Pengetahuan tentang hari Kiamat adalah perkara ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Swt, sebagaimana hal itu ditunjukkan oleh banyak ayat di dalam al-Qur-an dan hadits-hadits Nabi Muhammad Saw karena pengetahuan tentang hari Kiamat adalah perkara yang hanya diketahui oleh Allah Swt. Allah Swt tidak menampakkannya kepada seorang Malaikat yang didekatkan tidak juga kepada seorang Nabi yang diutus. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan terjadinya Kiamat kecuali Allah Swt.
Nabi Muhammad Saw sering sekali membicarakan keadaan Kiamat dan kedahsyatannya, sehingga orang-orang waktu itu bertanya kepada beliau kapan terjadinya Kiamat. Beliau mengabarkan bahwa itu adalah masalah ghaib yang hanya diketahui oleh Allah, demikian pula ayat al-Qur-an menjelaskan bahwa pengetahuan tentang kapan terjadinya Kiamat adalah sesuatu yang dikhususkan Allah Swt untuk diri-Nya.
Firman Allah Swt:
“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” (QS. Al-Ahzaab: 63)
Orang-orang beriman dengan sepenuh hati tanpa ada keragusan sedikit pun tentang akan adanya kiamat (kecil maupun besar) akan mendapatkan himah tersendiri bagi orang-orang yang beriman kepada hari kiamat atau hari akhir. Adapun hikmah beriman kepada hari akhir atau hari kiamat sebagai berikut,
1. Memperkuat keyakinan kepada Allah Swt.
2. Mendorong manusia untuk lebih meningkatkan amal ibadah kepada Allah Swt.
3. Berani menegakan kebenaran walaupun berat rintangannya.
4. Rela berkorban di jalan Allah Swt.
5. Mendorong manusia untuk menjauhkan perbuatan maksiat.
6. Hidup lebih optimis dan tidak pernah putus asa dalam kehidupan sehari.
7. Menumbuhkan sifat ikhlas dalam beramal dan jauh dari sifat riya maupun sum’ah.
8.Mendorong manusia untuk lebih disiplin dalam beribadah kepada Allah Swt.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang hikmah beriman kepada hari akhir atau hari kiamat. Mudah-mudahan dengan berimannya kita kepada hari kiamat atau hari akhir, kita mendapatkan hikmah beriman kepada hari kiamat tersebut. Aamiin.
Nabi Muhammad Saw sering sekali membicarakan keadaan Kiamat dan kedahsyatannya, sehingga orang-orang waktu itu bertanya kepada beliau kapan terjadinya Kiamat. Beliau mengabarkan bahwa itu adalah masalah ghaib yang hanya diketahui oleh Allah, demikian pula ayat al-Qur-an menjelaskan bahwa pengetahuan tentang kapan terjadinya Kiamat adalah sesuatu yang dikhususkan Allah Swt untuk diri-Nya.
Firman Allah Swt:
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” (QS. Al-Ahzaab: 63)
Orang-orang beriman dengan sepenuh hati tanpa ada keragusan sedikit pun tentang akan adanya kiamat (kecil maupun besar) akan mendapatkan himah tersendiri bagi orang-orang yang beriman kepada hari kiamat atau hari akhir. Adapun hikmah beriman kepada hari akhir atau hari kiamat sebagai berikut,
1. Memperkuat keyakinan kepada Allah Swt.
2. Mendorong manusia untuk lebih meningkatkan amal ibadah kepada Allah Swt.
3. Berani menegakan kebenaran walaupun berat rintangannya.
4. Rela berkorban di jalan Allah Swt.
5. Mendorong manusia untuk menjauhkan perbuatan maksiat.
6. Hidup lebih optimis dan tidak pernah putus asa dalam kehidupan sehari.
7. Menumbuhkan sifat ikhlas dalam beramal dan jauh dari sifat riya maupun sum’ah.
8.Mendorong manusia untuk lebih disiplin dalam beribadah kepada Allah Swt.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang hikmah beriman kepada hari akhir atau hari kiamat. Mudah-mudahan dengan berimannya kita kepada hari kiamat atau hari akhir, kita mendapatkan hikmah beriman kepada hari kiamat tersebut. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.