Hujan bukan sekedar turunnya air di muka bumi, melainkan memiliki tujuan dan manfaat tersendiri bagi makhluk Allah Swt. Di dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat Allah Swt yang menjelaskan dan menyebutkan masalah hujan dalam kehidupan manusia. Untuk itu, hujan menyimpan berbagai makna dan manfaat mendalam yang jika kita renungkan sangat berpengaruh terhadap hajat hidup manusia di muka bumi.
Di balik peristiwa hujan, terdapat banyak sekali sumber rezeki disana. Buah-buahan dan sumber kehidupan berasal dari air. Bahkan bumi kita ini sebagian besarnya dipenuhi oleh air. Begitupun tubuh manusia yang juga didominasi oleh air. Air menjadi kebutuhan dasar atau utama manusia. Untuk itu, adanya siklus hujan membuat kita bisa melaksanakan kehidupan di muka bumi ini dengan jumlah air yang cukup.
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS Al-Baqarah : 22)
Hujan juga bisa merupakan adzab atas para pelaku maksiat. Sebagaimana firman Allah Swt.
"Maka tatkala mereka melihat azab itu, berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami'. (Bukan!,) bahkan itulah azab yang kamu minta, supaya datang dengan segera, (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabb-nya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi, kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa." (QS.Al-Ahqaaf : 24-25)
Ketakutan bisa saja muncul ketika hujan terjadi. Hujan yang disertai oleh petir dan kilat tentu saja adalah peristiwa yang bisa membuat manusia memunculkan ketakutan. Untuk itu, biasanya orang-orang akan khawatir atau takut mati, takut banjir dan longsor ketika muncul peristiwa tersebut.
Dulu pernah terjadi musim kemarau di masa Rasulullah Saw. Kebanyakan orang datang menghampiri Nabi Muhammad Saw dan meminta agar Nabi memohon kepada Allah Swt agar hujan diturunkan.
Tak lama kemudian, hujan turun dengan lebatnya membasahi lingkungan penduduk. Begitu kencangnya maka berakibat rumah-rumah penduduk banyak yang roboh, pepohanan bertumbangan, dan binatang ternak pun ikut menderita. Melihat malapetaka ini, mereka mengadu kepada Rasul agar hujan musibah itu segera dihentikan. Atas dasar permintaan itu, Nabi berdo’a, “Allahumma hawalaina wa la ’alaina (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami),” (HR Bukhari)
Hadis riwayat lain al-Bukhari menyebutkan bahwa: “Sesungguhnya Nabi Saw ketika melihat hujan berdo’a: Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat (Allahumma shoyyiban nafi’an).”
Hadits ini menunjukan bahwa ketika hujan turun, Nabi Saw senantiasa meminta agar hujan yang diturunkan Allah Swt menjadi hujan rahmat, hujan yang membawa berkah, bukan hujan musibah. Do’a ini dibaca Nabi Saw dua atau tiga kali berdasarkan riwayat yang disampaikan Ibnu Majah.
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Di saat-saat hujan turun , do’a di atas penting untuk kita baca. Semoga hujan yang turun membawa kemaslahatan bagi kita. Bukan membawa bencana banjir dan longsor. Mudah-mudahan setiap hujan yang diturunkan Allah Swt kepada kita membawa kemaslahatan. Aamiin.
Di balik peristiwa hujan, terdapat banyak sekali sumber rezeki disana. Buah-buahan dan sumber kehidupan berasal dari air. Bahkan bumi kita ini sebagian besarnya dipenuhi oleh air. Begitupun tubuh manusia yang juga didominasi oleh air. Air menjadi kebutuhan dasar atau utama manusia. Untuk itu, adanya siklus hujan membuat kita bisa melaksanakan kehidupan di muka bumi ini dengan jumlah air yang cukup.
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS Al-Baqarah : 22)
Hujan juga bisa merupakan adzab atas para pelaku maksiat. Sebagaimana firman Allah Swt.
"Maka tatkala mereka melihat azab itu, berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami'. (Bukan!,) bahkan itulah azab yang kamu minta, supaya datang dengan segera, (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabb-nya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi, kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa." (QS.Al-Ahqaaf : 24-25)
Ketakutan bisa saja muncul ketika hujan terjadi. Hujan yang disertai oleh petir dan kilat tentu saja adalah peristiwa yang bisa membuat manusia memunculkan ketakutan. Untuk itu, biasanya orang-orang akan khawatir atau takut mati, takut banjir dan longsor ketika muncul peristiwa tersebut.
Dulu pernah terjadi musim kemarau di masa Rasulullah Saw. Kebanyakan orang datang menghampiri Nabi Muhammad Saw dan meminta agar Nabi memohon kepada Allah Swt agar hujan diturunkan.
Tak lama kemudian, hujan turun dengan lebatnya membasahi lingkungan penduduk. Begitu kencangnya maka berakibat rumah-rumah penduduk banyak yang roboh, pepohanan bertumbangan, dan binatang ternak pun ikut menderita. Melihat malapetaka ini, mereka mengadu kepada Rasul agar hujan musibah itu segera dihentikan. Atas dasar permintaan itu, Nabi berdo’a, “Allahumma hawalaina wa la ’alaina (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami),” (HR Bukhari)
Hadis riwayat lain al-Bukhari menyebutkan bahwa: “Sesungguhnya Nabi Saw ketika melihat hujan berdo’a: Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat (Allahumma shoyyiban nafi’an).”
Hadits ini menunjukan bahwa ketika hujan turun, Nabi Saw senantiasa meminta agar hujan yang diturunkan Allah Swt menjadi hujan rahmat, hujan yang membawa berkah, bukan hujan musibah. Do’a ini dibaca Nabi Saw dua atau tiga kali berdasarkan riwayat yang disampaikan Ibnu Majah.
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Di saat-saat hujan turun , do’a di atas penting untuk kita baca. Semoga hujan yang turun membawa kemaslahatan bagi kita. Bukan membawa bencana banjir dan longsor. Mudah-mudahan setiap hujan yang diturunkan Allah Swt kepada kita membawa kemaslahatan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.