Warisan berasal dari bahasa Arab Al-miirats, dalam bahasa arab adalah bentuk masdar (infinititif) dari kata waritsa- yaritsu- irtsan- miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah ‘berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain’. Atau dari suatu kaum kepada kaum lain.
Sedangkan menurut istilah warisan adalah berpindahnya hak dan kewajiban atas segala sesuatu baik harta maupun tanggungan dari orang yang telah meninggal dunia kepada keluarganya yang masih hidup.
Dari pengertian di atas bisa di fahami bahwa warisan itu identik dengan harta benda peninggalan orang yang meninggal yang akan dibagikan kepada ahli waris.
Akan tetapi dalam pembahasan ini tidak membahas warisan yang sifatnya harta benda. Namun warisannya yang sifatnya bukan harta benda yang berkaitan dengan iblis. Manusia memang bukan ahli waris dari iblis. Akan tetapi tanpa disadari manusia menyenangi dan memperbuat warisan iblis tersebut.
Adapun warisan iblis yang disenangi manusia itu adalah takabbur dan sombong. Sombong atau istilah bahasa Arabnya Al-Bathar, dalam kamus Lisan Al Arab dikatakan, bahwa arti dari kata Bathar sama dengan Tabakhtur (takabur). Dan ada juga yang mengatakan arti sombong di kala mendapat nikmat atau sombong karena kaya. Orang yang sombong berarti tidak mensyukuri nikmat yang dianugerahkan kepadanya.
Takabur atau sombong adalah sumber segala kedengkian dan persengketaan di antara individu-individu di dalam masyarakat. Mengagungkan diri atau menghina orang lain akan membentuk sifat yang amat tercela, yaitu membuat pelakunya merasa benci terhadap orang lain.
Sifat takabur atau sombong ini dapat merusak diri sendiri, karena penyebab utamanya ialah perasaan kagum terhadap dirinya sendiri. Barang siapa merasa kagum terhadap dirinya, ia akan besar kepala; tidak mau mendengar nasihat orang lain dan keras kepala dengan pendapatnya sendiri, sehingga akan menyeret pelakunya kepada kerugian.
Sifat takabbur atau sombong inilah yang menyebabkan Allah Swt mengusir Iblis dari surga. Yang sebelumnya Iblis yang dulunya begitu mulia dan rajin bertasbih dan beribadah kepada Allah Swt di surga dengan para malaikat.
Firman Allah Swt.
“Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?.”
Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
Allah berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” (QS. Shaad : 75-78)
Dari Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”.
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”.
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain.” (HR. Muslim)
Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. (HR. Muslim)
”Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Maa-idah:120)
Takabbur atau sombong inilah sifat iblis yang disenangi manusia. Gejala-gejala sombong sangat banyak ragamnya. Di antaranya ialah besar diri, menghina orang lain, tidak mau menurut nasihat orang lain yang benar, tidak mau disamakan dengan orang lain dan lain sebagainya. Rasulullah Saw memberi penjelasan mengenai gejala-gejala sifat sombong, diantaranya ialah tidak mau tunduk kepada barang yang hak.
Adapun faktor yang menyebabkan seseorang berlaku sombong, mungkin dikarenakan seseorang merasa dirinya lebih istimewa dari pada orang lain, baik dari segi pengetahuannya, pekerjaannya, keturunannya, kekayaannya, pangkatnya, kekuasaannya, banyaknya para pengikuti, atau kecantikannya. Gejala terakhir ini kebanyakan berlaku di kalangan kaum wanita.
Takabur dapat menimbulkan malapetaka pada masyarakat. Sejarah telah membuktikan bahaya perbuatan ini bagi masyarakat yang tak terhitung banyaknya. Sifat takabur tumbuh dari perasaan egoisme yang menyolok, membuat dari kita tidak mau mencintai orang lain atau membaktikan diri pada masyarakat.
Takabur atau sombong terhadap orang lain, lama kelamaan akan bersikap takabur terhadap Allah. Apabila sudah sampai ke taraf ini, berarti kerusakan yang nyata bagi pelakunya. Ketika iblis takabur terhadap nabi Adam dengan perkataannya : “Aku lebih baik dari padanya (Adam)”. Akhirnya ia berbuat takabur terhadap Allah Swt dan melanggar perintah-Nya. Ia tidak mau bersujud kepada Adam, akhirnya ia terkutuk selama-lamanya. Lalu Allah mengusir Iblis dari surga.
Berikut ini ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang pengusiran Iblis dari surga :
“Allah berfirman : Turunlah kamu dari surga ini; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”. (QS. Al-A'raf : 13).
