Tadarus berasal dari asal kata darosa-yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Lalu di tambahan huruf ta' di depannya sehingga menjadi tadaarosa-yatadaarosu, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar atau mempelajari secara lebih mendalam.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tadarus artinya membaca kitab suci al-qur’an secara bersama-sama di masjid, di musholla atau pun dirumah pada bulan ramadhan. Satu orang membaca dan yang lain menyimak. Tadarus al-qur’an adalah salah satu ibadah yang paling utama di bulan Ramadhan selain berpuasa di siang harinya dan shalat tarawih pada malamnya.
Pada bulan Ramadhan ditekankan bagi setiap muslim yang mengharap rahmat Allah Swt dan takut akan siksa-Nya untuk memperbanyak membaca Al-Qur’anul Karim pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, mengharap ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan pahala-Nya. Karena Al-Qur’anul Karim adalah sebaik-baik kitab, yang diturunkan kepada Rasulullah termulia, untuk umat terbaik yang pernah dilahirkan kepada umat manusia dengan syari’at yang paling utama, paling mudah, paling luhur dan paling sempurna.
Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi hujjah baginya di hadapan Tuhannya dan pemberi syafa’at baginya pada hari Kiamat.
Sabda Rasulullah Saw :
”Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa ‘at bagi pembacanya.” (HR. Muslim dari Abu Umamah)
Dalam riwyat lain Rasulullah Saw bersabda (yang artinya) : “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan berkata : “Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa’at karenaku”. Al-Qur’an pun berkata : “Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa’at karenaku” Rasulullah Saw bersabda : "Maka keduanya akan memberi syafa’at.” (HR. Ahmad 6626, Hakim 1/554, Abu Nu’aim 8/161)
Allah Swt juga menjamin bagi yang membaca dan mengamalkan Al-Qur’an tidak akan tersesat dan tidak akan celaka di akhirat. Firman Allah Swt.
”Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thaha:123)
Allah Swt juga akan menurunkan ketenagan dan diliputi rahmat bagi orang yang berkumpul untuk membaca Al-Qur’a, mempelajarinya dan menyebut-nyebut namanya di hadpan makhluk yang ada disisi Allah Swt.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah Saw bersabda :
‘
“Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid dari masjid-masjid Allah, untuk membaca Al Qur’an dan mereka saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dan dikelilingi malaikat, dan mereka akan disebut-sebut Allah dihadapan makhluq-makhluq yang ada di sisi-Nya (para malaikat).” (HR Muslim no. 2699)
Bahkan kebajikan orang yang membaca Al-Qur’an akan dibalas 10 kali lipat setiap hurufnya. Sebagaimana di jelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.
Dari Ibnu Mas’ud ra, katanya: Rasulullah Saw bersabda:
”Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi, katanya: hadits hasan shahih)
Apalagi kita membacanya di bulan Ramadhan. Tentu kebajikan akan berlipat ganda lagi. Sebab Allah Swt akan melipat gandakan pahala setiap kebajikan di dalam bulan Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,
“Dalam bulan biasa, pahala setiap kebajikan dilipat gandakan 10 kali lipat, namun dalam bulan Ramadhan pahala amalan wajib dilipat gandakan 70 kali lipat dan amalan yang sunah disamakan dengan pahala amalan wajib di luar Ramadhan." (HR. Muslim)
Salah satu contoh kita membaca Surah al-Fatihah. Jumlah ayatnya adalah tujuh ayat berdasarkan ijmak para ulama. Jumlah hurufnya adalah 156 huruf. Diluar Ramadhan kita membaca Al-Qur’an akan mendapatkan balasan 156 x 10= 1560. Tentu di bulan Ramadhan akan dilipat gandakan lagi.
Begitu juga kalau sempat khatam Al-Qur’an sekali, dua kali atau lebih dlam bulan Ramadhan. Tentu akan lebih banyak lagi kebajikan yang akan kita dapatkan. Sebab Al-Quran, jumlah hurufnya ada 321.180 huruf. (Tafsir Ibn Katsir, 1/98).
Diluar Ramadhan kita mengkhatamkan Al-Qur’an akan mendapatkan kebajikan sebanyak 321.180 x 10 = 3.211.800. Tentu akan berlipat ganda lagi apabila khatam Al-Qur’an itu di bulan Ramadhan.
Tentunya akan lebih baik lagi, apabila kita tadarus Al-Qur’an yang sebenarnya. Bukan hanya sekedar membaca, tetapi mempelajarinya secara mendalam dan mengamalkannya.
Firman Allah Swt.
"Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Ma’idah: 16)
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Suatu hal yang istimewa bagi umat Nabi Muhammad Saw ada satu anugerah yang sangat besar dan tidak diberikan kepada umat sebelumnya- yaitu berupa anugerah satu bulan (Ramadhan) yang di dalamnya banyak keistimewaan dibandingkan dengan bulan lainnya. Bahkan Rasulullah Saw. Menyampaikan bahwa “Jika umatku tahu nilai yang ada dalam bulan Ramadhan, maka pasti mereka berharap seluruh bulan menjadi bulan Ramadhan.”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tadarus artinya membaca kitab suci al-qur’an secara bersama-sama di masjid, di musholla atau pun dirumah pada bulan ramadhan. Satu orang membaca dan yang lain menyimak. Tadarus al-qur’an adalah salah satu ibadah yang paling utama di bulan Ramadhan selain berpuasa di siang harinya dan shalat tarawih pada malamnya.
