Menurut Bahasa - Tamak berarti rakus hatinya. Menurut Istilah: Tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar.
Serakah dalam bahasa arab disebut tamak, yaitu sikap yang selalu ingin memperoleh sesuatu yang banyak untuk diri sendiri. Orang tamak selalu mengharap pemberian orang lain, namun dia sendiri bersikap pelit atau bakhil. Ia ingin mengumpulkan harta untuk kepentingan diri sendiri tanpa memperhatikan aturan.
Tamak termasuk salah satu penyakit hati yang tidak istiqamah kepada anugerah Allah. Jiwanya gelisah, hendak begini hendak begitu. Terhuyung ke kiri dan ke kanan, seperti pohon yang dihembus angin. Tamak adalah sifat manusia yang ingin memborong segalanya dan mengumpulkan semuanya. Tidak ada yang ia sukai, semuanya ia suka tanpa mau mengetahui apa gunanya. Milik yang ada di tangan orang pun disukainya, untuk itu ia akan berusaha memperolehnyASifat tamak itu juga menghilangkan rasa malu.
Allah melarang hambanya melakukan tindakan yang rakus, dan termasuk akhlak buruk terhadap-Nya, kerena perbuatan ini dapat menyebabkan seseorang lupa menyembah kepada-Nya, dapat berlaku kikir, memeras serta merampas hak-hak orang lain. Maka, agama Islam memberikan tuntutan kepada manusia, agar tidak terlalu mengejar nafkah yang seharusnya bukan ia yang pantas memilikinyASelain tidak iman terhadap qadha dan qadar Allah, orang yang tamak ini juga akan menanam benih hasud terhadap orang lain.
Dalam Al-Qur’an, banyak terdapat keterangan masalah rakus atau tamak, antara lain pada surah Al-Baqarah ayat 96 yaitu :
Artinya : “Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 96)
Orang yang tamak akan menghimpun kekayaan dunia dan sukar untuk membuat amal kebajikan. Rasulullah Saw bersabda,
“Kalaulah Allah kurniakan anak adam dua lembah daripada emas, nescaya dia hendak tiga lembah. Sesekali harta itu akan dapat memuaskan hawa nafsunya melainkan setelah dimasukkan ke dalam tanah(mati)"
Ketamakan terhadap harta hanyalah akan menghasilkan sifat buas, laksana serigala yang terus mengejar dan memangsa buruannya walaupun harta itu bukan haknya. Fitrah manusia memang sangat mencintai harta kekayaan dan berhasrat keras mendapatkannya sebanyak mungkin dengan segala cara dan usaha.
Untuk menghindari sifat tamak dapat dilakukan dengan selalu meminta pertolongan Allah supaya dijauhkan dari sifat serakah, sederhana dalam kehidupan. Jangan merasa cemas berlebihan terhadap kejadian di masa datang, puas terhadap apa yang dimiliki meneladani orang-orang yang mulia yang mampu menjauhi sifat serakah, dan melihat orang yang keadaannya lebih miskin.
Ciri-cirinya Tamak.
1. Sangat mencintai harta yang telah dimiliki.
2. Terlalu bersemangat dalam mencari harta sehingga tidak memperhatikan waktu dan
keadaan sekeliling
3. Terlalu hemat dalam membelanjakan harta
4. Merasa berat untuk mengeluarkan harta kegunaan untuk kepentingan agama mahupun
manusia.
5. semua perbuatanya bergantung kepada ganjaran
6. Tidak memikirkan kehidupan diahirat
7. Cinta dunia
8. Bodoh dalam memahami arti hidup bermasyarakat, yang di dalamnya ia berkewajiban saling menolong, bukan saling iri hati antara sesama.
9 Tidak mengimani qadha dan qadar Allah atas nasib dirinya, sesuai dengan kadar usahanya.
10. Selain penyebab diatas, tamak juga disebabkan tidak pernah merasa puas dengan apa yang dicapainya, menginginkan seperti apa yang didapat orang lain, berangan-angan tidak sesuai dengan kemampuannya.
