Menurut bahasa shalat berarti do'a. Sedang menurut istilah shalat ialah sistem peribadatan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam berdasarkan atas syarat dan rukun tertentu.
Shalat adalah ibadah wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh dan berakal sehat. Shalat pada hakikatnya adalah bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Allah Swt. Akan tetapi, banyak orang kurang bisa menikmati ibadah shalat.
Hal ini bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya adalah karena ia menganggap shalat hanyalah rutinitas belaka, sehingga shalatnya tidak berdampak apa-apa dalam kehidupannya. Padahal Allah Swt berfirman bahwa dengan shalat yang khusyu’ maka seseorang akan bisa terhindar dari berbuat kekejian dan kemunkaran.
Marilah kita agungkan ibadah shalat ini dengan cara memperhatikan adab-adabnya, yaitu:
1. Menjaga waktu dan batas-batasnya. Ketika waktu shalat masuk, bersegera menunaikannya dengan penuh semangat saat kewajiban itu tiba.
Nabi Saw bersabda pada Bilal: “Wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat!“
(Maksudnya: beradzanlah lalu kita melaksanakan shalat dan menikmati shalat).
Allah Swt berfirman,
Artinya: "Maka celaka bagi orang-orang yang shalat. Yaitu orang yang shalat mereka lupa diri". (QS. Al-Ma'un :4-5)
Para ulama mengatakan lupa dalam ayat ini terutama adalah masalah meneledorkan waktu shalat.
2. Demikian pula tempat shalat dan sujud, kita rapikan dan bersihkan dari najis-najis yang ada, singkirkan gambar, tulisan atau apa saja yang mengganggu kekhusyu’an shalat.
3. Memakai pakaian kita yang terbaik, saat panggilan shalat telah tiba, rapi, santun, baik, harum semerbak (bagi laki-laki) dan menutup aurat secara sempurna. Allah amat senang kalau perintahnya kita amalkan dengan suka cita. Allah memerintahkan dalam Al-Quran:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, …”. (QS. al-A’raf 7: 31)
Memakai pakaian terbaik saat shalat merupakan tanda dan wujud syukur seseorang akan nikmat Allah Swt. yang dikaruniakan padanya.
4. Menyesal serta bersedih, jika tidak dapat menunaikan dan menikmati shalat dengan baik dan sempurna. Di antara inti shalat adalah berzikir di dalam shalat. Allah berfirman pada Nabi Dawud:
“Dan dengan berzikir padaKu, hendaklah mereka merasa ni’mat”.
Allah Swt berfirman: “dan sungguh, zikir pada Allah-lah yang terbesar”.
Maksudnya adalah kita diharapkan menikmati zikir atau bacaan-bacaan shalat kita, sehingga berpengaruh pada hati nurani dan amal perbuatan sehari-hari.
5. Dan supaya kita khusyu’, Nabi memerintah: “Shalatlah seperti shalatnya orang yang berpamitan (dari dunia ini)”.
Maksudnya shalatlah seakan-akan ini adalah shalat kalian yang terakhir di dunia.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang lima adab shalat. Mudah-mudahan adab shalat ini bisa kita kerjakan ketika shalat. Semoga shalat yang kita dirikan selalu khusu’ dan dijauhkan dari godaan setan. Aamiin.
Shalat adalah ibadah wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh dan berakal sehat. Shalat pada hakikatnya adalah bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Allah Swt. Akan tetapi, banyak orang kurang bisa menikmati ibadah shalat.
Hal ini bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya adalah karena ia menganggap shalat hanyalah rutinitas belaka, sehingga shalatnya tidak berdampak apa-apa dalam kehidupannya. Padahal Allah Swt berfirman bahwa dengan shalat yang khusyu’ maka seseorang akan bisa terhindar dari berbuat kekejian dan kemunkaran.
Marilah kita agungkan ibadah shalat ini dengan cara memperhatikan adab-adabnya, yaitu:
1. Menjaga waktu dan batas-batasnya. Ketika waktu shalat masuk, bersegera menunaikannya dengan penuh semangat saat kewajiban itu tiba.
Nabi Saw bersabda pada Bilal: “Wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat!“
(Maksudnya: beradzanlah lalu kita melaksanakan shalat dan menikmati shalat).
Allah Swt berfirman,
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Artinya: "Maka celaka bagi orang-orang yang shalat. Yaitu orang yang shalat mereka lupa diri". (QS. Al-Ma'un :4-5)
Para ulama mengatakan lupa dalam ayat ini terutama adalah masalah meneledorkan waktu shalat.
2. Demikian pula tempat shalat dan sujud, kita rapikan dan bersihkan dari najis-najis yang ada, singkirkan gambar, tulisan atau apa saja yang mengganggu kekhusyu’an shalat.
3. Memakai pakaian kita yang terbaik, saat panggilan shalat telah tiba, rapi, santun, baik, harum semerbak (bagi laki-laki) dan menutup aurat secara sempurna. Allah amat senang kalau perintahnya kita amalkan dengan suka cita. Allah memerintahkan dalam Al-Quran:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, …”. (QS. al-A’raf 7: 31)
Memakai pakaian terbaik saat shalat merupakan tanda dan wujud syukur seseorang akan nikmat Allah Swt. yang dikaruniakan padanya.
4. Menyesal serta bersedih, jika tidak dapat menunaikan dan menikmati shalat dengan baik dan sempurna. Di antara inti shalat adalah berzikir di dalam shalat. Allah berfirman pada Nabi Dawud:
“Dan dengan berzikir padaKu, hendaklah mereka merasa ni’mat”.
Allah Swt berfirman: “dan sungguh, zikir pada Allah-lah yang terbesar”.
Maksudnya adalah kita diharapkan menikmati zikir atau bacaan-bacaan shalat kita, sehingga berpengaruh pada hati nurani dan amal perbuatan sehari-hari.
5. Dan supaya kita khusyu’, Nabi memerintah: “Shalatlah seperti shalatnya orang yang berpamitan (dari dunia ini)”.
Maksudnya shalatlah seakan-akan ini adalah shalat kalian yang terakhir di dunia.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang lima adab shalat. Mudah-mudahan adab shalat ini bisa kita kerjakan ketika shalat. Semoga shalat yang kita dirikan selalu khusu’ dan dijauhkan dari godaan setan. Aamiin.
kok banyak yang beda?
BalasHapus