Tidak selamanya orang yang ahli dalam beribadah jaminan masuk surga. Sebab dalam satu riwayat pernah diriwayatkan bahwa ahli ibadah masuk neraka. Satu kisah yang patut kita renungkan baik-baik. Sebahagian orang menyangka bahwasanya yang menentukan seseorang itu akan masuk ke dalam syurga atau tidak adalah ditentukan semata-mata dari amalannya. Artinya, apabila amalannya banyak maka pastilah dia akan dimasukkan ke dalam syurga.
Sangkaan seperti ini sebenarnya tidaklah boleh disalahkan secara mutlak, dan tidak pula boleh dianggap benar secara mutlak . Sebabnya adalah karena adanya firman Allah swt yang menerangkan bahwa amalan solih merupakan penyebab masuknya orang-orang Islam ke dalam syurga. Di antaranya adalah firman Allah ta’ala:
“Diserukan kepada mereka: “ltulah syurga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu sekelian kerjakan.” (QS. Al A’raf: 43)
Allah Swt juga berfirman:
“Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salamun ‘alaikum, masuklah kalian ke dalam syurga disebabkan apa yang telah kamu sekelian kerjakan.” (QS. An Nahl: 31-32)
Namun ada sebuah hadits sahih yang menerangkan bahwa amalan seseorang itu tidaklah boleh memasukkan dirinya ke dalam syurga. Hadits tersebut datang dari Abi Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
“Amalan seseorang itu tidak akan mampu memasukkannya ke dalam syurga.” Para sahabat bertanya: “Tidak juga anda, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab: “Tidak juga aku, akan tetapi Allah telah melimpahkan keutamaan dan rahmat-Nya kepadaku.” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas menerangkan bahwa amalan seseorang itu bukanlah penyebab mutlak bagi seseorang untuk masuk ke dalam syurga. Bahkan termasuk amalan Rasulullah saw sendiri bukanlah itu yang menyebabkan baginda masuk syurga. Hanya saja Allah telah menjamin baginda pasti akan masuk syurga berkat kemurahan dan rahmat dari Allah Swt.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
''Tidaklah amal perbuatan itu menyelamatkan salah seorang diantara kamu sekalian''
Mereka bertanya :''walaupun pada engkau,wahai Rasul?'' Baginda menjawab : ''Walaupun aku,tapi aku diberi limpahan oleh Allah limpahan rahmatNya.Maka dari itu berbuat baiklah, dekatkan diri kamu sekelian kepadaNya,beribadahlah diwaktu siang dan sebagian diwaktu malam. Sederhanakanlah( dalam ibadah), jangan terlalu banyak,dan juga jangan terlalu sedikit, supaya kalian mencapai ridhaNya." (HR. Bukhari dan Ahmad).
Walaupun kita rajin beribadah sehingga orang-orang menyangka kita adalah ahli syurga, tapi jika akhlak kita buruk dan suka menyakiti sesama makhluk pastinya kita akan masuk neraka. Seharusnya seimbang hubungan dengan Khaliq dan hubungan makhluk.
Suatu hari, seperti biasa Rasulullah saw dan para sahabat berkumpul di masjid. Di depan masjid itu ada sebuah rumah, di rumah itu tinggal seorang wanita yang dikenal sebagai ahli ibadah di lingkungan tempat tinggalnya, sebut saja `si fulanah`. Ketika si fulanah keluar rumah hendak melaksanakan shalat berjama`ah di masjid, para sahabat memuji-mujinya dan ada yang berkata, `tentulah si fulanah itu ahli syurga, karena dia selalu puasa di siang hari dan shalat di waktu malam. Kemudian Rasulullah saw beredar dari tempat duduknya dan menjawab, `La! Hiya fin naar.. Hiya fin naar.. Tidak! Dia ahli neraka.. Dia ahli neraka..`
Para sahabat bertanya-tanya, `kenapa?`.
Lalu Rasulullah menjawab ; "Sebab mulutnya selalu menyakiti orang lain. Dia suka mengganggu tetangganya dengan ucapannya. Seluruh amal ibadahnya hancur, karena dia punya akhlak yang buruk. Dia menjadi ahli neraka karena ibadahnya tidak mampu menjadi motivasi baginya untuk berakhlak yang baik.
“ Barangsiapa beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia berkata perkataan yang baik atau diam.` (HR. Bukhari)
Hadits dari Abdillah bin Amr bin al-’Ash ra dari Nabi Saw., sabdanya: “Orang Islam ialah orang yang semua orang Islam lainnya selamat dari kejahatan lidah dan kejahatan tangannya” (Muttafaq ‘alaih)
Seorang yang kuat beribadah siang dan malam masih ke neraka dengan sebab kejahatan mulutnya saja dan dosanya itu hanya sekitar jiran2nya saja, bagaimana sekiranya bukan saja mulut tetapi kaki tangannya turut melakukan dosa dan memudaratkan mahkluk seluruh kampung atau seluruh negara.
