Secara harfiah shirathul mustaqiim arti dan maknanya adalah jalan lurus atau juga bisa ditafsirkan jembatan lurus. Umat Islam menyakini bahwa jembatan ini harus dilewati setiap orang pada zaman dan kehidupan setelah dunia, yakni akhirat.
Jembatan shirathul mustaqiim terbentang panjang di atas neraka di mana jalan akhir dari jembatan ini adalah surga.
Umat muslim juga meyakini sepenuhnya bahwa shirath adalah jembatan penghubung antara surga dan neraka. Pun, titian shirathul mustaqim banyak digambarkan oleh banyak ulama bahwa besarnya lebih kecil sebanyak 7 kali dari sehelai rambut manusia.
Diriwayatkan oleh Zaid bin Aslam dari Arha' bin Basyar dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah Saw bersabda :
"Kemudian dibentangkan sebuah jembatan diatas neraka jahannam dan yang dibenarkan ketika itu hanyalah Syafaat dari Rasul-rasul, dimana mereka mengucapkan :'Yaa Allah, Selamatkanlah, Selamatkanlah'.
Kemudian kami bertanya kepada Rasulullah Saw : "Wahai Rasulullah, apakah jembatan itu ?, Beliau bersabda : Shirath/Jembatan itu licin, menggelincirkan, terdapat besi pengait yang siap menyambar, rumput berduri yang terhampar dan durinya bengkok. Orang Mukmin melewatinya sepertli kerlingan mata, seperti kilat, seperti hembusan angin, seperti kuda dan kendaraan yang baik. Mereka terbagi 3 kelompok, selamat dan tidak mengalami rintangan apa-apa, selamat tetapi terpaksa menempuh banyak rintangan dan terkoyak dan terjerumus ke dalam neraka Jahannam." (HR. Bukhari :4306, Muslim :183)
Dalam Riwayat Bukhari disebutkan : "Sehingga lewatlah yang paling terakhir menarik kaki mereka dengan merangkak"
Dari Abu Hurairah di riwayatkan, dari Rasulullah :
"Dibentangkanlah Shirath diantara 2 sisi jahannam seukuran rambut atau setajam pedang. Terdapat besi berduri dan besi berkait, besi berduri seperti duri pohon Sa'dan dan diatas jembatan diberi lumpur yang licin." (HR. Thabrani)
Rasulullah pernah ditanya Oleh Para Sahabat :
"Orang Mukmin akan berjalan seperti kilat diatas Shirath ?",
Rasulullah menjawab :
"Apakah kalian belum pernah melihat kilat sebagaimana dia datang dan pergi dalam sekejap mata, melaju seperti hembusan angin, dan terbang seperti burung. Dan orang yang paling cepat larinya disebabkan oleh amalan mereka.
Nabi kalian berdiri diatas Shirath dan berdoa : "Yaa Rabbi, selamatkan, selamatkan, hingga datang seorang yang tidak mampu berjalan kecuali merangkak, dan disekitar shirath terdapat pengait-pengait yang menggantung yang diperintahkan kepada mereka untuk mengambil orang yang telah diizinkan untuk diambil. Diantara mereka ada yg terkena cakaran tetapi selamat, dan ada yang terbelenggu masuk kedalam neraka, Demi Dzat yang memegang Jiwa Muhammad, kedalam neraka jahannam sedalam 70 tahun perjalanan" (HR. Muslim 1/186 No.195)
Demikianlah sahabat bacaan madani gambaran jembatan diatas neraka yang dijelaskan dalam beberapa hadits Rasulullah Saw. Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang yang selamat dan tidak mengalami rintangan apa-apa disaat melintasi jembatan tersebut. Aamiin.
Jembatan shirathul mustaqiim terbentang panjang di atas neraka di mana jalan akhir dari jembatan ini adalah surga.
Umat muslim juga meyakini sepenuhnya bahwa shirath adalah jembatan penghubung antara surga dan neraka. Pun, titian shirathul mustaqim banyak digambarkan oleh banyak ulama bahwa besarnya lebih kecil sebanyak 7 kali dari sehelai rambut manusia.
Diriwayatkan oleh Zaid bin Aslam dari Arha' bin Basyar dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah Saw bersabda :
"Kemudian dibentangkan sebuah jembatan diatas neraka jahannam dan yang dibenarkan ketika itu hanyalah Syafaat dari Rasul-rasul, dimana mereka mengucapkan :'Yaa Allah, Selamatkanlah, Selamatkanlah'.
Kemudian kami bertanya kepada Rasulullah Saw : "Wahai Rasulullah, apakah jembatan itu ?, Beliau bersabda : Shirath/Jembatan itu licin, menggelincirkan, terdapat besi pengait yang siap menyambar, rumput berduri yang terhampar dan durinya bengkok. Orang Mukmin melewatinya sepertli kerlingan mata, seperti kilat, seperti hembusan angin, seperti kuda dan kendaraan yang baik. Mereka terbagi 3 kelompok, selamat dan tidak mengalami rintangan apa-apa, selamat tetapi terpaksa menempuh banyak rintangan dan terkoyak dan terjerumus ke dalam neraka Jahannam." (HR. Bukhari :4306, Muslim :183)
Dalam Riwayat Bukhari disebutkan : "Sehingga lewatlah yang paling terakhir menarik kaki mereka dengan merangkak"
Dari Abu Hurairah di riwayatkan, dari Rasulullah :
"Dibentangkanlah Shirath diantara 2 sisi jahannam seukuran rambut atau setajam pedang. Terdapat besi berduri dan besi berkait, besi berduri seperti duri pohon Sa'dan dan diatas jembatan diberi lumpur yang licin." (HR. Thabrani)
Rasulullah pernah ditanya Oleh Para Sahabat :
"Orang Mukmin akan berjalan seperti kilat diatas Shirath ?",
Rasulullah menjawab :
"Apakah kalian belum pernah melihat kilat sebagaimana dia datang dan pergi dalam sekejap mata, melaju seperti hembusan angin, dan terbang seperti burung. Dan orang yang paling cepat larinya disebabkan oleh amalan mereka.
Nabi kalian berdiri diatas Shirath dan berdoa : "Yaa Rabbi, selamatkan, selamatkan, hingga datang seorang yang tidak mampu berjalan kecuali merangkak, dan disekitar shirath terdapat pengait-pengait yang menggantung yang diperintahkan kepada mereka untuk mengambil orang yang telah diizinkan untuk diambil. Diantara mereka ada yg terkena cakaran tetapi selamat, dan ada yang terbelenggu masuk kedalam neraka, Demi Dzat yang memegang Jiwa Muhammad, kedalam neraka jahannam sedalam 70 tahun perjalanan" (HR. Muslim 1/186 No.195)
Demikianlah sahabat bacaan madani gambaran jembatan diatas neraka yang dijelaskan dalam beberapa hadits Rasulullah Saw. Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang yang selamat dan tidak mengalami rintangan apa-apa disaat melintasi jembatan tersebut. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.