Rasulullah Saw merupakan kekasih Allah Swt. Beliau selalu dalam lindungan Allah Swt dari berbagai macam mara bahaya. Beliau Saw selamat dari racun yang mematikan atas pemberitahuan Allah Swt kepada Beliau bahwa daging tersebut beracun, juga laporan dari organ kambing itu kepada Beliau. Ini merupakan mukjizat Rasulullah Saw.
Abu Hurairah pernah meriwayatkan suatu kisah katanya: “Apabila wilayah Khaibar telah ditakluki oleh pihak Islam, seekor kambing yang telah dibubuh racun telah diberikan kepada baginda Rasulullah oleh seorang Yahudi yang ada di sini.”
Apabila orang-orang Yahudi dihadapkan didepan baginda, maka baginda pun berkata: “Aku ingin bertanya kepada kamu semua, bolehkah kamu berkata benar?”.
Meraka menjawab: “Boleh Ya Abu Qasim.”
Rasulullah pun bertanya: “Siapakah bapanya.” Bila mereka menjawab si pulan dan si pulan, baginda mengatakan mereka itu berdusta kepadanya. Mereka berkata: “Tuan berkata benar.”
Baginda lalu bertanya: “Bolehkah kamu bercakap benar jika aku bertanya sesuatu?.”
Mereka menjawab: “Boleh Ya Abu Qasim. Jika kami berbohong tuan akan tahu juga, sebagaimana halnya tentang ayah kami.”
Baginda bertanya: “Siapakah yang akan masuk ke neraka.”
Mereka menjawab: “Kami hanya akan dimasukkan sebentar saja, kemudian tuan akan mengikuti kami.”
Kata Rasulullah selanjutnya: “Masuklah kamu ke dalamnya dengan hina. Demi Allah aku bersumpah bahwa kami tidak akan mengikuti kamu ke dalamnya.”
Baginda kemudiannya berkata: “Bolehkah kamu bercakap benar jika aku tanyakan sesuatu?” Lalu mereka menjawab: “Boleh Ya Abu Qasim”.
Rasulullah Saw. lalu bertanya: “Apakah kamu yang membubuh racun pada daging kambing ini?.”
Mereka menjawab bahwa merekalah yang melakukannya dan apabila ditanya apakah sebabnya, mereka menjawab: “Kami mau membunuh engkau, jika engkau seorang pendusta tetapi sekiranya engkau seorang yang benar, racun itu tidak akan dapat membunuhmu." (HR. Imam Bukhari)
Pada riwayat lain dalam pertempuran Khaibar ini, seorang wanita Yahudi memberi hadiah kepada Rasulullah Saw berupa daging kambing yang telah ditaburi racun. Sebagaimana disebutkan di dalam riwayat di bawah ini yang artinya:
Dari Ibnu Syihab, ia mengatakan, “Dahulu Jabir ra. menceritakan bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar. Kemudian menghadiahkannya kepada Rasulullah Saw".
Rasulullah Saw pun mengambil paha kambing itu dan memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan bersama Beliau.
Tiba-tiba Rasulullah Saw berkata kepada para Sahabat, "Jangan kalian makan !." Lalu Rasulullah Saw mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang.
Rasulullah Saw pun segera bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah meracuni kambing ini?"
Wanita itu menjawab, "Siapa yang telah memberitahumu?"
Rasulullah Saw menjawab, "Paha kambing ini yang telah mengabariku."
Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya).
Rasulullah Saw bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu ini?"
Wanita itu berkata dalam hati, "Jika dia seorang Nabi, makanan pasti itu tidak akan membahayakannya. Dan jika dia bukan seorang Nabi, maka kami akan selamat dari gangguannya."
Selanjutnya Rasulullah Saw memaafkan wanita itu dan tidak menghukumnya.
Sebagian Sahabat yang memakan kambing itu meninggal dunia. Rasulullah Saw sendiri berbekam kepada Abu Hindun (bekas budak bani Bayadhah) dengan tanduk dan pisau.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa tatkala ada seorang Sahabat nabi yang meninggal karena karena racun tersebut, maka wanita itu diperintahkan oleh Rasulullah Saw agar dibunuh. (HR. Abu Dawud no. 4510)
Imam Nawawi ra berkata,
“Sepertinya racun itu menyisakan tanda atau bekas, berupa warna hitam atau yang lainnya.” Nama wanita Yahudi itu adalah Zainab binti Harits, istri Salam bin Misykam, salah seorang pembesar Yahudi. (Syarh Shahih Muslim)
Demikianlah sahabat bacaan madani kisah Rasulullah Saw dengan daging beracun. Sebagai kekasih Allah Swt. Beliau selalu di lindungi Allah Swt dari segala macam bahaya. Mudah-mudahan perlindungan Allah Swt selalu menyertai kita. Aamiin.
