Hoax berasal dari bahasa Inggris yang artinya tipuan, menipu. berita bohong ,berita palsu atau kabar burung . Jadi dapat dikatakan bahwa Hoax adalah kata yang berarti ketidak benaran suatu informasi. Hoax bukan singkatan tetapi satu kata dalam bahasa inggris yang punya arti sendiri. Sedangkan definisi Hoax menurut wikipedia adalah : "Sebuah pemberitaan palsu adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut palsu."
Saat ini berita-berita hoax paling mudah ditemukan dan didengar, baik di media-media sosial ataupun dari mulut kemulut. Sehingga membuat banyak orang yang tertipu atas pemberitaan tersebut. bahkan tidak sedikit orang yang terpecah di sebabkan berita hoax tersebut. Berita-berita hoax tersebut di buat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Berita-berita hoax tersebut bukan hanya saat ini. Dulu zaman Rasulullah Saw pernah terjadi berita hoax terhadap istri beliau Aisyah selingkuh yang menyebabkan Rasulullah tidak memperhatikan istrinya.
Dalam agama Islam berita hoax ini sama seperti fitnah. Fitnah adalah suatu berita yang tidak benar terhadap seseorang tapi dinyatakan benar atau mengada-adakan yang tidak ada maupun meniadakan yang ada. Fitnah adalah suatu berita yang tidak benar tapi dinyatakan benar. Sebuah ungkapan menyatakan bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Memang benar, fitnah itu dapat membunuh karakter atau nama baik seseorang.
Fitnah terhadap Aisyah Istri Rasulullah Fitnah ini sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman Rasulullah masih hidup. Siti Aisyah, istri Rasulullah pernah difitnah. Dalam suatu perjalanan, Siti Aisyah mengikuti rombongan Rasulullah dalam suatu peperangan. Setelah mendapat kemenangan dalam perang tersebut, saat pulang ke Madinah, rombongan Rasulullah istirahat di suatu tempat. Saat itu Siti Aisyah yang diangkut dalam tandu tertutup diturunkan dari onta yang membawanya. Tanpa diketahui oleh para pengawal Aisyah turun karena mau buang air.
Setelah itu Aisyah kembali ke tandunya, akan tetapi dia kemudian mendapati bahwa kalungnya tidak ada di lehernya. Lalu dia keluar kembali, dan mencari kalungnya yang hilang. Saat itu, waktu istirahat sudah cukup, dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan, tanpa disadari bahwa Aisyah tidak ada dalam tandu itu.
Perlu diketahui bahwa tubuh Aisyah kecil, sehingga para pengangkat tandu tidak sadar bahwa tandu itu kosong. Singkat cerita, Aisyah tertinggal di hutan itu, lalu dia memutuskan untuk tetap menunggu di situ sampai tertidur.
Kebetulan seorang sahabat, Sofwan bin Mutahol Assulami juga tertinggal di belakang rombongan, dan dia sangat kaget melihat Aisyah yang sedang teridur di jalan. Dia mengucapkan: “Innalillahi wa inna ilaihi rojiu’n, sehingga Aisyah terbangun.
Singkat cerita, Sofwan mempersilahkan Aisyah naik ke atas ontanya, dan dia menuntun onta itu. Peristiwa itu menimbulkan fitnah bahwa Aisyah istri Rasulullah Saw selingkuh, yang dikompori oleh Abdullah bin Ubay Sesampai di Madinah, Aisyah sakit sampai satu bulan tanpa mengetahui ada fitnah terhadap dirinya. Yang dia herankan adalah Rasulullah tidak memperlihatkan kasih sayangnya seperti biasanya bila dia sakit. Setelah dia tahu fitnah itu, sakit Aisyah semakin parah.
Dia mohon izin kepada Rasulullah untuk sementara akan tinggal di rumah orang-tuanya, Abu Bakar Siddieq. Yang dia lakukan hanya menangis dan menangis, karena dia merasa tidak pernah berbuat sesuatu yang difitnahkan kepadanya.
Kondisi fitnah itu tentu menyebar hingga mencapai satu bulan lamanya. Dan selama itu pula, tidak ada wahyu yang diterima Nabi Muhammad Saw. Sampai kemudian, Allah SWT mengabarkan berita gembira kepada Nabi Saw yang menyatakan bahwa Aisyah ra terbebas dari segala tuduhan perselingkuhan dan fitnah itu.
Peristiwa fitnah terhadap Aisyah itu diabadikan Allah dalam Surat An Nur ayat 11 s/d 25. Di dalam ayat yersebut dijelaskan tentang berita bohong dan larangan menuduh wanita berzina tanpa ada saksi. Setelah turun ayat itu, Nabi Muhammad saw baru meyakini bahwa itu semua fitnah, dan terbukti bahwa Siti Aisyah adalah wanita yang suci.
