Panjang angan-angan dalam bahasa Arab biasa disebut dengan thulul amal. Al-amal maknanya adalah Ar-raja’ yaitu harapan atau angan-angan. Angan-angan ada|ah apa yang diharapkan oleh jiwa dari sesuatu yang dicintai seperti umur panjang, menginginkan kekayaan, (dan lain-lain). Dikatakan juga bahwa angan- angan (khayalan) adalah kehendak seseorang untuk memperoleh sesuatu yang mungkin untuk didapatkannya, dan apabila hal itu telah berlalu maka ia masih tetap saja mengharapkannya.
Perlu diketahui bahwa angan-angan dengan cita-cita hamper sama, akan tetapi memiliki perbedaan. Diantara perbedaannya adalah angan-angan menginginkan sesuatu tetapi tidak ada usaha yang maksimal untuk mendapatkannya lebih kepada menghayal. Sedangkan cita-cita adalah menginginkan sesuatu dengan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan sesuatu tersebut.
Diantara yang membuat orang sering tertipu adalah panjang angan-angan, dan sebenarnya tidak ada kerusakan yang lebih besar darinya. Sebab kalau bukan karena panjang angan-angan manusia tidak akan terperangkap ke dalam kelalaian sama sekali.
Diriwayatkan dari Ummil Mundzir, sesungguhnya ia berkata, suatu sore Rasulullah terlihat datang di hadapan manusia, lalu beliau bersabda: “Wahai manusia, tidakkah Anda merasa malu kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala?” Mereka bertanya: “Apakah yang dimaksudkan dengan itu, ya Rasulullah?” Beliau bersabda:
“Anda mengumpulkan sesuatu yang tidak Anda makan, berangan-angan sesuatu yang tidak akan dapat Anda gapai, dan membangun sesuatu yang tidak Anda tempati. ”
Ia mendahulukan berbuat maksiat dan menunda taubat, karena angan-angannya yang panjang dan dikalahkan oleh nafsu syahwatnya, serta lupa tawakkal disebabkan oleh panjang angan –angan. Apabila kamu tidak bisa mempunyai sedikit angan-angan, maka lakukanlah pekerjaan yang sedikit berangan-angan, dan janganlah kamu memasuki waktu sore hingga kamu melihat apa yang telah berlalu dari harimu itu.
Apabila kamu melihat kesalahan, maka hapuslah dengan taubat, atau lubang maka jahitlah dengan istighfar. Apabila kamu berada di waktu pagi, maka renungkanlah apa yang telah berlalu dari malammu. Janganlah kamu menunda-nunda, karena hal itu adalah tentara iblis yang paling besar.
Ibnu Al-Jauzi mengatakan: bagi yang tidak tahu kapan kematian akan menjemputnya, ia wajib bersiap-siap, dan tidak beralasan karena masih muda dan sehat, karena sesungguhnya sedikit orang yang mati di masa tuanya, bahkan kebanyakan yang mati adalah mereka yang masih muda-muda. Karena itu jarang sekali orang mati di masa tua.
Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar ra, ia berkata:
Rasulullah Saw memegang pundakku dan Beliau bersabda:
“Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang menyeberang jalan.” Ibnu Umar mengatakan: “Apabila kamu berada di waktu sore, jangan kamu menunggu waktu pagi, apabila kamu berada di waktu pagi maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah masa sehatmu sebelum masa sakitmu dan dari masa hidupmu sebelum datang kematianmu.”
Rasulullah Saw bersabda: “Awal kemaslahatan umat ini ialah dengan zuhud dan keyakinan. Sedangkan kehancuran akhirnya ialah dengan bakhil dan (panjang) angan-angan.”
Rasulullah Saw bersabda,
“Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa atas Anda ialah dua hal, yaitu panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu. Sesungguhnya panjang angan-angan itu akan melupakan akhirat dan mengikuti hawa nafsu itu akan menghalangi dari kebenaran.”
Dan Rasulullaah Saw. bersabda:
“Perumpamaan manusia itu seakan-akan dikepung oleh sembilan puluh macam sebab kematian. Dan bilamana ia mampu lolos dari semuanya, ia pasti tidak bisa mengelak dari kepikunan.” (HR. At-Tirmidzi)
Anas ra. berkata, Rasulullaah Saw. bersabda:
“Anak cucu Adam itu bisa menjadi pikun, dan ada dua hal yang menyertainya, yakni keserakahan dan angan-angan.” (HR. Muslim)
Demikianlah sahabat bacaan madani akibat dari panjang angan-angan. Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang panjang angan-angan. akan tetapi termasuk orang yang bercita-cita tinggi dengan berusaha untuk mendapatkan yang kita cita-citakan. Aamiin.