Serakah dalam bahasa arab disebut tamak, yaitu sikap yang selalu ingin memperoleh sesuatu yang banyak untuk diri sendiri. Orang tamak selalu mengharap pemberian orang lain, namun dia sendiri bersikap pelit atau bakhil. Ia ingin mengumpulkan harta untuk kepentingan diri sendiri tanpa memperhatikan aturan.
Tamak termasuk salah satu penyakit hati yang tidak istiqamah kepada anugerah Allah. Jiwanya gelisah, hendak begini hendak begitu. Terhuyung ke kiri dan ke kanan, seperti pohon yang dihembus angin. Tamak adalah sifat manusia yang ingin memborong segalanya dan mengumpulkan semuanya. Tidak ada yang ia sukai, semuanya ia suka tanpa mau mengetahui apa gunanya. Milik yang ada di tangan orang pun disukainya, untuk itu ia akan berusaha memperolehnyASifat tamak itu juga menghilangkan rasa malu.
Allah melarang hambanya melakukan tindakan yang rakus, dan termasuk akhlak buruk terhadap-Nya, kerena perbuatan ini dapat menyebabkan seseorang lupa menyembah kepada-Nya, dapat berlaku kikir, memeras serta merampas hak-hak orang lain. Maka, agama Islam memberikan tuntutan kepada manusia, agar tidak terlalu mengejar nafkah yang seharusnya bukan ia yang pantas memilikinyASelain tidak iman terhadap qadha dan qadar Allah, orang yang tamak ini juga akan menanam benih hasud terhadap orang lain.
Dalam Al-Qur’an, banyak terdapat keterangan masalah rakus atau tamak, antara lain pada surah Al-Baqarah ayat 96 yaitu :
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَىٰ حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
Artinya : “Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 96)
Orang yang tamak akan menghimpun kekayaan dunia dan sukar untuk membuat amal kebajikan. Rasulullah Saw bersabda,
“Kalaulah Allah kurniakan anak adam dua lembah daripada emas, nescaya dia hendak tiga lembah. Sesekali harta itu akan dapat memuaskan hawa nafsunya melainkan setelah dimasukkan ke dalam tanah(mati)"
Ketamakan terhadap harta hanyalah akan menghasilkan sifat buas, laksana serigala yang terus mengejar dan memangsa buruannya walaupun harta itu bukan haknya. Fitrah manusia memang sangat mencintai harta kekayaan dan berhasrat keras mendapatkannya sebanyak mungkin dengan segala cara dan usaha.
Untuk menghindari sifat tamak dapat dilakukan dengan selalu meminta pertolongan Allah supaya dijauhkan dari sifat serakah, sederhana dalam kehidupan. Jangan merasa cemas berlebihan terhadap kejadian di masa datang, puas terhadap apa yang dimiliki meneladani orang-orang yang mulia yang mampu menjauhi sifat serakah, dan melihat orang yang keadaannya lebih miskin.
Ciri-cirinya Tamak.
1. Sangat mencintai harta yang telah dimiliki.
2. Terlalu bersemangat dalam mencari harta sehingga tidak memperhatikan waktu dan
keadaan sekeliling
3. Terlalu hemat dalam membelanjakan harta
4. Merasa berat untuk mengeluarkan harta kegunaan untuk kepentingan agama mahupun
manusia.
5. semua perbuatanya bergantung kepada ganjaran
6. Tidak memikirkan kehidupan diahirat
7. Cinta dunia
8. Bodoh dalam memahami arti hidup bermasyarakat, yang di dalamnya ia berkewajiban saling menolong, bukan saling iri hati antara sesama.
9 Tidak mengimani qadha dan qadar Allah atas nasib dirinya, sesuai dengan kadar usahanya.
10. Selain penyebab diatas, tamak juga disebabkan tidak pernah merasa puas dengan apa yang dicapainya, menginginkan seperti apa yang didapat orang lain, berangan-angan tidak sesuai dengan kemampuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.