Faktor pendukung kesuksesan Nabi Muhammad Saw di Madinah, dapat tergambar dalam khutbah pertama yang diucapkannya di Madinah, sambil bersandar pada batang pohon kurma yang dijadikan penopang atap masjid, ia berkata:
"Barangsiapa yang dapat melindungi mukanya dari api neraka sekalipun hanya dengan sebutir kurma, lakukanlah itu. Kalau itupun tidak ada, maka dengan kata-kata yang baik. Sebab dengan itu, kebaikan itu mendapat balasan sepuluh kali lipat."
Dan dalam khutbahnya yang kedua dikatakannya:
"Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah dan janganlah mempersekutukanNya dengan apapun. Benar-benar takutlah kamu kepadaNya Hendaklah kamu jujur terhadap Allah tentang apa yang kamu katakan baik itu; dan dengan ruh Allah hendaklah kamu sekalian saling cinta-mencintai. Allah sangat murka kepada orang yang melanggar janjinya sendiri."
Kata-kata Nabi Muhammad Saw memberikan suatu ajaran agar memelihara diri dari api neraka walaupun dengan sebutir kurma atau perkataan yang baik. Sebutir kurma dan perkataan yang baik menjadi salah satu modal memelihara persaudaraan, dilengkapi anjuran untuk saling mencintai. Semuanya itu dilandasi oleh keimanan kepada Allah Swt.
Bukan hanya kata-kata untuk menjalin persaudaraan, tapi Nabi Muhammad Saw sebagai utusan Allah Swt menunjukan keteladanan dalam berbuat. Nabi Muhammad Saw tidak ingin menampakkan diri dengan gaya orang berkuasa, atau sebagai raja atau pemegang kekuasaan duniawi. Kepada sahabat-sahabatnya ia berkata:
"Jangan aku dipuja, seperti orang-orang Nasrani memuja anak Mariam. Aku adalah hamba Allah. Sebut saja sebagai hamba Allah dan RasulNya."
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang faktor pendudkung kesuksesan dakwah Nabi Muhammad Saw di Madinah. Sangat jelas faktor pendukung kesuksesan dakwah Rasulullah Saw pada khutbah Rasulullah Saw di atas. Mudah-mudahan kita selalu bisa mengamalkan nasehat-nasehat Rasulullah Saw. Aamiin.
Sumber Buku SKI MTS Kelas VII. Kementerian Agama Republik Indonesia.
"Barangsiapa yang dapat melindungi mukanya dari api neraka sekalipun hanya dengan sebutir kurma, lakukanlah itu. Kalau itupun tidak ada, maka dengan kata-kata yang baik. Sebab dengan itu, kebaikan itu mendapat balasan sepuluh kali lipat."
Dan dalam khutbahnya yang kedua dikatakannya:
"Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah dan janganlah mempersekutukanNya dengan apapun. Benar-benar takutlah kamu kepadaNya Hendaklah kamu jujur terhadap Allah tentang apa yang kamu katakan baik itu; dan dengan ruh Allah hendaklah kamu sekalian saling cinta-mencintai. Allah sangat murka kepada orang yang melanggar janjinya sendiri."
Kata-kata Nabi Muhammad Saw memberikan suatu ajaran agar memelihara diri dari api neraka walaupun dengan sebutir kurma atau perkataan yang baik. Sebutir kurma dan perkataan yang baik menjadi salah satu modal memelihara persaudaraan, dilengkapi anjuran untuk saling mencintai. Semuanya itu dilandasi oleh keimanan kepada Allah Swt.
Bukan hanya kata-kata untuk menjalin persaudaraan, tapi Nabi Muhammad Saw sebagai utusan Allah Swt menunjukan keteladanan dalam berbuat. Nabi Muhammad Saw tidak ingin menampakkan diri dengan gaya orang berkuasa, atau sebagai raja atau pemegang kekuasaan duniawi. Kepada sahabat-sahabatnya ia berkata:
"Jangan aku dipuja, seperti orang-orang Nasrani memuja anak Mariam. Aku adalah hamba Allah. Sebut saja sebagai hamba Allah dan RasulNya."
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang faktor pendudkung kesuksesan dakwah Nabi Muhammad Saw di Madinah. Sangat jelas faktor pendukung kesuksesan dakwah Rasulullah Saw pada khutbah Rasulullah Saw di atas. Mudah-mudahan kita selalu bisa mengamalkan nasehat-nasehat Rasulullah Saw. Aamiin.
Sumber Buku SKI MTS Kelas VII. Kementerian Agama Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.