Orang yang suka membantah tanpa alasan yang tepat atau dengan alasan yang dibuat-buat adalah membuktikan orang tersebut memilki sifat egois yang sifatnya negatif. Egois berasal dari kata ego, sedangkan ego itu sendiri adalah aku dalam bahasa Yunani, jadi orang yang disebut egois adalah orang yang memang mementingkan dirinya, mementingkan akunya.
Sifat egois itu adalah fitrah manusia, karena itu orang-orang yang tidak egois(atau lebih tepat orang-orang yang mampu mengendalikan sifat egoisnya) adalah orang-orang istimewa.
Jika kita terlalu berlebihan mementingkan diri sendiri, sehingga apa yang dinasehatkan orang mengenai kita, kita tidak mau ambil pusing dan bahkan membantah dengan membabi buta hanya untuk mementingkan diri sendiri dan tidak mau kalah dengan orang lain atau hanya karena kesombongan.
Dalam hal ini tentunya akan membawa dampak yang tidak baik, karena akan mengakibatkan orang-orang di sekitar kita untuk menjauh. Tidak ada orang yang bisa bertahan berada di dekat orang yang egois, karena yang ada dalam pikiran orang yang bersifat egois hanyalah dirinya, tanpa peduli orang lain.
Membantah dan mencari-cari alasan untuk memenangkan pendapat merupakan tabiat manusia. akan tetapi perlu diingat bahwa hal yang seperti itu adalah termasuk yang dibenci Allah Swt. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw,
Dari ‘Aisyah RaH bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang yang paling dibenci Allah ialah pembantah yang mencari-cari alasan untuk memenangkan pendapatnya.” (HR. Muslim)
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Yang terpenting pula adalah kita tidak menutup diri untuk diberi nasihat. jika kita salah kemudian dinasihati untuk lebih baik kita terima, kita akui yang salah itu salah dan yang benar itu benar...dalam hal ini kita harus belajar untuk jujur sekalipun sulit dan kita harus belajar untuk tidak suka menyalahkan atau membantah (sedang kita dalam keadaan salah)..yang menjadi permasalahan ialah kita enggan mengaku bahwa kita salah dengan bahasa-bahasa bantahan.
Rasulullah Saw bersabda,
Dari Ibnu Mas’ud Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Hendaklah kalian selalu melakukan kebenaran, karena kebenaran akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat benar dan bersungguh dengan kebenaran, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong, karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong.” (Muttafaq Alaihi)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang orang-orang yang suka membantah dan mencari-cari alasan untuk memenangkan argumennya walaupun penuh dengan kebohongan. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari sifat-sifat tercela seperti itu. Aamiin.
Sifat egois itu adalah fitrah manusia, karena itu orang-orang yang tidak egois(atau lebih tepat orang-orang yang mampu mengendalikan sifat egoisnya) adalah orang-orang istimewa.
Jika kita terlalu berlebihan mementingkan diri sendiri, sehingga apa yang dinasehatkan orang mengenai kita, kita tidak mau ambil pusing dan bahkan membantah dengan membabi buta hanya untuk mementingkan diri sendiri dan tidak mau kalah dengan orang lain atau hanya karena kesombongan.
Dalam hal ini tentunya akan membawa dampak yang tidak baik, karena akan mengakibatkan orang-orang di sekitar kita untuk menjauh. Tidak ada orang yang bisa bertahan berada di dekat orang yang egois, karena yang ada dalam pikiran orang yang bersifat egois hanyalah dirinya, tanpa peduli orang lain.
Membantah dan mencari-cari alasan untuk memenangkan pendapat merupakan tabiat manusia. akan tetapi perlu diingat bahwa hal yang seperti itu adalah termasuk yang dibenci Allah Swt. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw,
Dari ‘Aisyah RaH bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang yang paling dibenci Allah ialah pembantah yang mencari-cari alasan untuk memenangkan pendapatnya.” (HR. Muslim)
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Yang terpenting pula adalah kita tidak menutup diri untuk diberi nasihat. jika kita salah kemudian dinasihati untuk lebih baik kita terima, kita akui yang salah itu salah dan yang benar itu benar...dalam hal ini kita harus belajar untuk jujur sekalipun sulit dan kita harus belajar untuk tidak suka menyalahkan atau membantah (sedang kita dalam keadaan salah)..yang menjadi permasalahan ialah kita enggan mengaku bahwa kita salah dengan bahasa-bahasa bantahan.
Rasulullah Saw bersabda,
Dari Ibnu Mas’ud Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Hendaklah kalian selalu melakukan kebenaran, karena kebenaran akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat benar dan bersungguh dengan kebenaran, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong, karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong.” (Muttafaq Alaihi)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang orang-orang yang suka membantah dan mencari-cari alasan untuk memenangkan argumennya walaupun penuh dengan kebohongan. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari sifat-sifat tercela seperti itu. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.