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah. Akhir-akhir ini berita hoax atau fitnah sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Yang tujuannya untuk memecah belah keluarga, kelompok maupun bangsa dan negara. Berita-berita hoax ini juga sering dimanfaatkan disaat-saat menjelang pilkada, pilpres maupun pemilu. Pada umumnya berita hoax atau fitnah ini di tujukan bagi lawan-lawan polotik untuk menjatuhkan lawan-lawannya.
Saat ini berita-berita hoax paling mudah ditemukan dan didengar, baik di media-media sosial ataupun dari mulut kemulut. Sehingga membuat banyak orang yang tertipu atas pemberitaan tersebut. bahkan tidak sedikit orang yang terpecah di sebabkan berita hoax tersebut. Berita-berita hoax tersebut di buat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Berita-berita hoax tersebut bukan hanya saat ini. Dulu zaman Rasulullah Saw pernah terjadi berita hoax terhadap istri beliau Aisyah selingkuh yang menyebabkan Rasulullah tidak memperhatikan istrinya.
Dalam agama Islam berita hoax ini sama seperti fitnah. Fitnah adalah suatu berita yang tidak benar terhadap seseorang tapi dinyatakan benar atau mengada-adakan yang tidak ada maupun meniadakan yang ada. Fitnah adalah suatu berita yang tidak benar tapi dinyatakan benar. Sebuah ungkapan menyatakan bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Memang benar, fitnah itu dapat membunuh karakter atau nama baik seseorang.
Fitnah terhadap Aisyah Istri Rasulullah Fitnah ini sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman Rasulullah masih hidup. Siti Aisyah, istri Rasulullah pernah difitnah. Dalam suatu perjalanan, Siti Aisyah mengikuti rombongan Rasulullah dalam suatu peperangan. Setelah mendapat kemenangan dalam perang tersebut, saat pulang ke Madinah, rombongan Rasulullah istirahat di suatu tempat. Saat itu Siti Aisyah yang diangkut dalam tandu tertutup diturunkan dari onta yang membawanya. Tanpa diketahui oleh para pengawal Aisyah turun karena mau buang air.
Setelah itu Aisyah kembali ke tandunya, akan tetapi dia kemudian mendapati bahwa kalungnya tidak ada di lehernya. Lalu dia keluar kembali, dan mencari kalungnya yang hilang. Saat itu, waktu istirahat sudah cukup, dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan, tanpa disadari bahwa Aisyah tidak ada dalam tandu itu.
Perlu diketahui bahwa tubuh Aisyah kecil, sehingga para pengangkat tandu tidak sadar bahwa tandu itu kosong. Singkat cerita, Aisyah tertinggal di hutan itu, lalu dia memutuskan untuk tetap menunggu di situ sampai tertidur.
Kebetulan seorang sahabat, Sofwan bin Mutahol Assulami juga tertinggal di belakang rombongan, dan dia sangat kaget melihat Aisyah yang sedang teridur di jalan. Dia mengucapkan: “Innalillahi wa inna ilaihi rojiu’n, sehingga Aisyah terbangun.
Singkat cerita, Sofwan mempersilahkan Aisyah naik ke atas ontanya, dan dia menuntun onta itu. Peristiwa itu menimbulkan fitnah bahwa Aisyah istri Rasulullah Saw selingkuh, yang dikompori oleh Abdullah bin Ubay Sesampai di Madinah, Aisyah sakit sampai satu bulan tanpa mengetahui ada fitnah terhadap dirinya. Yang dia herankan adalah Rasulullah tidak memperlihatkan kasih sayangnya seperti biasanya bila dia sakit. Setelah dia tahu fitnah itu, sakit Aisyah semakin parah.
Dia mohon izin kepada Rasulullah untuk sementara akan tinggal di rumah orang-tuanya, Abu Bakar Siddieq. Yang dia lakukan hanya menangis dan menangis, karena dia merasa tidak pernah berbuat sesuatu yang difitnahkan kepadanya.
Kondisi fitnah itu tentu menyebar hingga mencapai satu bulan lamanya. Dan selama itu pula, tidak ada wahyu yang diterima Nabi Muhammad Saw. Sampai kemudian, Allah SWT mengabarkan berita gembira kepada Nabi Saw yang menyatakan bahwa Aisyah ra terbebas dari segala tuduhan perselingkuhan dan fitnah itu.
Peristiwa fitnah terhadap Aisyah itu diabadikan Allah dalam Surat An Nur ayat 11 s/d 25. Di dalam ayat yersebut dijelaskan tentang berita bohong dan larangan menuduh wanita berzina tanpa ada saksi. Setelah turun ayat itu, Nabi Muhammad saw baru meyakini bahwa itu semua fitnah, dan terbukti bahwa Siti Aisyah adalah wanita yang suci.
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah. Akhir-akhir ini berita hoax atau fitnah sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Yang tujuannya untuk memecah belah keluarga, kelompok maupun bangsa dan negara. Berita-berita hoax ini juga sering dimanfaatkan disaat-saat menjelang pilkada, pilpres maupun pemilu. Pada umumnya berita hoax atau fitnah ini di tujukan bagi lawan-lawan polotik untuk menjatuhkan lawan-lawannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.