Ujian daripada Allah Swt ini meliputi seluruh hamba-Nya yang taat maupun yang durhaka. Malah ujian bagi hamba-hamba-Nya taat adalah lebih hebat berbanding dengan mereka yang ingkar.
Pada hakikatnya, dunia manusia adalah tempat ujian dari Allah Swt. Manusia dalam berbagai tahapan kehidupannya, pasti akan menghadapi berbagai ujian. Sesuai dengan tujuan penciptaan, kriteria dan kapasitas wujudnya, Allah Swt mengujinya di berbagai tahapan kehidupan manusia, karena di baliknya tersimpan tatanan kehidupan, kesempurnaan, bimbingan dan pengembangan potensi.
Setiap manusia pasti akan menghadapi berbagai ujian hidup bagaikan roda. Adakalanya kita berada megah di atas dan adakalanya kita berduka di bawah. Kedua-duanya sebenarnya merupakan ujian bagi kita sebagai hamba Allah di muka bumi ini agar dapat dikenal-pasti siapakah di antara kita yang paling berkualitas amalnya menelusuri cara kita menghadapi ujian-ujian tersebut. Firman Allah Swt:
"Dia lah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) – untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu: siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Dia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat)" (QS. al-Mulk : 2)
Justru itu segala ujian daripada Allah Swt ini haruslah kita tempuh dengan penuh kesabaran agar ia dapat mendekatkan kita kepada-Nya dan menerima segala limpah rahmat-Nya.
Abu Hurairah RA. mendengar Rasulullah Saw. bercerita bahwa dahulu di kalangan Bani Israil ada 3 (tiga) orang : belang (sopak), botak, dan buta. Allah Swt. hendak menguji mereka, maka Allah mengutus seorang malaikat untuk datang kepada orang yang belang (sopak), lalu bertanya kepadanya:
"Apakah yang Anda inginkan ?" "Warna yang bagus dan kulit yang baik," jawab orang itu. "Sebab, kini aku telah dijauhi orang." Maka diusaplah badan orang itu oleh malaikat tersebut, sehingga dengan izin Allah hilanglah penyakitnya dan kulitnya berubah menjadi sangat bagus dengan warna yang indah.
Lalu orang itu ditanya lagi, "Harta kekayaan apakah yang engkau inginkan ?" "Unta," jawabnya. Maka diberinya unta betina yang sedang bunting sambil didoakan semoga Allah Swt. memberkahinya.
Setelah itu, malaikat tersebut mendatangi orang yang botak dan bertanya, "Apakah gerangan yang Anda inginkan ?". "Rambut yang bagus," jawabnya dengan mantap. "Dan hilangkan botakku ini, sebab orang selalu mengejekku." Lalu malaikat itu mengusap kepalanya dan dengan izin Allah botaknya langsung hilang dan rambutnya tumbuh kembali dengan bagus.
Orang itu kemudian ditanya, "Kini harta kekayaan apa yang anda inginkan ?" "Sapi" jawabnya. Orang itu kemudian diberi sapi betina yang sedang bunting sambil didoakan semoga Allah Swt. memberkatinya.
Dan terakhir, malaikat datang pada orang yang buta dan bertanya, "Apakah yang anda inginkan ?" "Aku ingin sekiranya Allah mengembalikan penglihatan mataku, supaya aku dapat melihat segala sesuatu," jawabnya meminta. Maka diusaplah kedua matanya oleh malaikat itu, dan dengan izin Allah seketika itu pula ia dapat melihat kembali. "Sekarang harta kekayaan apa yang engkau inginkan ?" "Kambing," jawabnya. la kemudian diberi kambing betina yang sedang bunting.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan, serta tahun pun berganti tahun. Seiring itu pula hewan-hewan ternak ketiga orang itu bertambah banyak. Hingga akhirnya masing-masing telah memiliki satu lembah unta, satu lembah sapi, dan satu lembah kambing.
Malaikat itu kemudian kembali datang pada orang yang dulunya belang (sopak). Kedatangannya kali ini sengaja menyamar seperti bentuk rupa orang itu ketika masih belang dulu. Setelah sampai di tempat orang itu, ia berkata, "Saya ini orang miskin yang tengah putus perjalanan dan kehilangan kontak. Maka tiada yang dapat menyampaikan aku pada tujuan, kecuali pertolongan Allah SWT. kemudian bantuanmu. Aku mohon padamu, demi Allah yang memberimu warna dan kulit yang bagus serta kekayaan, agar memberiku satu onta untuk menyampaikan aku pada tujuanku bepergian ini."
