Siapa yang tidak kenal dan tau dengan Umar Ibnul Khattab radhiallahu anhu. Beliau merupakan sosok yang memiliki Perawakan tubuh tinggi, besar, tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, berwajah tampan, disiplin tinggi, watak keras, dan tidak kenal gentar dalam menghadapi musuh. Beliau dibesarkan di dalam lingkungan Bani Adi, salah satu kaum dari suku Quraisy.
Umar bin Khatab adalah salah satu sahabat dekat Rasulullah SAW dan khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash shiddiq r.a. Beliau termasuk dalam 10 orang yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW. Dijuluki sebagai Umar Al Faruq (sang pembeda) karena ketegasannya dalam menegakkan kebenaran.
Tetapi dibalik sifat tegasnya dan kerasnya watak Umar terkenal memiliki hati yang lembut selembut salju. Beliau bisa menangis karena rakyatnya ada yang kelaparan. Dalam satu riwayat Umar bin Khattab pernah memukul orang yang tidak mau shalat. Sebagaimana dikisahkah dari Abdulullah Ibnu Umar, dia berkata :
"Suatu Saat Umar bin Khattab menuju suatu Masjid hendak Shalat, saat itu dia tertinggal dan shalat telah didirikan, terlihat 3 orang sedang duduk-duduk, diantaranya ada Abu Jahsy Al laisi, maka Umar bin Khatab berkata : "Shalatlah kalian bersama dengan Rasulullah", Kemudian 2 orang beranjak dan hendak melaksanakan Shalat, sedangkan Abu Jahsy Al laisii menolak tidak mau Shalat.
Kemudian Abu Jahsy Al laisi berkata : "Aku tidak akan bangkit sebelum datang kepadaku orang yang tubuhnya lebih kuat dari Aku, dan lebih keras pukulannya dari padaku, lalu dia mengalahkanku dan membenamkan muka ku kedalam pasir."
Kemudian Umar bin Khattab bertarung dengan Abu Jahsy, kemudian Umar dapat mengalahkan Abu Jahsy dan membenamkan wajahnya kedalam pasir, pada saat itu datanglah Usman bin Affan dan memisahkan keduanya.
Ketika itu emosi Umar masih meledak ledak dan pergi meninggalkan Abu Jahsy, kemudian Umar bertemu Rasulullah Saw, kemudian Rasulullah Saw bertanya : "Ada apa Wahai Umar?",
Umar menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Rasulullah Saw pun berkata : "Jika Umar memaafkannya dan mengasihinya maka Allah pun Demikian, tetapi kalau saja Engkau bawa Abu Jahsy kehadapanku".
Kemudian Umar pergi beranjak untuk menjemput Abu Jahsy dan membawanya ke hadapan Rasulullah Saw. Baru beberapa Langkah berjalan Umar kembali di panggil oleh Rasulullah Saw, Kemudian Rasulullah Saw bersabda :
"Duduklah kamu, aku akan menceritakan kepadamu, bahwa AllahSwt tidak membutuhkan Sholatnya Abu Jahsy, dan Allah Swt Maha Kaya dari dia. Sesungguhnya dilangit terdekat Allah Swt memiliki malaikat-malaikat yang khusyuk beribadah kepada-Nya, mereka tidak pernah mengangkat kepalanya hingga hari kiamat, dan di langit kedua AllahSwt memiliki Malaikat-malaikat yang selalu sujud dan tidak pernah mengangkat kepala hingga hari kiamat, dan baru pada saat hari kiamat para malaikat bersebut mengangkat kepalanya dan berkata kepada Allah Swt :
"Ya Tuhan kami Maha Suci Engkau, sesungguhnya kami tidak menyembah Engkau dengan penyembahan yang sebenar-benarnya."
