Kaya dan miskin merupakan status manusia di atas dunia ini. Status ini dihadapan Allah Swt sama, yang membedakan manusia dihadapan Allah Swt adalah ketaqwaannya. Sebagaimana firman Allah Swt.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (QS. Al Hujurat: 13)
Dari ayat diatas jelas sekali bahwa Allah swt tidak menjadikan harta atau status kekayaan sebagai dasar manusia tersebut dianggap paling mulia.
Setiap manusia tidak mau jatuh kedalam kemiskinan maupun kefakiran. Semua berlomba-lomba untuk menjadi orang kaya yang mempumyai harta yang berlimpah. Sebab status orang kaya akan lebih tinggi dihadapan manusia dibandingkan orang miskin. Akan tetapi perlu kita ingat, bahwa orang kaya belum tentu mulia di hadapan Allah Swt. Begitu juga dengan orang miskin belum tentu rendah dihadapan Allah Swt.
Daripada Ibnu Abbas dan ‘Imran bin Hussain r.a, bahwasanya Rasulullah Saw telah bersabda: “Aku melihat ke dalam syurga, maka aku dapat melihat kebanyakan penghuninya adalah terdiri daripada kalangan orang-orang fakir miskin. Dan (apabila) aku melihat ke dalam neraka, maka aku dapat melihat kebanyakan penghuninya adalah terdiri daripada golongan perempuan.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)
Usamah bin Zaid menceritakan, bahwa Rasulullah Saw. bersabda yang bermaksud: "Aku berdiri di atas syurga, kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah golongan miskin dan orang kaya tertahan di luar pintu syurga kerana dihisab. Selain daripada itu ahli neraka diperintahkan masuk ke dalam neraka, dan aku berdiri di atas pintu neraka, aku lihat kebanyakan yang masuk ke dalam neraka adalah perempuan."
Adapun 3 kelebihan orang miskin yang tidak di dapati orang Kaya sebagai berikut,
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Sampaikan kepada orang fakir daripadaku, bahwa siapa yang sabar daripada kamu dan mengharapkan pahala daripada Allah Swt, maka ia akan mendapat tiga kelebihan yang tidak boleh didapati oleh orang-orang yang kaya yaitu:
1. Di dalam syurga (kelak) ada kamar dari yaqut yang merah, penghuni syurga melihat tempat itu seperti melihat bintang di langit semasa di dunia, tidak dapat masuk ke tempat itu kecuali Nabi yang fakir atau orang yang mati syahid yang fakir atau seorang mukmin yang fakir.
2. Orang fakir yang (kelak dapat) memasuki syurga (lebih awal) sebelum orang kaya dengan kadar setengah hari, iaitu kira-kira lima ratus tahun. Mereka bersuka-suka dengan bebas di dalamnya. Dan Nabi Sulaiman bin Daud a.s. akan memasuki syurga sesudah nabi-nabi yang lain memasukinya kira-kira empat puluh tahun disebabkan oleh kerajaan yang diberikan Allah Swt. kepadanya (Nabi Sulaiman ialah nabi yang diberikan kekayaan dan kekuasaan di dunia).
3. Jika orang fakir membaca: "Subhanallaah walhamdulillaah walaa ilaaha illalaah wallaahu akbar" dengan tulus ikhlas; dan orang kaya juga turut membaca kalimah itu, maka orang kaya itu tidak dapat mengejar (pahala) orang fakir meskipun ditambah dengan sedekah sepuluh ribu dirham. Demikian jugalah amal-amal kebaikan yang lain (yang dilakukan oleh si fakir)."
Sahabat bacaan madani yang di Rahmati Allah Swt.
Orang miskin yang bersabar lebih utama. Riwayat ini dipilih oleh Abu Ishaq Ibn Syaqila dan al-Qadhi Abu Ya`la. Pendapat ini juga dipilih oleh mayoritas Shufiyyah dan banyak ahli fiqh. Termasuk dalam kelompok ini adalah al-Junaid. Di antara alasan yang digunakan adalah, bahwa cobaan kemiskinan lebih berat untuk dirasakan dibandingkan cobaan kekayaan.
Imam al-Ghazali berpendapat bahwa secara umum kefakiran lebih afdhal dibandingkan kekayaan (al-Ihya', vol. III, hal. 264).
Meski beliau berkata di tempat lain, “Berapa banyak orang faqir yang bersabar lebih afdhal dibandingkan orang kaya yang bersyukur. Dan (begitu pula sebaliknya), berapa banyak orang kaya yang bersyukur lebih afdhal dibandingkan orang faqir yang sabar. Itulah orang kaya yang memberlakukan dirinya seperti orang faqir. Ia tidak memegang harta untuk dirinya kecuali sebatas kebutuhan darurat, dan selebihnya ia berikan untuk hal-hal kebaikan.” (al-Ihya', vol. IV, hal. 140)
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda:
“Orang-orang faqir kaum muslimin mendahului orang-orang kaya mereka dalam hal masuk surga selama setengah hari (di akhirat), yaitu lima ratus tahun.” (Shahih al-Jami` no. 8076)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang 3 kelebihan orang miskin yang tidak di dapati orang Kaya. Mudah-mudahan kita menjadikan status kaya menjadi sombong, sebab sudah banyak orang-orang kaya terdahulu menjadi sombong. Slah satu contohnya adalah Qarun. Begitu juga dengan kemiskinan jangan sampai kita menjadi orang yang berputus asa untuk mendapatkan rahmat Allah Swt. Aamiin.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (QS. Al Hujurat: 13)
Dari ayat diatas jelas sekali bahwa Allah swt tidak menjadikan harta atau status kekayaan sebagai dasar manusia tersebut dianggap paling mulia.
