Berdoa adalah termasuk ibadah. Mendoakan sesama muslim dengan diam-diam tanpa sepengatahuan orang yang di doakan termasuk dari sunnah hasanah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi -Nabi dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri.
Mendoakan sesama termasuk di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara sesama muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman seseorang. Nabi Saw bersabda, dari Anas bin Malik Rasulullah Saw bersabad :
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Oleh sebab itu Allah Swt dan Rasul-Nya memerintahkan kaum muslimin untuk senantiasa mendoakan saudaranya, sampai-sampai Allah Swt mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk meng’amin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya malaikat itupun diperintahkan oleh Allah untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut.
Berhubung doa malaikat adalah mustajabah, maka kita bisa menyatakan bahwa mendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuannya termasuk dari doa-doa mustajabah. Karenanya jika dia mendoakan untuk saudaranya -dan tentu saja doa yang sama akan kembali kepadanya- maka potensi dikabulkannya akan lebih besar dibandingkan dia mendoakan untuk dirinya sendiri.
Firman Allah Swt:
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah ampun kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami.” (QS. al-Hasyr: 10)
Firman Allah Swt:
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah. Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)
Firman Allah Swt:
"Yaa Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)
Dari Abu Darda’ ra. bahwasannya ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
“Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: “Dan untukmu pula seperti itu.” (HR. Muslim)
Dari Abu Darda’ ra. bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda:
“Doa seorang muslim kepada saudaranya dengan tidak diketahui saudaranya itu mustajab (dikabulkan), pada seorang muslim itu ada malaikat yang diberi tugas supaya tiap ia mendoakan baik kepada saudaranya, maka malaikat yang diberi tugas itu mengucapkan: “Semoga Allah berkenan mengabulkan, dan buat kamu juga seperti itu.” (HR. Muslim)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang keutamaan mendoakan orang lain dengan diam-diam. Tentunya perlu kita ingat, sebelum mendoakan orang lain kita terlebih dahulu mendoakan diri kita dan kedua orang tua kita. Dari Ubay bin Ka’ab -radhiallahu anhu- dia berkata,
“Jika Rasulullah Saw menyebut seseorang lalu mendoakannya, maka beliau mulai dengan mendoakan diri beliau sendiri.” (HR. At-Tirmizi)
Mudah-mudahan doa yang kita panjatkan kepada Allah Swt. Di ijabah dan di kabulkan Allah Swt. Aamiin.
Mendoakan sesama termasuk di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara sesama muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman seseorang. Nabi Saw bersabda, dari Anas bin Malik Rasulullah Saw bersabad :
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Oleh sebab itu Allah Swt dan Rasul-Nya memerintahkan kaum muslimin untuk senantiasa mendoakan saudaranya, sampai-sampai Allah Swt mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk meng’amin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya malaikat itupun diperintahkan oleh Allah untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut.
Berhubung doa malaikat adalah mustajabah, maka kita bisa menyatakan bahwa mendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuannya termasuk dari doa-doa mustajabah. Karenanya jika dia mendoakan untuk saudaranya -dan tentu saja doa yang sama akan kembali kepadanya- maka potensi dikabulkannya akan lebih besar dibandingkan dia mendoakan untuk dirinya sendiri.
Firman Allah Swt:
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah ampun kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami.” (QS. al-Hasyr: 10)
Firman Allah Swt:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah. Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)
Firman Allah Swt:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
"Yaa Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)
Dari Abu Darda’ ra. bahwasannya ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
“Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: “Dan untukmu pula seperti itu.” (HR. Muslim)
Dari Abu Darda’ ra. bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda:
“Doa seorang muslim kepada saudaranya dengan tidak diketahui saudaranya itu mustajab (dikabulkan), pada seorang muslim itu ada malaikat yang diberi tugas supaya tiap ia mendoakan baik kepada saudaranya, maka malaikat yang diberi tugas itu mengucapkan: “Semoga Allah berkenan mengabulkan, dan buat kamu juga seperti itu.” (HR. Muslim)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang keutamaan mendoakan orang lain dengan diam-diam. Tentunya perlu kita ingat, sebelum mendoakan orang lain kita terlebih dahulu mendoakan diri kita dan kedua orang tua kita. Dari Ubay bin Ka’ab -radhiallahu anhu- dia berkata,
“Jika Rasulullah Saw menyebut seseorang lalu mendoakannya, maka beliau mulai dengan mendoakan diri beliau sendiri.” (HR. At-Tirmizi)
Mudah-mudahan doa yang kita panjatkan kepada Allah Swt. Di ijabah dan di kabulkan Allah Swt. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.