Ibrahim merupakan Nabi dalam agama Samawi. Ia bergelar Khalilullah (Kesayangan Allah). Nabi Ibrahim bersama anaknya, Nabi Ismail, terkenal sebagai para pendiri Baitullah. Ia diangkat menjadi Nabi yang diutus kepada kaum Kaldan yang terletak di negeri Ur, yang sekarang dikenal sebagai Iraq.
Nabi Ibrahim merupakan sosok teladan utama bagi umat Islam dalam berbagai hal. Ibadah Haji dan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha merupakan beberapa perayaan untuk memperingati sikap berbakti Nabi Ibrahim terhadap Allah Swt.
Ibrahim AS baru bisa mempunyai anak ketika beliau berumur 98 tahun. Ketika itu beliau diuji 2 kali oleh Allah Swt. Pertama ketika beliau harus meninggalkan anak yang baru ia punya dan yang ia dambakan, dan istrinya dipadang pasir.
Disini terlihat bahwa Allah Swt hendak menguji Nabi Ibrahim As dengan perintahNya, agar Nabi Ibrahim As ini hatinya senantiasa terpaut pada Allah Swt. Hari ini seseorang yang pulang kerja saja tidak sabar buru-buru pulang ingin bertemu dengan anak dan istrinya, tetapi lihat nabi Ibrahim As malah diperintahkan untuk meninggalkan anak dan istrinya.
Dengan penuh kesedihan dan kesabaran dalam menjalankan perintahNya, Nabi Ibrahim As tinggalkan anak dan istrinya di padang pasir. Demi menjalankan perintah Allah Swt , keluargapun Nabi Ibrahim As rela mengorbankannya. Nabi Ibrahim As di test kesabaran dan keyakinannya oleh Allah Swt untuk meninggalkan anak dan istrinya di padang pasir.
Setelah Siti Hajar mengetahui bahwa itu adalah perintah Allah Swt maka dia pun Ridho di tinggal Nabi Ibrahim As ditengah padang pasir. Inilah keyakinan siti hajar dan ketaatannya terhadap perintah Allah Swt.
Allah Swt telah buktikan bahwa Allah Swt tidak perlu Nabi Ibrahim As, Uang, atau Makhluk apapun dalam memelihara Siti Hajar dan Ismail As dipadang pasir yang tandus. Allah Swt lah yang memelihara segala-galanya, mahluk tidak dapat memberikan manfaat dan mudharat tanpa seizin Allah Swt.
Asbab keyakinan dan ketaatan nabi Ibrahim AS dan keluarganya yaitu Siti Hajar dan Nabi Ismail As, Allah Swt telah menjadikan Mekkah daerah yang tandus dan tidak ada manusia yang mau datang menjadi daerah yang berkah keluar air zam zam dan ramai pengunjung.
Setelah beberapa lama tidak bertemu, Nabi Ibrahim As Allah Swt izinkan untuk bertemu dengan Siti Hajar dan Nabi Ismail As, dengan syarat tidak boleh turun dari kudanya dan tidak boleh berbicara. Setelah itu Nabi Ibrahim As harus balik lagi ke Palestina tempat dia harus berdakwah. Hari jika kita diposisi nabi Ibrahim As, sudah lama di jalan Allah Swt rindu pada keluarga, sekalinya bertemu tidak boleh turun dari kuda, tidak boleh memeluknya, dan tidak boleh berbicara.
Inilah kesabaran seorang Nabi dan seorang Da’inya Allah Swt. Setelah lolos dari ujian ini baru Allah Swt izinkan Nabi Ibrahim As berkumpul dengan Siti Hajar dan Nabi Ismail As.
Ujian kedua, ketika Nabi Ibrahim As lagi senang-senangnya bermain bersama Nabi Ismail As, turun perintah untuk menyembelih Nabi Ismail As. Inilah pengorbanan Nabi Ibrahim As dalam membuktikan kecintaannya terhadap Allah Swt, bahwa tidak ada yang lebih besar dari Allah Swt di hatinya.