Sangkaan seperti ini sebenarnya tidaklah boleh disalahkan secara mutlak, dan tidak pula boleh dianggap benar secara mutlak . Sebabnya adalah karena adanya firman Allah swt yang menerangkan bahwa amalan solih merupakan penyebab masuknya orang-orang Islam ke dalam syurga. Di antaranya adalah firman Allah ta’ala:
وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Diserukan kepada mereka: “ltulah syurga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu sekelian kerjakan.” (QS. Al A’raf: 43)
Allah Swt juga berfirman:
كَذَلِكَ يَجْزِي اللَّهُ الْمُتَّقِينَ (31) الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salamun ‘alaikum, masuklah kalian ke dalam syurga disebabkan apa yang telah kamu sekelian kerjakan.” (QS. An Nahl: 31-32)
Namun ada sebuah hadits sahih yang menerangkan bahwa amalan seseorang itu tidaklah boleh memasukkan dirinya ke dalam syurga. Hadits tersebut datang dari Abi Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ
“Amalan seseorang itu tidak akan mampu memasukkannya ke dalam syurga.” Para sahabat bertanya: “Tidak juga anda, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab: “Tidak juga aku, akan tetapi Allah telah melimpahkan keutamaan dan rahmat-Nya kepadaku.” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas menerangkan bahwa amalan seseorang itu bukanlah penyebab mutlak bagi seseorang untuk masuk ke dalam syurga. Bahkan termasuk amalan Rasulullah saw sendiri bukanlah itu yang menyebabkan baginda masuk syurga. Hanya saja Allah telah menjamin baginda pasti akan masuk syurga berkat kemurahan dan rahmat dari Allah Swt.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
''Tidaklah amal perbuatan itu menyelamatkan salah seorang diantara kamu sekalian''
Mereka bertanya :''walaupun pada engkau,wahai Rasul?'' Baginda menjawab : ''Walaupun aku,tapi aku diberi limpahan oleh Allah limpahan rahmatNya.Maka dari itu berbuat baiklah, dekatkan diri kamu sekelian kepadaNya,beribadahlah diwaktu siang dan sebagian diwaktu malam. Sederhanakanlah( dalam ibadah), jangan terlalu banyak,dan juga jangan terlalu sedikit, supaya kalian mencapai ridhaNya." (HR. Bukhari dan Ahmad).
Walaupun kita rajin beribadah sehingga orang-orang menyangka kita adalah ahli syurga, tapi jika akhlak kita buruk dan suka menyakiti sesama makhluk pastinya kita akan masuk neraka. Seharusnya seimbang hubungan dengan Khaliq dan hubungan makhluk.
Suatu hari, seperti biasa Rasulullah saw dan para sahabat berkumpul di masjid. Di depan masjid itu ada sebuah rumah, di rumah itu tinggal seorang wanita yang dikenal sebagai ahli ibadah di lingkungan tempat tinggalnya, sebut saja `si fulanah`. Ketika si fulanah keluar rumah hendak melaksanakan shalat berjama`ah di masjid, para sahabat memuji-mujinya dan ada yang berkata, `tentulah si fulanah itu ahli syurga, karena dia selalu puasa di siang hari dan shalat di waktu malam. Kemudian Rasulullah saw beredar dari tempat duduknya dan menjawab, `La! Hiya fin naar.. Hiya fin naar.. Tidak! Dia ahli neraka.. Dia ahli neraka..`
Para sahabat bertanya-tanya, `kenapa?`.
Lalu Rasulullah menjawab ; "Sebab mulutnya selalu menyakiti orang lain. Dia suka mengganggu tetangganya dengan ucapannya. Seluruh amal ibadahnya hancur, karena dia punya akhlak yang buruk. Dia menjadi ahli neraka karena ibadahnya tidak mampu menjadi motivasi baginya untuk berakhlak yang baik.
“ Barangsiapa beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia berkata perkataan yang baik atau diam.` (HR. Bukhari)
Hadits dari Abdillah bin Amr bin al-’Ash ra dari Nabi Saw., sabdanya: “Orang Islam ialah orang yang semua orang Islam lainnya selamat dari kejahatan lidah dan kejahatan tangannya” (Muttafaq ‘alaih)
Seorang yang kuat beribadah siang dan malam masih ke neraka dengan sebab kejahatan mulutnya saja dan dosanya itu hanya sekitar jiran2nya saja, bagaimana sekiranya bukan saja mulut tetapi kaki tangannya turut melakukan dosa dan memudaratkan mahkluk seluruh kampung atau seluruh negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.