Hidayah secara bahasa berarti petunjuk. Lawan katanya adalah : “Dholalah” yang berarti “kesesatan”. Secara istilah (terminologi), Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah. Allah berfirman :
“Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan Pencipta mereka, dan (sebab itu) merekalah orang-orang yang sukses.” (QS. Al-Baqarah: 5)
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS. al-A’raaf:178).
Hidayah tidak mampu diberikan oleh makhluk walaupun seorang Nabi dan Rasul, akan tetapi hanya Allah Swt yang berkuasa memberi hidayah. Sebagaimana firman Allah Swt,
"Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) tidak dapat memberi hidayah/petunjuk kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah lah yang memberi hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki." (QS. Al-Qashash: 56)
Hidayah itu datang dalam 5 bentuk.
Pertama adalah Hidayah Naluri (keinginan).
Hidayah ini adalah sesuatu yang sejak semula ada pada diri manusia sejak dilahirkan ke dunia sebagai contoh, anak bayi yang baru dilahirkan akan menangis apabila lapar, haus dan digigit serangga. Nalurinya inginkan makanan, minuman untuk menghilangkan rasa lapar dan hausnya.
Kedua adalah hidayah melalui Panca Indera.
Sewaktu kecil, manusia dapat mengenali dan membedakan sesuatu perkara dengan menggunakan panca indera seperti mendengar suara ibu dan ayah atau dapat mengenali sesuatu objek.
Ketiga adalah Hidayah Akal Fikiran.
Hidayah dalam bentuk akal fikiran manusia dikurniakan oleh Allah Swt supaya dapat memandu manusia berfikir secara rasional sebelum bertindak.
“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Az-Zumar 18)
Keempat adalah Hidayah Agama.
Hidayah inilah yang menyelamatkan diri kita daripada kesesatan dengan berpegang teguh kepada ajaran Islam dan beriman kepada Allah Swt. Ia dapat mendorong manusia melakukan kebaikan dan meninggalkan larangan Allah Swt sekaligus dapat membedakan antara perkara-perkara yang baik dengan perkara-perkara yang haram.
Kelima adalah Hidayah Taufik.
Hidayah taufiq merupakan tahap hidayah yang tertinggi karunia Allah Swt kepada hambanya yang disayang. Tinggal bagaimana, hidayah itu harus dijaga karena nilainya tiada tara dan tidak dapat ditukar dengan apa pun. Ia menjaga kehidupan manusia di dunia mahupun di akhirat kelak.
Adapun ciri-ciri orang yang sudah mendapat hidayah, mereka hebat beribadat seperti melakukan shalat fardu dan sunat, mengeluarkan zakat dan rukun Islam yang lain, sentiasa memperuntukkan waktu untuk bertasbih dan bertahmid kepada Allah Swt. selain mengerjakan keperluannya di dunia. Mereka ini tidak mampu melupakan Allah Swt walaupun hanya sesaat, karena begitu takut akan pembalasan di hari akhirat nanti. Mereka juga terlalu berhati-hati dalam setiap perlakuan agar tidak ditarik balik hidayah pemberian Allah Swt.
Sahabat bacaan madani yang selalu dirahmati Allah Swt. Biarpun hidayah itu adalah pemberian Allah Swt tetapi tidak bermakna kita hanya berpeluk tubuh dan menunggu ia datang kepada kita. Hidayah perlu dicari dan boleh diusahakan jika kita benar-benar inginkannya dengan memohon kepada Allah. InsyaAllah, kita pasti akan diberikan hidayah. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mendapat hidyahnya Allah Swt. Aamiin.
أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan Pencipta mereka, dan (sebab itu) merekalah orang-orang yang sukses.” (QS. Al-Baqarah: 5)
مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS. al-A’raaf:178).
Hidayah tidak mampu diberikan oleh makhluk walaupun seorang Nabi dan Rasul, akan tetapi hanya Allah Swt yang berkuasa memberi hidayah. Sebagaimana firman Allah Swt,
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
"Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) tidak dapat memberi hidayah/petunjuk kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah lah yang memberi hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki." (QS. Al-Qashash: 56)
Hidayah itu datang dalam 5 bentuk.
Pertama adalah Hidayah Naluri (keinginan).
Hidayah ini adalah sesuatu yang sejak semula ada pada diri manusia sejak dilahirkan ke dunia sebagai contoh, anak bayi yang baru dilahirkan akan menangis apabila lapar, haus dan digigit serangga. Nalurinya inginkan makanan, minuman untuk menghilangkan rasa lapar dan hausnya.
Kedua adalah hidayah melalui Panca Indera.
Sewaktu kecil, manusia dapat mengenali dan membedakan sesuatu perkara dengan menggunakan panca indera seperti mendengar suara ibu dan ayah atau dapat mengenali sesuatu objek.
Ketiga adalah Hidayah Akal Fikiran.
Hidayah dalam bentuk akal fikiran manusia dikurniakan oleh Allah Swt supaya dapat memandu manusia berfikir secara rasional sebelum bertindak.
الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Az-Zumar 18)
Keempat adalah Hidayah Agama.
Hidayah inilah yang menyelamatkan diri kita daripada kesesatan dengan berpegang teguh kepada ajaran Islam dan beriman kepada Allah Swt. Ia dapat mendorong manusia melakukan kebaikan dan meninggalkan larangan Allah Swt sekaligus dapat membedakan antara perkara-perkara yang baik dengan perkara-perkara yang haram.
Kelima adalah Hidayah Taufik.
Hidayah taufiq merupakan tahap hidayah yang tertinggi karunia Allah Swt kepada hambanya yang disayang. Tinggal bagaimana, hidayah itu harus dijaga karena nilainya tiada tara dan tidak dapat ditukar dengan apa pun. Ia menjaga kehidupan manusia di dunia mahupun di akhirat kelak.
Adapun ciri-ciri orang yang sudah mendapat hidayah, mereka hebat beribadat seperti melakukan shalat fardu dan sunat, mengeluarkan zakat dan rukun Islam yang lain, sentiasa memperuntukkan waktu untuk bertasbih dan bertahmid kepada Allah Swt. selain mengerjakan keperluannya di dunia. Mereka ini tidak mampu melupakan Allah Swt walaupun hanya sesaat, karena begitu takut akan pembalasan di hari akhirat nanti. Mereka juga terlalu berhati-hati dalam setiap perlakuan agar tidak ditarik balik hidayah pemberian Allah Swt.
Sahabat bacaan madani yang selalu dirahmati Allah Swt. Biarpun hidayah itu adalah pemberian Allah Swt tetapi tidak bermakna kita hanya berpeluk tubuh dan menunggu ia datang kepada kita. Hidayah perlu dicari dan boleh diusahakan jika kita benar-benar inginkannya dengan memohon kepada Allah. InsyaAllah, kita pasti akan diberikan hidayah. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mendapat hidyahnya Allah Swt. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.