalaman berbagai ilmu pengetahuan. Dia memindahkan sekolah kedokteran dari Iskandariyah (Mesir) ke Antioka dan Harran (Turki).
3) Bidang Sosial Politik.
Di bidang sosial politik, Khalifah Umar bin Abdul Aziz melaksanakan gebrakan besar-besaran antara lain:
a) Mengutamakan perilaku politik yang berlandaskan nilai kebenaran dan keadilan.
b) Mengutus delegasi untuk mengawasi kinerja para gubernur di berbagai daerah agar tetap menerapkan kebenaran dan keadilan dalam memimpin.
c) Menggeser kedudukan gubernur yang tidak melaksanakan perintah agama dan senang menzalimi rakyat.
4) Bidang Ekonomi.
Upaya yang dilakukan Khalifah Umar bin Abdul Aziz di bidang ekonomi antara lain:
a) Meringankan pajak bagi rakyat.
b) Menerbitkan aturan tentang pelaksanaan timbangan dan takaran.
c) Memberantas model kerja paksa.
d) Memberdayakan lahan pertanian, membangun irigasi, sumur dan jalan raya.
e) Memperhatikan fakir miskin dan anak yatim.
5) Bidang Militer.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak mengutamakan bidang militer dalam kepemimpinannya, artinya ia tidak memiliki angkatan perang yang kuat. Hal itu disebabkan kepemimpinannya berorientasi pada upaya menciptakan kesejahteraan rakyat. Sehingga ia lebih cenderung memprioritaskan pembangunan dalam negeri.
6) Bidang Dakwah dan Perluasan Wilayah.
Sebagaimana orientasi kepemimpinannya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkeyakinan bahwa untuk memperluas wilayah dapat dilakukan melalui dakwah dan penekanan pada amar ma’ruf nahi munkar, bukan menggunakan kekuatan militer.
Tradisi lama yang mencela Ali bin Abi Thalib beserta keluarganya pada setiap khutbah Shalat Jum’at tidak lagi dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz karena menurutnya hal itu tidak baik. Ia lebih suka membacakan firman Allah swt. yang tercantum dalam Al Qur’an surat An-Nahl/16 ayat 90.
c. Jasa-Jasa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz banyak sekali meninggalkan jasa yang sangat bermanfaat untuk khazanah pemerintahan Islam, antara lain:
1) Menumbuhkan rasa perdamaian berdasarkan pada syariat Islam.
2) Menciptakan kesejahteraan rakyat.
3) Menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia.
4) Menerbitkan undang-undang tentang pertanahan berdasarkan keadilan.
5) Membuka lahan pertanian yang diserta dengan sistem irigasi.
6) Mendirikan masjid-masjid sebagai sarana dakwah.
7) Menganggarkan dana bagi masyarakat yang kurang mampu.
8) Membukukan banyak sekali hadits-hadits Rasulullah saw.
d. Akhlak utama Umar bin Abdul Azis.
Umar bin Abdul Aziz yang menjadi khalifah dalam waktu singkat yaitu dua setengah tahun, tetapi prestasi yang telah dilakukannya sangat luar biasa. Pembangunan di segala bidang dilakukannya terutama kesejahteraan rakyat. Dalam memimpin ia selalu membari contoh, misalnya menerapkan gaya hidup sederhana sebagaimana Khulafaur Rasyidin dan tidak korupsi kolusi dan nepotisme.
Segera setelah menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz meninggalkan kesukaannya mengenakan pakaian dari bahan sutera berganti lebih suka mengenakan pakaian dari bahan yang sederhana. Ia juga meninggalkan kesukaannya memakai wewangian.
Seluruh harta kekayaan miliknya dan milik istrinya yang berupa tanah perkebunan dan perhiasan dijual kemudian uangnya diserahkan ke Baitul Mal. Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga mengharamkan dirinya untuk menggunakan kekayaan negara bagi diri dan keluarganya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang Kisah Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Usaha, Jasa dan Akhlak utama Umar bin Abdul Azis. Sumber Buku Akhlak Kelas XII MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.