Mendengar ucapan yang demikian, orang itu kemudian menjawab : "Hak-hak orang lain masih banyak." "Aku seperti kenal denganmu," sahut malaikat itu, "Tidakkah anda dulu belang, dibenci orang, lagi miskin, setelah itu anda diberi kekayaan oleh Allah ?" "Sungguh aku mewarisi harta kekayaan ini dari orang tuaku," jawabnya membantah. "Jika anda berdusta, semoga Allah mengembalikan anda pada keadaan yang dulu," kata malaikat.
Setelah itu, malaikat tersebut datang pada orang yang dahulunya botak dengan menyamar menyerupai bentuknya ketika masih botak. Saat tiba di tempat orang itu, malaikat berkata padanya sebagaimana yang dikatakan pada orang pertama tadi. Ternyata jawabannya sama saja dengan orang sopak tadi, sehingga malaikat mendoakan pula, "Jika engkau berdusta, semoga Allah mengembalikan engkau pada keadaanmu dahulu."
Terakhir, malaikat itu datang pada orang yang dulunya buta. la berkata, "Seorang miskin yang dalam perjalanan telah putus hubungan. Maka aku takkan dapat sampai pada tujuanku kecuali dengan pertolongan Allah melalui perantaraan bantuanmu. Aku mohon demi Allah, Dia-lah yang telah mengembalikan penglihatanmu dan memberimu kekayaan, oleh karena itu berilah aku seekor kambing untuk bekal yang dapat mengantar aku sampai pada tujuanku." "Benar," jawab orang itu, "Dahulu aku buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatanku, dan miskin, lalu Allah memberiku harta kekayaan. Karena itu, sekarang ambillah sesukamu. Demi Allah, aku takkan keberatan dengan sesuatu yang engkau ambil karena Allah."
Maka malaikat pun berkata : "Tahanlah hartamu. Kamu bertiga sebenarnya sedang diuji oleh Allah. Maka Allah pun ridha padamu dan murka pada dua orang temanmu itu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah sahabat bacaan madani kisah 3 orang yang lagi di uji oleh Allah Swt. semoga kisah ini menjadi pelajaran untuk kita. Aamiin.
Pada hakikatnya, dunia manusia adalah tempat ujian dari Allah Swt. Manusia dalam berbagai tahapan kehidupannya, pasti akan menghadapi berbagai ujian. Sesuai dengan tujuan penciptaan, kriteria dan kapasitas wujudnya, Allah Swt mengujinya di berbagai tahapan kehidupan manusia, karena di baliknya tersimpan tatanan kehidupan, kesempurnaan, bimbingan dan pengembangan potensi.
Setiap manusia pasti akan menghadapi berbagai ujian hidup bagaikan roda. Adakalanya kita berada megah di atas dan adakalanya kita berduka di bawah. Kedua-duanya sebenarnya merupakan ujian bagi kita sebagai hamba Allah di muka bumi ini agar dapat dikenal-pasti siapakah di antara kita yang paling berkualitas amalnya menelusuri cara kita menghadapi ujian-ujian tersebut. Firman Allah Swt:
"Dia lah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) – untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu: siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Dia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat)" (QS. al-Mulk : 2)
Justru itu segala ujian daripada Allah Swt ini haruslah kita tempuh dengan penuh kesabaran agar ia dapat mendekatkan kita kepada-Nya dan menerima segala limpah rahmat-Nya.
Abu Hurairah RA. mendengar Rasulullah Saw. bercerita bahwa dahulu di kalangan Bani Israil ada 3 (tiga) orang : belang (sopak), botak, dan buta. Allah Swt. hendak menguji mereka, maka Allah mengutus seorang malaikat untuk datang kepada orang yang belang (sopak), lalu bertanya kepadanya:
"Apakah yang Anda inginkan ?" "Warna yang bagus dan kulit yang baik," jawab orang itu. "Sebab, kini aku telah dijauhi orang." Maka diusaplah badan orang itu oleh malaikat tersebut, sehingga dengan izin Allah hilanglah penyakitnya dan kulitnya berubah menjadi sangat bagus dengan warna yang indah.
Lalu orang itu ditanya lagi, "Harta kekayaan apakah yang engkau inginkan ?" "Unta," jawabnya. Maka diberinya unta betina yang sedang bunting sambil didoakan semoga Allah Swt. memberkahinya.
