Seluruh manusia akan dikumpulkan kelak di padang Mahsyar setelah hari kiamat dan berbangkit. Setiap manusia akan dihisab dan timbang seluruh amalnya selama hidup di dunia. Setelah selesai penimbangan amal perbuatan, akhirnya kitab perbal amal akan diberikan dan diterimakan kepada masing-masing terdakwa yg bersangkutan, hal itu telah benar-benar dijelaskan di dalam Al Qur'an dengan tegasnya.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin menerangkan, “Yang tampak dari perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, umat manusia akan mengambil/menerima kitab catatan amal mereka dengan tiga cara: dengan tangan kanan, dengan tangan kiri, dan dari balik punggung.”
Akan tetapi, yang tampak, ini adalah perbedaan sifat saja. Orang yang menerima kitab catatan amal dari balik punggungnya ialah orang yang menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kirinya. Artinya, dia menerima dengan tangan kiri sembari menjulurkannya ke arah belakang punggungnya karena ia termasuk golongan kiri. Adapun ia mengambil kitab catatan amal itu balik punggungnya karena ketika di dunia, Kitabullah mendatanginya namun dia membalikkan punggungnya. Jadi, adalah adil baginya jika kitab catatan amal diletakkan di balik punggungnya pada hari kiamat. (Syarah Aqidah Wasithiyah, 2/150—151)
Adapun sengsara orang-orang yang menerima kitabnya dari sebelah kiri di jelaskan Allah Swt dalam Al-Qur'an.
Allah Swt Berfirman :
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ .وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ .يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ .مَا أَغْنَىٰ عَنِّي مَالِيَهْ ۜ .هَلَكَ .عَنِّي سُلْطَانِيَهْ .خُذُوهُ فَغُلُّوهُ .ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ .ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ .إِنَّهُ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ .وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ .فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هَاهُنَا حَمِيمٌ .وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ .لَا يَأْكُلُهُ إِلَّا الْخَاطِئُونَ
"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku daripadaku".
(Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa" (QS. Al-Haqooh : 25-37)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir di Jelaskan :
Dan inilah berita tentang orang-orang yang sengsara, jika salah seorang diantara mereka diberi buku catatan amalnya dalam persidangan kelak dari sebelah kirinya, Pada saat itu yang ada hanyalah penyesalan yang tiada terhingga . Maka dia berkata "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku ini, Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku", Dia tidak dapat menerima kenyataan yg amat buruk terhadap dirinya.
Serta dia berkata :"Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu, Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku daripadaku", artinya dia berharap bahwa kematian adalah akhir segala-galanya dan tidak dimintai pertanggunganjawab. serta dia berkata bahwa harta dan kekuasaanya di dunia tidak bermanfaat sama sekali dan tidak dapat menghindarkan dirinya dari azab Allah Swt, serta tidak ada sesuatupun penolong terhadap dirinya.
Kemudian Allah Swt berfirman: "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala, Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta", yaitu Allah memerintahkan Malaikat Zabaniyah untuk mengambilnya dan menyeretnya dengan kasar di padang Mashar, kemudian dibelenggulah tangan, serta dibelitkan rantai dilehernya, dimana panjang rantai tersebut sepanjang 70 hasta, Ibnu Abbas berkata yaitu ukuran hastanya Malaikat. untuk kemudian di seret, dan kemudian diceburkan kedalam Neraka Jahannam yang menyala-nyala.
"Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini", yaitu dahulu dia tidak memenuhi hak Allah terhadap dirinya, berupa ketaatan dan Ibadah kepada-Nya, serta tidak memberikan manfaat kepada sesama makhluk dan tidak menunaikan Hak-hak mereka, yaitu hak berbuat baik dan memberi bantuan dan pertolongan dalam kebaikan dan ketakwaan.
"Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa", yaitu tidak ada satupun penolong baginya dari Azab Allah serta tidak ada seorang pemberi syafaat pun baginya.