Ini adalah ujian dari Allah Swt untuk membuktikan bahwa hati Nabi Ibrahim As tidak mendua kepada Allah Swt dan kepada selain Allah Swt walaupun itu keluarga. Ketaatan kepada Allah Swt bagi Nabi Ibrahim As lebih berharga dibanding keluarganya. Inilah kesiapan dan kesabaran seorang Nabi dan seorang da’i dalam menjalankan perintah Allah Swt.
Begitupula kepada siti hajar dan Nabi Ismail As ketika mendapatkan perintah ini. Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As digoda setan dengan perkataan,
“Wahai Ibrahim ini adalah anakmu bagaimana kamu bisa membunuh darah dagingmu sendiri, apakah kamu tega.”
Mendengar godaan dari setan ini maka Nabi Ismail As mengusir setan itu dengan melemparkan batu. Lalu Nabi Ismail As berkata kepada ayahnya,
”Wahai ayah jika ini perintah Allah jalankanlah, saya ikhlas menerimanya.”
Begitu juga Siti Hajar yang di goda oleh setan yang mengatakan bahwa saat ini Nabi Ibrahim As akan membunuh anaknya. Siti Hajar terperanjat kaget saekan-akan tidak percaya. Lalu Siti Hajar bertanya,
“Apakah ini adalah perintah dari Allah ?” si setan menjawab,”benar.”
Mendengar ini siti hajar menimpuk setan itu dengan batu dan berkata, “
Kalau begitu kamu ini setan, masa Ibrahim As harus melanggar perintah tuhannya.”
Inilah keyakinan dan kesabaran keluarganya seorang Nabi dan Da’inya Allah Swt dalam menjalankan perintah Allah Swt. Ini berlaku bagi siapa saja yang siap berkorban di jalan Allah Swt maka nanti Allah Swt akan buat keluarganya mempunyai keyakinan dan ketaatan seperti keluarganya Ibrahim As.
Demikianlah sahabat bacaan madani kisah ujian berat yang Allah Swt berikan kepada Nabi Ibrahim As. Dari kisah di atas bisa kita lihat, bahwa ujian yang kita terima belum seberapa bila di bandingkan ujian yang Allah Swt berikan kepada Para Nabi dan Rasul Allah Swt. Mudah-mudahan kita selalu sabar menghadapi ujian yang Allah Swt berikan kepada kita. Aamiin.
Nabi Ibrahim merupakan sosok teladan utama bagi umat Islam dalam berbagai hal. Ibadah Haji dan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha merupakan beberapa perayaan untuk memperingati sikap berbakti Nabi Ibrahim terhadap Allah Swt.
Ibrahim AS baru bisa mempunyai anak ketika beliau berumur 98 tahun. Ketika itu beliau diuji 2 kali oleh Allah Swt. Pertama ketika beliau harus meninggalkan anak yang baru ia punya dan yang ia dambakan, dan istrinya dipadang pasir.
Disini terlihat bahwa Allah Swt hendak menguji Nabi Ibrahim As dengan perintahNya, agar Nabi Ibrahim As ini hatinya senantiasa terpaut pada Allah Swt. Hari ini seseorang yang pulang kerja saja tidak sabar buru-buru pulang ingin bertemu dengan anak dan istrinya, tetapi lihat nabi Ibrahim As malah diperintahkan untuk meninggalkan anak dan istrinya.
Dengan penuh kesedihan dan kesabaran dalam menjalankan perintahNya, Nabi Ibrahim As tinggalkan anak dan istrinya di padang pasir. Demi menjalankan perintah Allah Swt , keluargapun Nabi Ibrahim As rela mengorbankannya. Nabi Ibrahim As di test kesabaran dan keyakinannya oleh Allah Swt untuk meninggalkan anak dan istrinya di padang pasir.
Setelah Siti Hajar mengetahui bahwa itu adalah perintah Allah Swt maka dia pun Ridho di tinggal Nabi Ibrahim As ditengah padang pasir. Inilah keyakinan siti hajar dan ketaatannya terhadap perintah Allah Swt.