Sedangkan menurut istilah warisan adalah berpindahnya hak dan kewajiban atas segala sesuatu baik harta maupun tanggungan dari orang yang telah meninggal dunia kepada keluarganya yang masih hidup.
Dari pengertian di atas bisa di fahami bahwa warisan itu identik dengan harta benda peninggalan orang yang meninggal yang akan dibagikan kepada ahli waris.
Akan tetapi dalam pembahasan ini tidak membahas warisan yang sifatnya harta benda. Namun warisannya yang sifatnya bukan harta benda yang berkaitan dengan iblis. Manusia memang bukan ahli waris dari iblis. Akan tetapi tanpa disadari manusia menyenangi dan memperbuat warisan iblis tersebut.
Adapun warisan iblis yang disenangi manusia itu adalah takabbur dan sombong. Sombong atau istilah bahasa Arabnya Al-Bathar, dalam kamus Lisan Al Arab dikatakan, bahwa arti dari kata Bathar sama dengan Tabakhtur (takabur). Dan ada juga yang mengatakan arti sombong di kala mendapat nikmat atau sombong karena kaya. Orang yang sombong berarti tidak mensyukuri nikmat yang dianugerahkan kepadanya.
Takabur atau sombong adalah sumber segala kedengkian dan persengketaan di antara individu-individu di dalam masyarakat. Mengagungkan diri atau menghina orang lain akan membentuk sifat yang amat tercela, yaitu membuat pelakunya merasa benci terhadap orang lain.
Sifat takabur atau sombong ini dapat merusak diri sendiri, karena penyebab utamanya ialah perasaan kagum terhadap dirinya sendiri. Barang siapa merasa kagum terhadap dirinya, ia akan besar kepala; tidak mau mendengar nasihat orang lain dan keras kepala dengan pendapatnya sendiri, sehingga akan menyeret pelakunya kepada kerugian.
Sifat takabbur atau sombong inilah yang menyebabkan Allah Swt mengusir Iblis dari surga. Yang sebelumnya Iblis yang dulunya begitu mulia dan rajin bertasbih dan beribadah kepada Allah Swt di surga dengan para malaikat.
Firman Allah Swt.
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ . قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ . قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ . وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ
Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
Allah berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” (QS. Shaad : 75-78)
Dari Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”.
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”.
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain.” (HR. Muslim)
Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. (HR. Muslim)
”Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Maa-idah:120)
Takabbur atau sombong inilah sifat iblis yang disenangi manusia. Gejala-gejala sombong sangat banyak ragamnya. Di antaranya ialah besar diri, menghina orang lain, tidak mau menurut nasihat orang lain yang benar, tidak mau disamakan dengan orang lain dan lain sebagainya. Rasulullah Saw memberi penjelasan mengenai gejala-gejala sifat sombong, diantaranya ialah tidak mau tunduk kepada barang yang hak.
Adapun faktor yang menyebabkan seseorang berlaku sombong, mungkin dikarenakan seseorang merasa dirinya lebih istimewa dari pada orang lain, baik dari segi pengetahuannya, pekerjaannya, keturunannya, kekayaannya, pangkatnya, kekuasaannya, banyaknya para pengikuti, atau kecantikannya. Gejala terakhir ini kebanyakan berlaku di kalangan kaum wanita.
Takabur dapat menimbulkan malapetaka pada masyarakat. Sejarah telah membuktikan bahaya perbuatan ini bagi masyarakat yang tak terhitung banyaknya. Sifat takabur tumbuh dari perasaan egoisme yang menyolok, membuat dari kita tidak mau mencintai orang lain atau membaktikan diri pada masyarakat.
Takabur atau sombong terhadap orang lain, lama kelamaan akan bersikap takabur terhadap Allah. Apabila sudah sampai ke taraf ini, berarti kerusakan yang nyata bagi pelakunya. Ketika iblis takabur terhadap nabi Adam dengan perkataannya : “Aku lebih baik dari padanya (Adam)”. Akhirnya ia berbuat takabur terhadap Allah Swt dan melanggar perintah-Nya. Ia tidak mau bersujud kepada Adam, akhirnya ia terkutuk selama-lamanya. Lalu Allah mengusir Iblis dari surga.
Berikut ini ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang pengusiran Iblis dari surga :
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ
“Allah berfirman : Turunlah kamu dari surga ini; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”. (QS. Al-A'raf : 13).
Demikianlah sahabat bacaan madani warisan iblis yang di sukai manusia. Mudahan takabbur atau sombong ini dapat kita jauhkan dari kehidupan sehari-hari kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.