Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan dunia dan akhirat.
Al-Qur’an Surat Thaha : 132.
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa” (QS. Thaha : 132)
Memahami Isi Kandungan QS. Thaha: 132.
Perintah kepada Rasulullah Saw agar mengajak keluarganya untuk menuaikan shalat. Saat itu beliau menerima gunjingan dan perkataan dari musuh-musuhnya, maka dengan adanya melaksanakan shalat akan menguatkan pribadinya.
Pengaruh dakwah yang dilakukan Rasulullah Saw akan berdampak lebih besar jika keluarga yang terdekat, anak-anak dan isteri-isterinya shalat seperti beliau, sehingga masyarakat akan mencontoh kehidupan Rasulullah. Pondasi iman ini lah yang ditanamkan kuat oleh beliau kepada keluarganya, yang kemudian memberi pengaruh besar bagi kesuksesan beliau mendakwahkan risalah Islam.
Pentingnya bersabar dalam mengerjakan shalat, tidak boleh bosan, tidak boleh berhenti dan segera mengerjakan jika datang waktunya. Shalat tidak lah membawa keuntungan materi. Shalat tidaklah akan segera tampak hasilnya oleh mata. Shalat adalah urusan ketentraman jiwa dan sekaligus merupakan doa. Dengan kesabaran melakukan shalat, jiwanya akan tentram dan pikiranya menjadi tenang sehingga bisa berfikir jernih dan melahirkan semangat juang dan etos kerja yang tinggi.
Allah Swt memberikan jaminan bahwa kalau seorang hambah benar-benar menyerahkan diri kepada Allah Swt , melaksanakan shalat dengan tekun dan keluarganya juga diajak tekun beribadah, niscaya Allah Swt akan mengkaruniakan rezeki kepadanya.
Jaminan rezeki yang dijanjikan itu bukan berarti Allah Swt memberinya tanpa usaha. Kita harus sadar bahwa yang menjamin itu adalah Allah Swt yang menciptakan makhluk serta hukum-hukum yang mengatur makhluk dan kehidupannya. Allah Swt sebagai ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki) menjamin rezeki dengan menghamparkan bumi dan langit dengan segala isinya.
Rezeki dalam pengertiannya yang lebih umum tidak lain kecuali upaya makhluk untuk meraih kecukupan hidupnya dari dan melalui makhluk lain. Semua makhluk yang membutuhkan rizki diciptakan Allah Swt membutuhkan makhluk lain untuk dimakannya agar dapat melanjutkan hidupnya.
Baca Juga :
Manusia bertanggungjawab mendidik dan mengasuh keluarga dalam ketaatan kepada Allah Swt, niscaya akan merasakan nikmat iman dan taqwa. Puncak yang diraihnya adalah kemenangan jiwa. Itulah prestasi yang Allah Swt berikan kepada orang bertaqwa.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang isi kandungan Al-Qur’an surat Thaha Ayat 132 tentang tanggung Jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat. Sumber buku Tafsir Ilmu Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Al-Qur’an Surat Thaha : 132.
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa” (QS. Thaha : 132)
Memahami Isi Kandungan QS. Thaha: 132.
Perintah kepada Rasulullah Saw agar mengajak keluarganya untuk menuaikan shalat. Saat itu beliau menerima gunjingan dan perkataan dari musuh-musuhnya, maka dengan adanya melaksanakan shalat akan menguatkan pribadinya.
Pengaruh dakwah yang dilakukan Rasulullah Saw akan berdampak lebih besar jika keluarga yang terdekat, anak-anak dan isteri-isterinya shalat seperti beliau, sehingga masyarakat akan mencontoh kehidupan Rasulullah. Pondasi iman ini lah yang ditanamkan kuat oleh beliau kepada keluarganya, yang kemudian memberi pengaruh besar bagi kesuksesan beliau mendakwahkan risalah Islam.
Pentingnya bersabar dalam mengerjakan shalat, tidak boleh bosan, tidak boleh berhenti dan segera mengerjakan jika datang waktunya. Shalat tidak lah membawa keuntungan materi. Shalat tidaklah akan segera tampak hasilnya oleh mata. Shalat adalah urusan ketentraman jiwa dan sekaligus merupakan doa. Dengan kesabaran melakukan shalat, jiwanya akan tentram dan pikiranya menjadi tenang sehingga bisa berfikir jernih dan melahirkan semangat juang dan etos kerja yang tinggi.
Allah Swt memberikan jaminan bahwa kalau seorang hambah benar-benar menyerahkan diri kepada Allah Swt , melaksanakan shalat dengan tekun dan keluarganya juga diajak tekun beribadah, niscaya Allah Swt akan mengkaruniakan rezeki kepadanya.
Jaminan rezeki yang dijanjikan itu bukan berarti Allah Swt memberinya tanpa usaha. Kita harus sadar bahwa yang menjamin itu adalah Allah Swt yang menciptakan makhluk serta hukum-hukum yang mengatur makhluk dan kehidupannya. Allah Swt sebagai ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki) menjamin rezeki dengan menghamparkan bumi dan langit dengan segala isinya.
Rezeki dalam pengertiannya yang lebih umum tidak lain kecuali upaya makhluk untuk meraih kecukupan hidupnya dari dan melalui makhluk lain. Semua makhluk yang membutuhkan rizki diciptakan Allah Swt membutuhkan makhluk lain untuk dimakannya agar dapat melanjutkan hidupnya.
Baca Juga :
Manusia bertanggungjawab mendidik dan mengasuh keluarga dalam ketaatan kepada Allah Swt, niscaya akan merasakan nikmat iman dan taqwa. Puncak yang diraihnya adalah kemenangan jiwa. Itulah prestasi yang Allah Swt berikan kepada orang bertaqwa.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang isi kandungan Al-Qur’an surat Thaha Ayat 132 tentang tanggung Jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat. Sumber buku Tafsir Ilmu Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.