Setiap manusia tidak mau jatuh kedalam kemiskinan maupun kefakiran. Semua berlomba-lomba untuk menjadi orang kaya yang mempumyai harta yang berlimpah. Sebab status orang kaya akan lebih tinggi dihadapan manusia dibandingkan orang miskin. Akan tetapi perlu kita ingat, bahwa orang kaya belum tentu mulia di hadapan Allah Swt. Begitu juga dengan orang miskin belum tentu rendah dihadapan Allah Swt.
Daripada Ibnu Abbas dan ‘Imran bin Hussain r.a, bahwasanya Rasulullah Saw telah bersabda: “Aku melihat ke dalam syurga, maka aku dapat melihat kebanyakan penghuninya adalah terdiri daripada kalangan orang-orang fakir miskin. Dan (apabila) aku melihat ke dalam neraka, maka aku dapat melihat kebanyakan penghuninya adalah terdiri daripada golongan perempuan.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)
Usamah bin Zaid menceritakan, bahwa Rasulullah Saw. bersabda yang bermaksud: "Aku berdiri di atas syurga, kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah golongan miskin dan orang kaya tertahan di luar pintu syurga kerana dihisab. Selain daripada itu ahli neraka diperintahkan masuk ke dalam neraka, dan aku berdiri di atas pintu neraka, aku lihat kebanyakan yang masuk ke dalam neraka adalah perempuan."
Adapun 3 kelebihan orang miskin yang tidak di dapati orang Kaya sebagai berikut,
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Sampaikan kepada orang fakir daripadaku, bahwa siapa yang sabar daripada kamu dan mengharapkan pahala daripada Allah Swt, maka ia akan mendapat tiga kelebihan yang tidak boleh didapati oleh orang-orang yang kaya yaitu:
1. Di dalam syurga (kelak) ada kamar dari yaqut yang merah, penghuni syurga melihat tempat itu seperti melihat bintang di langit semasa di dunia, tidak dapat masuk ke tempat itu kecuali Nabi yang fakir atau orang yang mati syahid yang fakir atau seorang mukmin yang fakir.
2. Orang fakir yang (kelak dapat) memasuki syurga (lebih awal) sebelum orang kaya dengan kadar setengah hari, iaitu kira-kira lima ratus tahun. Mereka bersuka-suka dengan bebas di dalamnya. Dan Nabi Sulaiman bin Daud a.s. akan memasuki syurga sesudah nabi-nabi yang lain memasukinya kira-kira empat puluh tahun disebabkan oleh kerajaan yang diberikan Allah Swt. kepadanya (Nabi Sulaiman ialah nabi yang diberikan kekayaan dan kekuasaan di dunia).
3. Jika orang fakir membaca: "Subhanallaah walhamdulillaah walaa ilaaha illalaah wallaahu akbar" dengan tulus ikhlas; dan orang kaya juga turut membaca kalimah itu, maka orang kaya itu tidak dapat mengejar (pahala) orang fakir meskipun ditambah dengan sedekah sepuluh ribu dirham. Demikian jugalah amal-amal kebaikan yang lain (yang dilakukan oleh si fakir)."
Sahabat bacaan madani yang di Rahmati Allah Swt.
Orang miskin yang bersabar lebih utama. Riwayat ini dipilih oleh Abu Ishaq Ibn Syaqila dan al-Qadhi Abu Ya`la. Pendapat ini juga dipilih oleh mayoritas Shufiyyah dan banyak ahli fiqh. Termasuk dalam kelompok ini adalah al-Junaid. Di antara alasan yang digunakan adalah, bahwa cobaan kemiskinan lebih berat untuk dirasakan dibandingkan cobaan kekayaan.
Imam al-Ghazali berpendapat bahwa secara umum kefakiran lebih afdhal dibandingkan kekayaan (al-Ihya', vol. III, hal. 264).
Meski beliau berkata di tempat lain, “Berapa banyak orang faqir yang bersabar lebih afdhal dibandingkan orang kaya yang bersyukur. Dan (begitu pula sebaliknya), berapa banyak orang kaya yang bersyukur lebih afdhal dibandingkan orang faqir yang sabar. Itulah orang kaya yang memberlakukan dirinya seperti orang faqir. Ia tidak memegang harta untuk dirinya kecuali sebatas kebutuhan darurat, dan selebihnya ia berikan untuk hal-hal kebaikan.” (al-Ihya', vol. IV, hal. 140)
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda:
يَدْخُل فُقَرَاءُ الْمسْلمِينَ الْجنّةَ قَبْلَ أغْنِيَائِهِم بِنِصْفِ يَوْمٍ، وَهُوَ خَمْسُمِائَة عَامٍ
“Orang-orang faqir kaum muslimin mendahului orang-orang kaya mereka dalam hal masuk surga selama setengah hari (di akhirat), yaitu lima ratus tahun.” (Shahih al-Jami` no. 8076)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang 3 kelebihan orang miskin yang tidak di dapati orang Kaya. Mudah-mudahan kita menjadikan status kaya menjadi sombong, sebab sudah banyak orang-orang kaya terdahulu menjadi sombong. Slah satu contohnya adalah Qarun. Begitu juga dengan kemiskinan jangan sampai kita menjadi orang yang berputus asa untuk mendapatkan rahmat Allah Swt. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.