Serta tidak ada Makanan lain kecuali dari darah dan nanah. Qatadah mengatakan, yaitu makanan yg paling buruk untuk para penghuni neraka, Ali bin Abi Thalhah mengatakan, yaitu nanah yang berasal dan keluar dari tubuh para penghuni neraka, itulah makanan untuk para orang-orang kafir dan pelaku dosa-dosa besar.
(Sumber Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Haqooh)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin menerangkan, “Yang tampak dari perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, umat manusia akan mengambil/menerima kitab catatan amal mereka dengan tiga cara: dengan tangan kanan, dengan tangan kiri, dan dari balik punggung.”
Akan tetapi, yang tampak, ini adalah perbedaan sifat saja. Orang yang menerima kitab catatan amal dari balik punggungnya ialah orang yang menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kirinya. Artinya, dia menerima dengan tangan kiri sembari menjulurkannya ke arah belakang punggungnya karena ia termasuk golongan kiri. Adapun ia mengambil kitab catatan amal itu balik punggungnya karena ketika di dunia, Kitabullah mendatanginya namun dia membalikkan punggungnya. Jadi, adalah adil baginya jika kitab catatan amal diletakkan di balik punggungnya pada hari kiamat. (Syarah Aqidah Wasithiyah, 2/150—151)
Adapun sengsara orang-orang yang menerima kitabnya dari sebelah kiri di jelaskan Allah Swt dalam Al-Qur'an.
Allah Swt Berfirman :
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ .وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ .يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ .مَا أَغْنَىٰ عَنِّي مَالِيَهْ ۜ .هَلَكَ .عَنِّي سُلْطَانِيَهْ .خُذُوهُ فَغُلُّوهُ .ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ .ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ .إِنَّهُ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ .وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ .فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هَاهُنَا حَمِيمٌ .وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ .لَا يَأْكُلُهُ إِلَّا الْخَاطِئُونَ
"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku daripadaku".
(Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa" (QS. Al-Haqooh : 25-37)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir di Jelaskan :
Dan inilah berita tentang orang-orang yang sengsara, jika salah seorang diantara mereka diberi buku catatan amalnya dalam persidangan kelak dari sebelah kirinya, Pada saat itu yang ada hanyalah penyesalan yang tiada terhingga . Maka dia berkata "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku ini, Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku", Dia tidak dapat menerima kenyataan yg amat buruk terhadap dirinya.
Serta dia berkata :"Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu, Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku daripadaku", artinya dia berharap bahwa kematian adalah akhir segala-galanya dan tidak dimintai pertanggunganjawab. serta dia berkata bahwa harta dan kekuasaanya di dunia tidak bermanfaat sama sekali dan tidak dapat menghindarkan dirinya dari azab Allah Swt, serta tidak ada sesuatupun penolong terhadap dirinya.
Kemudian Allah Swt berfirman: "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala, Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta", yaitu Allah memerintahkan Malaikat Zabaniyah untuk mengambilnya dan menyeretnya dengan kasar di padang Mashar, kemudian dibelenggulah tangan, serta dibelitkan rantai dilehernya, dimana panjang rantai tersebut sepanjang 70 hasta, Ibnu Abbas berkata yaitu ukuran hastanya Malaikat. untuk kemudian di seret, dan kemudian diceburkan kedalam Neraka Jahannam yang menyala-nyala.
"Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini", yaitu dahulu dia tidak memenuhi hak Allah terhadap dirinya, berupa ketaatan dan Ibadah kepada-Nya, serta tidak memberikan manfaat kepada sesama makhluk dan tidak menunaikan Hak-hak mereka, yaitu hak berbuat baik dan memberi bantuan dan pertolongan dalam kebaikan dan ketakwaan.
"Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa", yaitu tidak ada satupun penolong baginya dari Azab Allah serta tidak ada seorang pemberi syafaat pun baginya.
Serta tidak ada Makanan lain kecuali dari darah dan nanah. Qatadah mengatakan, yaitu makanan yg paling buruk untuk para penghuni neraka, Ali bin Abi Thalhah mengatakan, yaitu nanah yang berasal dan keluar dari tubuh para penghuni neraka, itulah makanan untuk para orang-orang kafir dan pelaku dosa-dosa besar.
(Sumber Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Haqooh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.