Abu Bakar termasuk di antara orang-orang yang paling awal memeluk Islam atau yang dikenal dengan as-sabiqun al-awwalun. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M.
Adapun akhlak Abu Bakar, Beliau adalah seorang yang terkenal dengan kebaikan, keberanian, sangat kuat pendiriannya, mampu berpikir tenang dalam keadaan genting sekalipun, penyabar yang memiliki tekad yang kuat, dalam pemahamannya, paling mengerti garis keturunan Arab.
Abu Bakar terkenal dengan orang yang bertawakal dengan janji-janji Allah, wara’ dan jauh dari kerancuan pemikiran, zuhud, dan lemah lembut. Ia juga tidak pernah melakukan akhlak-akhlak tercela pada masa jahiliyah, semoga Allah Swt meridhainya.
Abu Bakar mempunyai seorang hamba yang menyerahkan sebahagian daripada pendapatan hariannya kepadaNya sebagai tuan. Pada suatu hari hambanya telah membawa makanan yang dimakannya sedikit oleh Abu Bakar.
Hambanya berkata, “Kamu selalu bertanya tentang sumber makanan yang aku bawa, tetapi hari ini kamu tidak berbuat demikian ?”
Abu Bakar menjawab, “Aku terlalu lapar sehingga aku lupa bertanya. Terangkanlah kepada aku di mana kamu mendapat makanan ini ?”
Hamba menjawab, “Sebelum aku memeluk Islam, aku menjadi tukang peramal. Orang-orang yang aku ramal nasibnya kadang-kadang tidak boleh membayar wang kepadaku. Mereka berjanji membayarnya apabila sudah memperolehinya. Aku berjumpa dengan mereka hari ini. Merekalah yang memberikan aku makanan ini.”
Mendengar kata-kata hambanya, Abu Bakar memekik, “Nyaris-nyaris kau bunuh aku.”
Kemudian Abu bakar mencoba mengeluarkan makanan yang telah ditelannya. Ada orang yang menyarankan supaya Beliau mengisi perutnya dengan air dan kemudian memuntahkan makanan yang telah ditelan Abu Bakar tadi. Saran tersebut diterima dan dilaksanakannya sehingga makanan itu dimuntahkan keluar.
Kata seorang memperhatikan Abu Bakar, “Semoga Allah mencurahkan rahmat ke atasmu. Kamu telah bersusah-payah karena makanan yang sedikit.”
“Aku sudah pasti memaksanya keluar walaupun dengan berbuat demikian aku mungkin kehilangan jiwaku sendiri.
Aku mendengar Nabi berkata, “Badan yang tumbuh subur dengan makanan haram akan merasai api neraka. Oleh kerana itulah maka aku memaksa makanan itu keluar takut kalau-kalau ia menyuburkan badanku.”
Demikianlah sahabat bacaan madani kisah kewara’kan Abu Bakar as Siddiq. Sampai sampai beliau bersusah payah mengeluarkan makanan dari perutnya, sebab makanan tersebut tidak halal. Ini merupakan contoh tauladan untuk kita semuanya agar kita menjauhi perbuatan yang menghasilkan yang haram. Semoga kita selalu di jauhkan dari perbuatan yang haram. Aamiin. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Baca Juga :
Adapun akhlak Abu Bakar, Beliau adalah seorang yang terkenal dengan kebaikan, keberanian, sangat kuat pendiriannya, mampu berpikir tenang dalam keadaan genting sekalipun, penyabar yang memiliki tekad yang kuat, dalam pemahamannya, paling mengerti garis keturunan Arab.
Abu Bakar terkenal dengan orang yang bertawakal dengan janji-janji Allah, wara’ dan jauh dari kerancuan pemikiran, zuhud, dan lemah lembut. Ia juga tidak pernah melakukan akhlak-akhlak tercela pada masa jahiliyah, semoga Allah Swt meridhainya.
Abu Bakar mempunyai seorang hamba yang menyerahkan sebahagian daripada pendapatan hariannya kepadaNya sebagai tuan. Pada suatu hari hambanya telah membawa makanan yang dimakannya sedikit oleh Abu Bakar.
Hambanya berkata, “Kamu selalu bertanya tentang sumber makanan yang aku bawa, tetapi hari ini kamu tidak berbuat demikian ?”
Abu Bakar menjawab, “Aku terlalu lapar sehingga aku lupa bertanya. Terangkanlah kepada aku di mana kamu mendapat makanan ini ?”
Hamba menjawab, “Sebelum aku memeluk Islam, aku menjadi tukang peramal. Orang-orang yang aku ramal nasibnya kadang-kadang tidak boleh membayar wang kepadaku. Mereka berjanji membayarnya apabila sudah memperolehinya. Aku berjumpa dengan mereka hari ini. Merekalah yang memberikan aku makanan ini.”
Mendengar kata-kata hambanya, Abu Bakar memekik, “Nyaris-nyaris kau bunuh aku.”
Kemudian Abu bakar mencoba mengeluarkan makanan yang telah ditelannya. Ada orang yang menyarankan supaya Beliau mengisi perutnya dengan air dan kemudian memuntahkan makanan yang telah ditelan Abu Bakar tadi. Saran tersebut diterima dan dilaksanakannya sehingga makanan itu dimuntahkan keluar.
Kata seorang memperhatikan Abu Bakar, “Semoga Allah mencurahkan rahmat ke atasmu. Kamu telah bersusah-payah karena makanan yang sedikit.”
“Aku sudah pasti memaksanya keluar walaupun dengan berbuat demikian aku mungkin kehilangan jiwaku sendiri.
Aku mendengar Nabi berkata, “Badan yang tumbuh subur dengan makanan haram akan merasai api neraka. Oleh kerana itulah maka aku memaksa makanan itu keluar takut kalau-kalau ia menyuburkan badanku.”
Demikianlah sahabat bacaan madani kisah kewara’kan Abu Bakar as Siddiq. Sampai sampai beliau bersusah payah mengeluarkan makanan dari perutnya, sebab makanan tersebut tidak halal. Ini merupakan contoh tauladan untuk kita semuanya agar kita menjauhi perbuatan yang menghasilkan yang haram. Semoga kita selalu di jauhkan dari perbuatan yang haram. Aamiin. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Baca Juga :
- Jasa Abu Bakar yang Luar Biasa Terhadap Umat Islam
- Ketika Umar bin Khattab Mengakui tidak Bisa Melebihi Abu Bakar Shiddiq
- Nasehat Abu Bakar Meluluhkan Umar bin Khattab Saat Rasulullah Wafat
Sumber : www.bacaanmadani.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.