Yaumul Maḥsyar adalah hari berkumpulnya seluruh umat manusia. Setelah dibangkitkan dari alam kubur , manusia digiring dan dikumpulkan di padang mahsyar. Alllah Swt berfirman dalam Al-Qur’an.
Artinya : “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (QS. Zalzalah: 6)
Setiap orang memikirkan nasibnya sendiri. Saking dahsyatnya suasana, mereka tidak bisa berbicara, apalagi berargumentasi. Suasananya sangat mencekam. Semua hamba tunduk, diam seribu bahasa.
Pada hari itu, manusia tidak sempat lagi memikirkan harta, anak, pangkat, kedudukan dan semua fasilitas hidup yang diperoleh ketika mereka melewati fase kehidupan di dunia. Mereka terfokus memikirkan diri sendiri, tanpa peduli dengan orang-orang yang ketika hidup di dunia menjadi teman dekat atau karib kerabat.
Keadan manusia akan tergantung dari amalan apa yang telah mereka kerjakan semasa hidup, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sehingga anak tidak lagi mengenali kedua orang tuanya, begitu pula sebaliknya.
Pada hari itu, wajah manusia hanya terbagi dua, yang berseri-seri mukanya dan yang bermuka masam, pucat pasi dan hina.
Pada hari itu ada tujuh golongan istimewa dari kalangan orang-orang beiriman yang mendapatkan naungan Allah, yang kriteria mereka dijelaskan dalam Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim berikut ini :
‘Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi Saw ia berkata : “Ada tujuh golongan yang Allah beri naungan dengan naungan-Nya, pada hari tiada lagi naungan kecuali naungan-Nya. Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam ketaatan pada Allah, seseorang yang hatinya terpaut pada masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allah dan karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah di atas dasar itu, seorang lelaki yang digoda wanita yang memiliki jabatan dan kecantikan, lalu dia (menolaknya) sambil berkata : aku takut pada Allah, seseorang yang bersedekah maka ia sembunyikan sehingga apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya, dan seseorang yang berzikir (mengingat) kepada Allah di tempat yang sunyi sepi, maka ia bergelimang air mata”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Sedangkan orang-orang yang berbuat dosa sewaktu hidup di dunia akan berbeda-beda keadaannya. Semua tergantung dosa yang diperbuat dosanya waktu hidup di dunia.
Adapun keadaan manusia di padang Mahsyar setelah bangkit dari kubur sebagai berikut,
1. Wajahnya seperti kera, karena suka menyebar fitnah kepada orang lain.
2. Kepalanya seperti babi, karena suka menerima suap dalam menegakan hukum.
3. Buta mata, karena keterlaluan dalam menghukum manusia.
4. Pekak/tuli dan bisu, karena mereka heran dengan amal perbuatannya.
5. Mengalir nanah dan darah yang busuk serta menikam-nikam lidahnya sendiri. Orang bicara tidak sesuai dengan amal perbuatannya.
6. Luka seluruh badan, karena suka menjadi saksi palsu.
7. Telapak kaki terletak di dahi dan terikat pada ubun-ubun, bau busuk lebih dari bangkai, karena mencari kemewahan dunia dengan menjual agama/memperalat agama.
8. Seperti orang mabuk, miring ke kiri, ke kanan terhuyung-huyung, karena menyimpan harta daripada dibelanjakan di jalan Allah (orang kikir terhadap harta benda).
9. Benar-benar mabuk, karena suka bercerita kejelekan di dalam masjid/mushola.
10. Berupa babi, karena suka makan riba.
11. Tidak bertangan dan berkaki, karena suka menyakiti orang lain.
12. Berkepala babi, karena suka melalaikan sholat lima waktu.
13. Perut dipenuhi ular dan kalajengking yang selalu menyengat, karena tidak mau mengeluarkan zakat ( kikir terhdap harta benda ).
14. Darah dan nanah busuk keluar dari mulut, karena suka berbohong dalam berdagang/niaga.
15. Terasing/terpisah dari manusia serta bau busuk melebihi bangkai, karena suka menutupi maksiat takut ketahuan manusia, tapi tidak takut kepada Allah Swt.
16. Tenggorokan terpisah dari leher, karena bersaksi/sumpah palsu.
17. Tidak berlidah dan mengalir darah busuk dari mulut, karena malas mengucapkan kalimat syahadat.
18. Berjalan kepala di bawah dan kaki di atas, karena suka berbuat zina waktu di dunia
19. Muka hitam dan perut penuh api neraka, karena suka memakan harta anak yatin dengan cara zholim.
20. Berpenyakit kusta ( kaki gajah ) dan sopak ( belang badan ), karena suka durhaka kepada kedua orang tua.
21. Gigi seperti tanduk lembu ( sapi ), lidah menjulur hingga perut, najis dan kencing keluar dari perut, karena suka minuman yang memabukan.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang keadaan manusia di padang mahsyar setelah hari berbangkit dari alam kubur. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mempunyai wajah yang berseri-seri ketika di padang mahsyar kelak. Aamiin.