Pada bulan Ramadhan ditekankan bagi setiap muslim yang mengharap rahmat Allah Swt dan takut akan siksa-Nya untuk memperbanyak membaca Al-Qur’anul Karim pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, mengharap ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan pahala-Nya. Karena Al-Qur’anul Karim adalah sebaik-baik kitab, yang diturunkan kepada Rasulullah termulia, untuk umat terbaik yang pernah dilahirkan kepada umat manusia dengan syari’at yang paling utama, paling mudah, paling luhur dan paling sempurna.
Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi hujjah baginya di hadapan Tuhannya dan pemberi syafa’at baginya pada hari Kiamat.
Sabda Rasulullah Saw :
”Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa ‘at bagi pembacanya.” (HR. Muslim dari Abu Umamah)
Dalam riwyat lain Rasulullah Saw bersabda (yang artinya) : “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan berkata : “Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa’at karenaku”. Al-Qur’an pun berkata : “Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa’at karenaku” Rasulullah Saw bersabda : "Maka keduanya akan memberi syafa’at.” (HR. Ahmad 6626, Hakim 1/554, Abu Nu’aim 8/161)
Allah Swt juga menjamin bagi yang membaca dan mengamalkan Al-Qur’an tidak akan tersesat dan tidak akan celaka di akhirat. Firman Allah Swt.
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ
”Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thaha:123)
Allah Swt juga akan menurunkan ketenagan dan diliputi rahmat bagi orang yang berkumpul untuk membaca Al-Qur’a, mempelajarinya dan menyebut-nyebut namanya di hadpan makhluk yang ada disisi Allah Swt.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah Saw bersabda :
‘
“Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid dari masjid-masjid Allah, untuk membaca Al Qur’an dan mereka saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dan dikelilingi malaikat, dan mereka akan disebut-sebut Allah dihadapan makhluq-makhluq yang ada di sisi-Nya (para malaikat).” (HR Muslim no. 2699)
Bahkan kebajikan orang yang membaca Al-Qur’an akan dibalas 10 kali lipat setiap hurufnya. Sebagaimana di jelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.
Dari Ibnu Mas’ud ra, katanya: Rasulullah Saw bersabda:
”Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi, katanya: hadits hasan shahih)
Apalagi kita membacanya di bulan Ramadhan. Tentu kebajikan akan berlipat ganda lagi. Sebab Allah Swt akan melipat gandakan pahala setiap kebajikan di dalam bulan Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,
“Dalam bulan biasa, pahala setiap kebajikan dilipat gandakan 10 kali lipat, namun dalam bulan Ramadhan pahala amalan wajib dilipat gandakan 70 kali lipat dan amalan yang sunah disamakan dengan pahala amalan wajib di luar Ramadhan." (HR. Muslim)
Salah satu contoh kita membaca Surah al-Fatihah. Jumlah ayatnya adalah tujuh ayat berdasarkan ijmak para ulama. Jumlah hurufnya adalah 156 huruf. Diluar Ramadhan kita membaca Al-Qur’an akan mendapatkan balasan 156 x 10= 1560. Tentu di bulan Ramadhan akan dilipat gandakan lagi.
Begitu juga kalau sempat khatam Al-Qur’an sekali, dua kali atau lebih dlam bulan Ramadhan. Tentu akan lebih banyak lagi kebajikan yang akan kita dapatkan. Sebab Al-Quran, jumlah hurufnya ada 321.180 huruf. (Tafsir Ibn Katsir, 1/98).
Diluar Ramadhan kita mengkhatamkan Al-Qur’an akan mendapatkan kebajikan sebanyak 321.180 x 10 = 3.211.800. Tentu akan berlipat ganda lagi apabila khatam Al-Qur’an itu di bulan Ramadhan.
Tentunya akan lebih baik lagi, apabila kita tadarus Al-Qur’an yang sebenarnya. Bukan hanya sekedar membaca, tetapi mempelajarinya secara mendalam dan mengamalkannya.
Firman Allah Swt.
يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
"Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Ma’idah: 16)
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Suatu hal yang istimewa bagi umat Nabi Muhammad Saw ada satu anugerah yang sangat besar dan tidak diberikan kepada umat sebelumnya- yaitu berupa anugerah satu bulan (Ramadhan) yang di dalamnya banyak keistimewaan dibandingkan dengan bulan lainnya. Bahkan Rasulullah Saw. Menyampaikan bahwa “Jika umatku tahu nilai yang ada dalam bulan Ramadhan, maka pasti mereka berharap seluruh bulan menjadi bulan Ramadhan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.