Abu Hurairah pernah meriwayatkan suatu kisah katanya: “Apabila wilayah Khaibar telah ditakluki oleh pihak Islam, seekor kambing yang telah dibubuh racun telah diberikan kepada baginda Rasulullah oleh seorang Yahudi yang ada di sini.”
Apabila orang-orang Yahudi dihadapkan didepan baginda, maka baginda pun berkata: “Aku ingin bertanya kepada kamu semua, bolehkah kamu berkata benar?”.
Meraka menjawab: “Boleh Ya Abu Qasim.”
Rasulullah pun bertanya: “Siapakah bapanya.” Bila mereka menjawab si pulan dan si pulan, baginda mengatakan mereka itu berdusta kepadanya. Mereka berkata: “Tuan berkata benar.”
Baginda lalu bertanya: “Bolehkah kamu bercakap benar jika aku bertanya sesuatu?.”
Mereka menjawab: “Boleh Ya Abu Qasim. Jika kami berbohong tuan akan tahu juga, sebagaimana halnya tentang ayah kami.”
Baginda bertanya: “Siapakah yang akan masuk ke neraka.”
Mereka menjawab: “Kami hanya akan dimasukkan sebentar saja, kemudian tuan akan mengikuti kami.”
Kata Rasulullah selanjutnya: “Masuklah kamu ke dalamnya dengan hina. Demi Allah aku bersumpah bahwa kami tidak akan mengikuti kamu ke dalamnya.”
Baginda kemudiannya berkata: “Bolehkah kamu bercakap benar jika aku tanyakan sesuatu?” Lalu mereka menjawab: “Boleh Ya Abu Qasim”.
Rasulullah Saw. lalu bertanya: “Apakah kamu yang membubuh racun pada daging kambing ini?.”
Mereka menjawab bahwa merekalah yang melakukannya dan apabila ditanya apakah sebabnya, mereka menjawab: “Kami mau membunuh engkau, jika engkau seorang pendusta tetapi sekiranya engkau seorang yang benar, racun itu tidak akan dapat membunuhmu." (HR. Imam Bukhari)
Pada riwayat lain dalam pertempuran Khaibar ini, seorang wanita Yahudi memberi hadiah kepada Rasulullah Saw berupa daging kambing yang telah ditaburi racun. Sebagaimana disebutkan di dalam riwayat di bawah ini yang artinya:
Dari Ibnu Syihab, ia mengatakan, “Dahulu Jabir ra. menceritakan bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar. Kemudian menghadiahkannya kepada Rasulullah Saw".
Rasulullah Saw pun mengambil paha kambing itu dan memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan bersama Beliau.
Tiba-tiba Rasulullah Saw berkata kepada para Sahabat, "Jangan kalian makan !." Lalu Rasulullah Saw mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang.
Rasulullah Saw pun segera bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah meracuni kambing ini?"
Wanita itu menjawab, "Siapa yang telah memberitahumu?"
Rasulullah Saw menjawab, "Paha kambing ini yang telah mengabariku."
Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya).
Rasulullah Saw bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu ini?"
Wanita itu berkata dalam hati, "Jika dia seorang Nabi, makanan pasti itu tidak akan membahayakannya. Dan jika dia bukan seorang Nabi, maka kami akan selamat dari gangguannya."
Selanjutnya Rasulullah Saw memaafkan wanita itu dan tidak menghukumnya.
Sebagian Sahabat yang memakan kambing itu meninggal dunia. Rasulullah Saw sendiri berbekam kepada Abu Hindun (bekas budak bani Bayadhah) dengan tanduk dan pisau.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa tatkala ada seorang Sahabat nabi yang meninggal karena karena racun tersebut, maka wanita itu diperintahkan oleh Rasulullah Saw agar dibunuh. (HR. Abu Dawud no. 4510)
Imam Nawawi ra berkata,
“Sepertinya racun itu menyisakan tanda atau bekas, berupa warna hitam atau yang lainnya.” Nama wanita Yahudi itu adalah Zainab binti Harits, istri Salam bin Misykam, salah seorang pembesar Yahudi. (Syarh Shahih Muslim)
Demikianlah sahabat bacaan madani kisah Rasulullah Saw dengan daging beracun. Sebagai kekasih Allah Swt. Beliau selalu di lindungi Allah Swt dari segala macam bahaya. Mudah-mudahan perlindungan Allah Swt selalu menyertai kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.