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt tidak membutuhkan Shalatnya Manusia, Allah Swt tidak membutuhkan Apa-apa dari Manusia, kalau saja seluruh manusia di dunia ini durhaka kepada-Nya, Allah Swt tetap Maha Mulia, tetap Maha Agung, Tetap Maha Perkasa dan tidak satupun yang bisa meruntuhkan Kerajaan Allah Swt. Justru Manusia lah yang butuh untuk Shalat, butuh untuk menyembah serta butuh pertolongan dari Tuhan-Nya. (Sumber : Tafsir Ibnu Katsir)
Umar bin Khatab adalah salah satu sahabat dekat Rasulullah SAW dan khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash shiddiq r.a. Beliau termasuk dalam 10 orang yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW. Dijuluki sebagai Umar Al Faruq (sang pembeda) karena ketegasannya dalam menegakkan kebenaran.
Tetapi dibalik sifat tegasnya dan kerasnya watak Umar terkenal memiliki hati yang lembut selembut salju. Beliau bisa menangis karena rakyatnya ada yang kelaparan. Dalam satu riwayat Umar bin Khattab pernah memukul orang yang tidak mau shalat. Sebagaimana dikisahkah dari Abdulullah Ibnu Umar, dia berkata :
"Suatu Saat Umar bin Khattab menuju suatu Masjid hendak Shalat, saat itu dia tertinggal dan shalat telah didirikan, terlihat 3 orang sedang duduk-duduk, diantaranya ada Abu Jahsy Al laisi, maka Umar bin Khatab berkata : "Shalatlah kalian bersama dengan Rasulullah", Kemudian 2 orang beranjak dan hendak melaksanakan Shalat, sedangkan Abu Jahsy Al laisii menolak tidak mau Shalat.
Kemudian Abu Jahsy Al laisi berkata : "Aku tidak akan bangkit sebelum datang kepadaku orang yang tubuhnya lebih kuat dari Aku, dan lebih keras pukulannya dari padaku, lalu dia mengalahkanku dan membenamkan muka ku kedalam pasir."
Kemudian Umar bin Khattab bertarung dengan Abu Jahsy, kemudian Umar dapat mengalahkan Abu Jahsy dan membenamkan wajahnya kedalam pasir, pada saat itu datanglah Usman bin Affan dan memisahkan keduanya.
Ketika itu emosi Umar masih meledak ledak dan pergi meninggalkan Abu Jahsy, kemudian Umar bertemu Rasulullah Saw, kemudian Rasulullah Saw bertanya : "Ada apa Wahai Umar?",
Umar menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Rasulullah Saw pun berkata : "Jika Umar memaafkannya dan mengasihinya maka Allah pun Demikian, tetapi kalau saja Engkau bawa Abu Jahsy kehadapanku".
Kemudian Umar pergi beranjak untuk menjemput Abu Jahsy dan membawanya ke hadapan Rasulullah Saw. Baru beberapa Langkah berjalan Umar kembali di panggil oleh Rasulullah Saw, Kemudian Rasulullah Saw bersabda :
"Duduklah kamu, aku akan menceritakan kepadamu, bahwa AllahSwt tidak membutuhkan Sholatnya Abu Jahsy, dan Allah Swt Maha Kaya dari dia. Sesungguhnya dilangit terdekat Allah Swt memiliki malaikat-malaikat yang khusyuk beribadah kepada-Nya, mereka tidak pernah mengangkat kepalanya hingga hari kiamat, dan di langit kedua AllahSwt memiliki Malaikat-malaikat yang selalu sujud dan tidak pernah mengangkat kepala hingga hari kiamat, dan baru pada saat hari kiamat para malaikat bersebut mengangkat kepalanya dan berkata kepada Allah Swt :
"Ya Tuhan kami Maha Suci Engkau, sesungguhnya kami tidak menyembah Engkau dengan penyembahan yang sebenar-benarnya."
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt tidak membutuhkan Shalatnya Manusia, Allah Swt tidak membutuhkan Apa-apa dari Manusia, kalau saja seluruh manusia di dunia ini durhaka kepada-Nya, Allah Swt tetap Maha Mulia, tetap Maha Agung, Tetap Maha Perkasa dan tidak satupun yang bisa meruntuhkan Kerajaan Allah Swt. Justru Manusia lah yang butuh untuk Shalat, butuh untuk menyembah serta butuh pertolongan dari Tuhan-Nya. (Sumber : Tafsir Ibnu Katsir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.