Allah Swt telah buktikan bahwa Allah Swt tidak perlu Nabi Ibrahim As, Uang, atau Makhluk apapun dalam memelihara Siti Hajar dan Ismail As dipadang pasir yang tandus. Allah Swt lah yang memelihara segala-galanya, mahluk tidak dapat memberikan manfaat dan mudharat tanpa seizin Allah Swt.
Asbab keyakinan dan ketaatan nabi Ibrahim AS dan keluarganya yaitu Siti Hajar dan Nabi Ismail As, Allah Swt telah menjadikan Mekkah daerah yang tandus dan tidak ada manusia yang mau datang menjadi daerah yang berkah keluar air zam zam dan ramai pengunjung.
Setelah beberapa lama tidak bertemu, Nabi Ibrahim As Allah Swt izinkan untuk bertemu dengan Siti Hajar dan Nabi Ismail As, dengan syarat tidak boleh turun dari kudanya dan tidak boleh berbicara. Setelah itu Nabi Ibrahim As harus balik lagi ke Palestina tempat dia harus berdakwah. Hari jika kita diposisi nabi Ibrahim As, sudah lama di jalan Allah Swt rindu pada keluarga, sekalinya bertemu tidak boleh turun dari kuda, tidak boleh memeluknya, dan tidak boleh berbicara.
Inilah kesabaran seorang Nabi dan seorang Da’inya Allah Swt. Setelah lolos dari ujian ini baru Allah Swt izinkan Nabi Ibrahim As berkumpul dengan Siti Hajar dan Nabi Ismail As.
Ujian kedua, ketika Nabi Ibrahim As lagi senang-senangnya bermain bersama Nabi Ismail As, turun perintah untuk menyembelih Nabi Ismail As. Inilah pengorbanan Nabi Ibrahim As dalam membuktikan kecintaannya terhadap Allah Swt, bahwa tidak ada yang lebih besar dari Allah Swt di hatinya.
Ini adalah ujian dari Allah Swt untuk membuktikan bahwa hati Nabi Ibrahim As tidak mendua kepada Allah Swt dan kepada selain Allah Swt walaupun itu keluarga. Ketaatan kepada Allah Swt bagi Nabi Ibrahim As lebih berharga dibanding keluarganya. Inilah kesiapan dan kesabaran seorang Nabi dan seorang da’i dalam menjalankan perintah Allah Swt.
Begitupula kepada siti hajar dan Nabi Ismail As ketika mendapatkan perintah ini. Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As digoda setan dengan perkataan,
“Wahai Ibrahim ini adalah anakmu bagaimana kamu bisa membunuh darah dagingmu sendiri, apakah kamu tega.”
Mendengar godaan dari setan ini maka Nabi Ismail As mengusir setan itu dengan melemparkan batu. Lalu Nabi Ismail As berkata kepada ayahnya,
”Wahai ayah jika ini perintah Allah jalankanlah, saya ikhlas menerimanya.”
Begitu juga Siti Hajar yang di goda oleh setan yang mengatakan bahwa saat ini Nabi Ibrahim As akan membunuh anaknya. Siti Hajar terperanjat kaget saekan-akan tidak percaya. Lalu Siti Hajar bertanya,
“Apakah ini adalah perintah dari Allah ?” si setan menjawab,”benar.”
Mendengar ini siti hajar menimpuk setan itu dengan batu dan berkata, “
Kalau begitu kamu ini setan, masa Ibrahim As harus melanggar perintah tuhannya.”
Inilah keyakinan dan kesabaran keluarganya seorang Nabi dan Da’inya Allah Swt dalam menjalankan perintah Allah Swt. Ini berlaku bagi siapa saja yang siap berkorban di jalan Allah Swt maka nanti Allah Swt akan buat keluarganya mempunyai keyakinan dan ketaatan seperti keluarganya Ibrahim As.
Demikianlah sahabat bacaan madani kisah ujian berat yang Allah Swt berikan kepada Nabi Ibrahim As. Dari kisah di atas bisa kita lihat, bahwa ujian yang kita terima belum seberapa bila di bandingkan ujian yang Allah Swt berikan kepada Para Nabi dan Rasul Allah Swt. Mudah-mudahan kita selalu sabar menghadapi ujian yang Allah Swt berikan kepada kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.