Mati menurut pengertian secara umum adalah keluarnya atau terpisahnya ruh dari jasad, kalau menurut ilmu kedokteran orang baru dikatakan mati jika jantungnya sudah berhenti berdenyut. Ketika sampai waktu yang ditetapkan, Allah akan mengeluarkan Ruh dari jasad.
Kematian adalah suatu kepastian dan keniscayaan yang tidak dapat dihindari oleh semua mahluk.
Firman Allah Swt.
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya`: 35)
Firman Allah Swt
“Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan mendapati kamu, walaupun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh.” (QS. An-Nisa`: 78)
Kematian akan menyapa siapa pun, baik ia seorang yang beriman ataupun tidak, seorang yang turun ke medan perang ataupun duduk diam di rumahnya, seorang yang menginginkan negeri akhirat yang kekal ataupun ingin dunia yang fana, seorang yang bersemangat meraih kebaikan ataupun yang lalai dan malas-malasan. Semuanya akan menemui kematian bila telah sampai ajalnya.
Firman Allah Swt
“Katakanlah:"Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-Jum’ah: 8 )
Adapun hikmah mengingat kematian sebagai berikut,
1. Di Hidupkan Hatinya dan Diringankan Sakitnya Kematian.
Rasulullah Saw Bersabda,
"Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yangg banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya, dan diringankan baginya akan sakitnya kematian." (HR. Ad-Dailami)
"Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan." (HR. Ath-Thabrani)
2. Akan Terhibur dari Kelelahan Dunia.
Seorang sahabat bertanya : "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku di sisi Allah"
Rasulullah bersabda : "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari kelelahan dunia. Dan hendaklan kamu bersyukur, sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa, sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu berkata, “Tidaklah hati seorang hamba sering mengingat mati melainkan dunia terasa kecil dan tiada berarti baginya. Dan semua yang ada di atas dunia ini hina baginya.”
3. Akan Melembutkan Hati dan Menghancurkan Ketamakan Terhadap Dunia.
Karenanya, Rasulullah Saw memberikan hasungan untuk banyak mengingatnya. Beliau bersabda dalam hadits yang disampaikan oleh shahabatnya yang mulia Abu Hurairah ra:
“Perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan (kematian).” (HR. At-Tirmidzi)
Adalah ‘Umar bin Abdil ‘Aziz ra bila mengingat mati ia gemetar seperti gemetarnya seekor burung. Ia mengumpulkan para ulama, maka mereka saling mengingatkan akan kematian, hari kiamat dan akhirat. Kemudian mereka menangis hingga seakan-akan di hadapan mereka ada jenazah. (At-Tadzkirah, hal. 9)
Tentunya tangis Umar bin Abdil ‘Aziz ra dan para ulama bukan hanya tangisan belaka, akan tetapi diikuti oleh amal shalih setelahnya, berjihad di jalan Allah Swt dan bersegera kepada kebaikan. Beda halnya dengan keadaan kebanyakan manusia. Mereka yakin adanya surga tapi tidak mau beramal untuk meraihnya. Mereka juga yakin adanya neraka tapi mereka tidak takut. Mereka tahu bahwa mereka akan mati, tapi mereka tidak mempersiapkan bekal.
Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, “Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah.
Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya.
Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah, hal. 9)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang himah dan manfaat banyak mengingat kematian. Mudah-mudahan dengan mengingat kematian, keimanan dan ketaqwaan kita bertambah kepada Allah Swt. Aamiin.
Kematian adalah suatu kepastian dan keniscayaan yang tidak dapat dihindari oleh semua mahluk.
Firman Allah Swt.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya`: 35)
Firman Allah Swt
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan mendapati kamu, walaupun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh.” (QS. An-Nisa`: 78)
Kematian akan menyapa siapa pun, baik ia seorang yang beriman ataupun tidak, seorang yang turun ke medan perang ataupun duduk diam di rumahnya, seorang yang menginginkan negeri akhirat yang kekal ataupun ingin dunia yang fana, seorang yang bersemangat meraih kebaikan ataupun yang lalai dan malas-malasan. Semuanya akan menemui kematian bila telah sampai ajalnya.
Firman Allah Swt
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Katakanlah:"Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-Jum’ah: 8 )
Adapun hikmah mengingat kematian sebagai berikut,
1. Di Hidupkan Hatinya dan Diringankan Sakitnya Kematian.
Rasulullah Saw Bersabda,
"Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yangg banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya, dan diringankan baginya akan sakitnya kematian." (HR. Ad-Dailami)
"Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan." (HR. Ath-Thabrani)
2. Akan Terhibur dari Kelelahan Dunia.
Seorang sahabat bertanya : "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku di sisi Allah"
Rasulullah bersabda : "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari kelelahan dunia. Dan hendaklan kamu bersyukur, sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa, sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu berkata, “Tidaklah hati seorang hamba sering mengingat mati melainkan dunia terasa kecil dan tiada berarti baginya. Dan semua yang ada di atas dunia ini hina baginya.”
3. Akan Melembutkan Hati dan Menghancurkan Ketamakan Terhadap Dunia.
Karenanya, Rasulullah Saw memberikan hasungan untuk banyak mengingatnya. Beliau bersabda dalam hadits yang disampaikan oleh shahabatnya yang mulia Abu Hurairah ra:
أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذمِ اللَّذَّاتِ
“Perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan (kematian).” (HR. At-Tirmidzi)
Adalah ‘Umar bin Abdil ‘Aziz ra bila mengingat mati ia gemetar seperti gemetarnya seekor burung. Ia mengumpulkan para ulama, maka mereka saling mengingatkan akan kematian, hari kiamat dan akhirat. Kemudian mereka menangis hingga seakan-akan di hadapan mereka ada jenazah. (At-Tadzkirah, hal. 9)
Tentunya tangis Umar bin Abdil ‘Aziz ra dan para ulama bukan hanya tangisan belaka, akan tetapi diikuti oleh amal shalih setelahnya, berjihad di jalan Allah Swt dan bersegera kepada kebaikan. Beda halnya dengan keadaan kebanyakan manusia. Mereka yakin adanya surga tapi tidak mau beramal untuk meraihnya. Mereka juga yakin adanya neraka tapi mereka tidak takut. Mereka tahu bahwa mereka akan mati, tapi mereka tidak mempersiapkan bekal.
Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, “Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah.
Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya.
Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah, hal. 9)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang himah dan manfaat banyak mengingat kematian. Mudah-mudahan dengan mengingat kematian, keimanan dan ketaqwaan kita bertambah kepada Allah Swt. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.