Hati adalah tempat mangkalnya berbagai perasaan, tumbuh kembang antara kebaikan dan keburukan. Hati juga menjadi sumber ilham dan permasalahan, tempat lahirnya cinta dan kebencian, serta muara bagi keimanan dan kekufuran.
Hati juga sumber kebahagiaan jika sang pemiliknya mampu membersihkan berbagai kotorannya yang berserakan, namun sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika sang
empunya gemar mengotorinya.
Jika hati baik, maka baiklah anggota badan yang lain. Jika hati rusak, maka rusak pula yang lainnya. Baiknya hati dengan memiliki rasa takut, rasa cinta pada Allah dan ikhlas dalam niat. Rusaknya hati adalah karena terjerumus dalam maksiat, keharaman dan perkara syubhat (yang masih samar hukumnya).
Dari An Nu’man bin Basyir ra, Nabi Saw bersabda,
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun yang menyebabkan matinya hati seseorang sebagai berikut,
1. Tidak mau berzikr kepada Allah Swt adalah awal kematian hati. Hatinya akan membatu sehingga tak bisa menerima nasihat dan ajaran agama. Zikir akan menimbulkan ketenangan hati.
Artinya : “yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra'd: 28)
2. Meninggalkan Membaca Al-Qur’an.
Orang yang tidak mau membaca Al-Qur’an pada dasarnya lupa kepada Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt,
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram“ (QS. Ar-Ra'd: 28)
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat.” (QS. Al-Ankabut : 45)
Selanjutnya orang yang sudah mati hatinya pada awalnya mempunyai penyakit hati. Penyakit hati adalah penyakit yang bersifat batiniyah atau rohaniyah. Contoh penyakit hati seperti, sombong, riya, tamak, dan lain sebagainya. Dengan membaca Al-Quran, penyakit hati secara perlahan dapat dibersihkan. Hal ini sesuai dengan Hadits Baihaqi dari Abdullah bin Umar, yakni
“Sesungguhnya hati ini (bisa) berkarat sebagaimana besi apabila terkena air. “
Seorang sahabat bertanya, bagaimana cara menghilangkan karat tersebut, ya Rasulullah ? Beliau menjawab :
“Perbanyak dzikir dan membaca Al-Quran.“
3. Meninggalkan shalat, itu akan membuat jiwa kalut. Kita akan terjerumus ke dalam perbuatan keji, terseret ke lembah kemungkaran dan kesesatan.
Firman Allah Swt :
Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut : 45)
Firman Allah Swt,
Artinya : “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan,” (QS. Maryam : 59)
4. Orang yang Meninggalkan Sedekah. Itu berarti orangya mempunyai sifat egois, individualis, dan enggan berbuat baik kepada orang yang membutuhkan. Kepedulian sosial seperti sedekah adalah bukti keimanan seseorang. Orang yang suka bersedekah hatinya lapang dan dijauhkan dari penyakit, khususnya kekikiran.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang penyebab matinya hati seseorang. mudah-mudahan kita dijauhkan dari kematian hati. Sebab apabila hati seseorang mati, maka kehidupannya akan dipenuhi dengan maksiat atau dosa. sedangkan orang-orang yang berbuat maksiat sangat dibenci oleh Allah Swt.
Hati juga sumber kebahagiaan jika sang pemiliknya mampu membersihkan berbagai kotorannya yang berserakan, namun sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika sang
empunya gemar mengotorinya.
Jika hati baik, maka baiklah anggota badan yang lain. Jika hati rusak, maka rusak pula yang lainnya. Baiknya hati dengan memiliki rasa takut, rasa cinta pada Allah dan ikhlas dalam niat. Rusaknya hati adalah karena terjerumus dalam maksiat, keharaman dan perkara syubhat (yang masih samar hukumnya).
Dari An Nu’man bin Basyir ra, Nabi Saw bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun yang menyebabkan matinya hati seseorang sebagai berikut,
1. Tidak mau berzikr kepada Allah Swt adalah awal kematian hati. Hatinya akan membatu sehingga tak bisa menerima nasihat dan ajaran agama. Zikir akan menimbulkan ketenangan hati.
Firman Allah Swt :
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya : “yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra'd: 28)
2. Meninggalkan Membaca Al-Qur’an.
Orang yang tidak mau membaca Al-Qur’an pada dasarnya lupa kepada Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram“ (QS. Ar-Ra'd: 28)
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat.” (QS. Al-Ankabut : 45)
Selanjutnya orang yang sudah mati hatinya pada awalnya mempunyai penyakit hati. Penyakit hati adalah penyakit yang bersifat batiniyah atau rohaniyah. Contoh penyakit hati seperti, sombong, riya, tamak, dan lain sebagainya. Dengan membaca Al-Quran, penyakit hati secara perlahan dapat dibersihkan. Hal ini sesuai dengan Hadits Baihaqi dari Abdullah bin Umar, yakni
“Sesungguhnya hati ini (bisa) berkarat sebagaimana besi apabila terkena air. “
Seorang sahabat bertanya, bagaimana cara menghilangkan karat tersebut, ya Rasulullah ? Beliau menjawab :
“Perbanyak dzikir dan membaca Al-Quran.“
3. Meninggalkan shalat, itu akan membuat jiwa kalut. Kita akan terjerumus ke dalam perbuatan keji, terseret ke lembah kemungkaran dan kesesatan.
Firman Allah Swt :
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut : 45)
Firman Allah Swt,
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيّاً
Artinya : “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan,” (QS. Maryam : 59)
4. Orang yang Meninggalkan Sedekah. Itu berarti orangya mempunyai sifat egois, individualis, dan enggan berbuat baik kepada orang yang membutuhkan. Kepedulian sosial seperti sedekah adalah bukti keimanan seseorang. Orang yang suka bersedekah hatinya lapang dan dijauhkan dari penyakit, khususnya kekikiran.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang penyebab matinya hati seseorang. mudah-mudahan kita dijauhkan dari kematian hati. Sebab apabila hati seseorang mati, maka kehidupannya akan dipenuhi dengan maksiat atau dosa. sedangkan orang-orang yang berbuat maksiat sangat dibenci oleh Allah Swt.
Terimakaih mas ataas hadis ini Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung). Sangat membantu saya.
BalasHapus