Pada hari itu, wajah manusia hanya terbagi dua, yang berseri-seri mukanya dan yang bermuka masam, pucat pasi dan hina. Allah menjelaskannya dalam surat ‘Abasa sebagai berikut berikut :
“Setiap orang dari mereka pada hari itu sibuk dengan urusannya masing-masing. Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria, dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan (karena merasa hina) Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.” (Q.S. ‘Abasa : 37 – 42)
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
Artinya : “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (QS. Zalzalah: 6)
Setiap orang memikirkan nasibnya sendiri. Saking dahsyatnya suasana, mereka tidak bisa berbicara, apalagi berargumentasi. Suasananya sangat mencekam. Semua hamba tunduk, diam seribu bahasa.
Pada hari itu, manusia tidak sempat lagi memikirkan harta, anak, pangkat, kedudukan dan semua fasilitas hidup yang diperoleh ketika mereka melewati fase kehidupan di dunia. Mereka terfokus memikirkan diri sendiri, tanpa peduli dengan orang-orang yang ketika hidup di dunia menjadi teman dekat atau karib kerabat.
Keadan manusia akan tergantung dari amalan apa yang telah mereka kerjakan semasa hidup, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sehingga anak tidak lagi mengenali kedua orang tuanya, begitu pula sebaliknya.
Pada hari itu, wajah manusia hanya terbagi dua, yang berseri-seri mukanya dan yang bermuka masam, pucat pasi dan hina.
Pada hari itu ada tujuh golongan istimewa dari kalangan orang-orang beiriman yang mendapatkan naungan Allah, yang kriteria mereka dijelaskan dalam Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim berikut ini :
‘Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi Saw ia berkata : “Ada tujuh golongan yang Allah beri naungan dengan naungan-Nya, pada hari tiada lagi naungan kecuali naungan-Nya. Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam ketaatan pada Allah, seseorang yang hatinya terpaut pada masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allah dan karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah di atas dasar itu, seorang lelaki yang digoda wanita yang memiliki jabatan dan kecantikan, lalu dia (menolaknya) sambil berkata : aku takut pada Allah, seseorang yang bersedekah maka ia sembunyikan sehingga apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya, dan seseorang yang berzikir (mengingat) kepada Allah di tempat yang sunyi sepi, maka ia bergelimang air mata”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Sedangkan orang-orang yang berbuat dosa sewaktu hidup di dunia akan berbeda-beda keadaannya. Semua tergantung dosa yang diperbuat dosanya waktu hidup di dunia.
Adapun keadaan manusia di padang Mahsyar setelah bangkit dari kubur sebagai berikut,
1. Wajahnya seperti kera, karena suka menyebar fitnah kepada orang lain.
2. Kepalanya seperti babi, karena suka menerima suap dalam menegakan hukum.
3. Buta mata, karena keterlaluan dalam menghukum manusia.
4. Pekak/tuli dan bisu, karena mereka heran dengan amal perbuatannya.
5. Mengalir nanah dan darah yang busuk serta menikam-nikam lidahnya sendiri. Orang bicara tidak sesuai dengan amal perbuatannya.
6. Luka seluruh badan, karena suka menjadi saksi palsu.
7. Telapak kaki terletak di dahi dan terikat pada ubun-ubun, bau busuk lebih dari bangkai, karena mencari kemewahan dunia dengan menjual agama/memperalat agama.
8. Seperti orang mabuk, miring ke kiri, ke kanan terhuyung-huyung, karena menyimpan harta daripada dibelanjakan di jalan Allah (orang kikir terhadap harta benda).
9. Benar-benar mabuk, karena suka bercerita kejelekan di dalam masjid/mushola.
10. Berupa babi, karena suka makan riba.
11. Tidak bertangan dan berkaki, karena suka menyakiti orang lain.
12. Berkepala babi, karena suka melalaikan sholat lima waktu.
13. Perut dipenuhi ular dan kalajengking yang selalu menyengat, karena tidak mau mengeluarkan zakat ( kikir terhdap harta benda ).
14. Darah dan nanah busuk keluar dari mulut, karena suka berbohong dalam berdagang/niaga.
15. Terasing/terpisah dari manusia serta bau busuk melebihi bangkai, karena suka menutupi maksiat takut ketahuan manusia, tapi tidak takut kepada Allah Swt.
16. Tenggorokan terpisah dari leher, karena bersaksi/sumpah palsu.
17. Tidak berlidah dan mengalir darah busuk dari mulut, karena malas mengucapkan kalimat syahadat.
18. Berjalan kepala di bawah dan kaki di atas, karena suka berbuat zina waktu di dunia
19. Muka hitam dan perut penuh api neraka, karena suka memakan harta anak yatin dengan cara zholim.
20. Berpenyakit kusta ( kaki gajah ) dan sopak ( belang badan ), karena suka durhaka kepada kedua orang tua.
21. Gigi seperti tanduk lembu ( sapi ), lidah menjulur hingga perut, najis dan kencing keluar dari perut, karena suka minuman yang memabukan.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang keadaan manusia di padang mahsyar setelah hari berbangkit dari alam kubur. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mempunyai wajah yang berseri-seri ketika di padang mahsyar kelak. Aamiin.
Pada hari itu, wajah manusia hanya terbagi dua, yang berseri-seri mukanya dan yang bermuka masam, pucat pasi dan hina. Allah menjelaskannya dalam surat ‘Abasa sebagai berikut berikut :
“Setiap orang dari mereka pada hari itu sibuk dengan urusannya masing-masing. Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria, dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan (karena merasa hina) Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.” (Q.S. ‘Abasa : 37 – 42)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.