Perlu diketahui bahwa angan-angan dengan cita-cita hamper sama, akan tetapi memiliki perbedaan. Diantara perbedaannya adalah angan-angan menginginkan sesuatu tetapi tidak ada usaha yang maksimal untuk mendapatkannya lebih kepada menghayal. Sedangkan cita-cita adalah menginginkan sesuatu dengan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan sesuatu tersebut.
Diantara yang membuat orang sering tertipu adalah panjang angan-angan, dan sebenarnya tidak ada kerusakan yang lebih besar darinya. Sebab kalau bukan karena panjang angan-angan manusia tidak akan terperangkap ke dalam kelalaian sama sekali.
Diriwayatkan dari Ummil Mundzir, sesungguhnya ia berkata, suatu sore Rasulullah terlihat datang di hadapan manusia, lalu beliau bersabda: “Wahai manusia, tidakkah Anda merasa malu kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala?” Mereka bertanya: “Apakah yang dimaksudkan dengan itu, ya Rasulullah?” Beliau bersabda:
“Anda mengumpulkan sesuatu yang tidak Anda makan, berangan-angan sesuatu yang tidak akan dapat Anda gapai, dan membangun sesuatu yang tidak Anda tempati. ”
Ia mendahulukan berbuat maksiat dan menunda taubat, karena angan-angannya yang panjang dan dikalahkan oleh nafsu syahwatnya, serta lupa tawakkal disebabkan oleh panjang angan –angan. Apabila kamu tidak bisa mempunyai sedikit angan-angan, maka lakukanlah pekerjaan yang sedikit berangan-angan, dan janganlah kamu memasuki waktu sore hingga kamu melihat apa yang telah berlalu dari harimu itu.
Apabila kamu melihat kesalahan, maka hapuslah dengan taubat, atau lubang maka jahitlah dengan istighfar. Apabila kamu berada di waktu pagi, maka renungkanlah apa yang telah berlalu dari malammu. Janganlah kamu menunda-nunda, karena hal itu adalah tentara iblis yang paling besar.
Ibnu Al-Jauzi mengatakan: bagi yang tidak tahu kapan kematian akan menjemputnya, ia wajib bersiap-siap, dan tidak beralasan karena masih muda dan sehat, karena sesungguhnya sedikit orang yang mati di masa tuanya, bahkan kebanyakan yang mati adalah mereka yang masih muda-muda. Karena itu jarang sekali orang mati di masa tua.
Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar ra, ia berkata:
Rasulullah Saw memegang pundakku dan Beliau bersabda:
“Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang menyeberang jalan.” Ibnu Umar mengatakan: “Apabila kamu berada di waktu sore, jangan kamu menunggu waktu pagi, apabila kamu berada di waktu pagi maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah masa sehatmu sebelum masa sakitmu dan dari masa hidupmu sebelum datang kematianmu.”
Rasulullah Saw bersabda: “Awal kemaslahatan umat ini ialah dengan zuhud dan keyakinan. Sedangkan kehancuran akhirnya ialah dengan bakhil dan (panjang) angan-angan.”
Rasulullah Saw bersabda,
“Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa atas Anda ialah dua hal, yaitu panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu. Sesungguhnya panjang angan-angan itu akan melupakan akhirat dan mengikuti hawa nafsu itu akan menghalangi dari kebenaran.”
Dan Rasulullaah Saw. bersabda:
“Perumpamaan manusia itu seakan-akan dikepung oleh sembilan puluh macam sebab kematian. Dan bilamana ia mampu lolos dari semuanya, ia pasti tidak bisa mengelak dari kepikunan.” (HR. At-Tirmidzi)
Anas ra. berkata, Rasulullaah Saw. bersabda:
“Anak cucu Adam itu bisa menjadi pikun, dan ada dua hal yang menyertainya, yakni keserakahan dan angan-angan.” (HR. Muslim)
Demikianlah sahabat bacaan madani akibat dari panjang angan-angan. Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang panjang angan-angan. akan tetapi termasuk orang yang bercita-cita tinggi dengan berusaha untuk mendapatkan yang kita cita-citakan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.