Tamu adalah seseorang atau sekelompok orang
yang datang untuk berkunjung ke instansi, organisasi maupun kekediaman
seseorang, untuk bersilaturahmi ataupun kepentingan
pekerjaan baik kedinasan maupun pribadi.
Tamu yang datang terkadang ada yang disukai
tuan rumah, ada juga yang tidak disukai atau tidak diharapkan kedatangannya.
Dalam kehidupan didunia ini ada yang pertama,
ada juga yang terakhir. Begitu juga dengan tamu yang mengunjungi kita. Ada yang
pertama bertamu kerumah kita walaupun kita tidak ingat lagi siapa orangnya. Ada
juga tamu yang terakhir akan menemui manusia. Tamu yang terakhir ini pasti
datangnya. Walaupun manusia sendiri tidak suka akan kedatangannya, atau belum
mengharapkan kedatangannya.
Lalu , siapakah tamu pengunjung terakhir
manusia itu? Apa tujuan tamu tersebut mengunjungi
manusia? Apakah tamu tersebut hanya sekedar bersilaturahmi atau ada kepentingan
yang lain?
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah
Swt. Untuk sama-sama diketahui, bahwa kedatangan tamu terakhir itu mengunjungi
manusia untuk menjalankan misi penting. Misi tersebut tidak bias di elakkan oleh
manusia, dan juga manusia juga tidak bias bersembunyi dari tamu tersebut. Walupun
dibalik pagar yang tinggi serta penjagaan yang ketat.
Untuk menemui manusia tamu tersebut tidak membutuhkan
pintu untuk masuk, tidak membutuhkan izin untuk masuk atau membuat perjanjian
sebelum berkunjung. Tamu tersebut tidak harus melihat kondisi manusia, apakah
lagi sibuk, lapang, sakit maupun sehat.
Tamu terkahir manusia ini tidak memilki hati
yang mudah luluh, dia tidak terpengaruh dengan tangisan dan kelemahan yang
dirasakan waktu itu. Tamu terakhir tersebut juga tidak bias di pengaruhi dengan
pemberian hadiah atau yang lainnya.
Tamu tersebut tidak menginginkan harta
kekayaan manusia. Yang dia inginkan adalah manusia yang dia kunjungi seutuhnya.
Bukan sebahagianya, tetapi mau memisahkan roh manusia dengan jasadnya yaitu
kematian manusia tersebut. Dia malaikat maut yang merupakan tamu terakhir
manusia.
Allah Swt berfirman.
قُلْ يَتَوَفَّاكُم مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ
إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
Artinya:
“Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS. As-Sajadah: 11)
“Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS. As-Sajadah: 11)
Dan firman-Nya:
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُم حَفَظَةً
حَتَّىَ إِذَا جَاء أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لاَ
يُفَرِّطُونَ
Artinya: “Dan Dialah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu
malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah
seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan
malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya".(QS. Al-An'am:
61)
Kunjungan malaikat maut ini merupakan
kinjungan yang pasti. Kunjungan tersebut tidak bias dindur maupun di majukan
walaupun hanya satu detik. Kehidupan didunia ini hanya sementara. Tentu harapan
kita semoga kelak disaat tamu terkahir mendatangi kita, kita dalam keadaan
beriman kepada Allah Swt. Bukan dalam keadaan kafir, syirik maupun orang yang berbuat
zhalim.
Allah Swt berfirman:
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ
فَأَلْقَوُاْ السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوءٍ بَلَى إِنَّ اللّهَ عَلِيمٌ
بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ . فَادْخُلُواْ أَبْوَابَ جَهَنَّمَ
خَالِدِينَ فِيهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang
dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zhalim kepada diri mereka
sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), ‘Kami sekali-kali tidak
ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun.” (Malaikat menjawab), “Ada,
sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. “Maka
masuklah ke pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat
buruklah tempat orang-orang yang menyombong-kan diri itu.” (QS. An-Nahl:
28-29).
Allah Swt berfirman:
حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ
قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Artinya:
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikan lah aku (ke dunia).” Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguh-nya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu'minun: 99-100).
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikan lah aku (ke dunia).” Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguh-nya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu'minun: 99-100).
Sahabat bacan madani. Untuk mempersiapkan
kedatang tamu terkahir tersebut kita harus mempersiapkan diri. Dengan cara
meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Swt. Sebab setelah kedatangan
tamu tersebut, tidak ada lagi waktu untuk manusia untuk mendekatkan diri kepada
Allah Swt. Mudah-mudahan kelak kita meninggal dalam keadaan orang yang beriman.
Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.