Setelah itu, malaikat tersebut mendatangi orang yang botak dan bertanya, "Apakah gerangan yang Anda inginkan ?". "Rambut yang bagus," jawabnya dengan mantap. "Dan hilangkan botakku ini, sebab orang selalu mengejekku." Lalu malaikat itu mengusap kepalanya dan dengan izin Allah botaknya langsung hilang dan rambutnya tumbuh kembali dengan bagus.
Orang itu kemudian ditanya, "Kini harta kekayaan apa yang anda inginkan ?" "Sapi" jawabnya. Orang itu kemudian diberi sapi betina yang sedang bunting sambil didoakan semoga Allah Swt. memberkatinya.
Dan terakhir, malaikat datang pada orang yang buta dan bertanya, "Apakah yang anda inginkan ?" "Aku ingin sekiranya Allah mengembalikan penglihatan mataku, supaya aku dapat melihat segala sesuatu," jawabnya meminta. Maka diusaplah kedua matanya oleh malaikat itu, dan dengan izin Allah seketika itu pula ia dapat melihat kembali. "Sekarang harta kekayaan apa yang engkau inginkan ?" "Kambing," jawabnya. la kemudian diberi kambing betina yang sedang bunting.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan, serta tahun pun berganti tahun. Seiring itu pula hewan-hewan ternak ketiga orang itu bertambah banyak. Hingga akhirnya masing-masing telah memiliki satu lembah unta, satu lembah sapi, dan satu lembah kambing.
Malaikat itu kemudian kembali datang pada orang yang dulunya belang (sopak). Kedatangannya kali ini sengaja menyamar seperti bentuk rupa orang itu ketika masih belang dulu. Setelah sampai di tempat orang itu, ia berkata, "Saya ini orang miskin yang tengah putus perjalanan dan kehilangan kontak. Maka tiada yang dapat menyampaikan aku pada tujuan, kecuali pertolongan Allah SWT. kemudian bantuanmu. Aku mohon padamu, demi Allah yang memberimu warna dan kulit yang bagus serta kekayaan, agar memberiku satu onta untuk menyampaikan aku pada tujuanku bepergian ini."
Mendengar ucapan yang demikian, orang itu kemudian menjawab : "Hak-hak orang lain masih banyak." "Aku seperti kenal denganmu," sahut malaikat itu, "Tidakkah anda dulu belang, dibenci orang, lagi miskin, setelah itu anda diberi kekayaan oleh Allah ?" "Sungguh aku mewarisi harta kekayaan ini dari orang tuaku," jawabnya membantah. "Jika anda berdusta, semoga Allah mengembalikan anda pada keadaan yang dulu," kata malaikat.
Setelah itu, malaikat tersebut datang pada orang yang dahulunya botak dengan menyamar menyerupai bentuknya ketika masih botak. Saat tiba di tempat orang itu, malaikat berkata padanya sebagaimana yang dikatakan pada orang pertama tadi. Ternyata jawabannya sama saja dengan orang sopak tadi, sehingga malaikat mendoakan pula, "Jika engkau berdusta, semoga Allah mengembalikan engkau pada keadaanmu dahulu."
Terakhir, malaikat itu datang pada orang yang dulunya buta. la berkata, "Seorang miskin yang dalam perjalanan telah putus hubungan. Maka aku takkan dapat sampai pada tujuanku kecuali dengan pertolongan Allah melalui perantaraan bantuanmu. Aku mohon demi Allah, Dia-lah yang telah mengembalikan penglihatanmu dan memberimu kekayaan, oleh karena itu berilah aku seekor kambing untuk bekal yang dapat mengantar aku sampai pada tujuanku." "Benar," jawab orang itu, "Dahulu aku buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatanku, dan miskin, lalu Allah memberiku harta kekayaan. Karena itu, sekarang ambillah sesukamu. Demi Allah, aku takkan keberatan dengan sesuatu yang engkau ambil karena Allah."
Maka malaikat pun berkata : "Tahanlah hartamu. Kamu bertiga sebenarnya sedang diuji oleh Allah. Maka Allah pun ridha padamu dan murka pada dua orang temanmu itu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah sahabat bacaan madani kisah 3 orang yang lagi di uji oleh Allah Swt. semoga kisah ini menjadi pelajaran untuk kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.