Sebagai makhluk sosial, kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari manusia yang lain. Kita tidak bisa hidup sesuka hati kita sendiri. Kita juga harus memikirkan kepentingan dan kenyamanan orang lain. Untuk menciptakan kehidupan yang rukun, perilaku qanaah sangat diperlukan.
Qanaah menurut bahasa artinya merasa cukup. Sedangkan menurut istilah artinya merasa cukup atas pemberian dari Allah swt. setelah berusaha dan berdoa. Jika merasa qanaah kita akan selalu bisa mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah swt.
Artinya: “Dan tidak ada sesuatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allahlah yang memberi rezekinya.”(QS Hud : 6)
Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap rezeki yang kita peroleh adalah dari Allah Swt, Akan tetapi, tidak berarti kita harus pasrah tanpa ada ikhtiar atau usaha, justru kita dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin demi meningkatkan kesejahteraan hidup.
Sifat qanaah tidak membuat orang mudah putus asa atas ujian dan cobaan yang diberikan Allah Swt, baik berupa ketakutan, kelaparan, bencana, maupun kekurangan harta benda. Akan tetapi, mereka akan tetap bersabar menerima ujian tersebut dan tidak patah semangat untuk menjalani kehidupannya kembali. Hal ini sebagaimana Firman Allah Swt dalam Al qur`an surah Al Baqarah:155)
Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah:155)
Orang yang qanaah akan dikarunai batin yang tentram dan selalu berpikir positif. Bagi mereka, ukuran kekayaan tidak ditentukan oleh seberapa banyak harta yang dipunyai. Akan tetapi lebih pada bentuk rasa bersyukur atas apapun pemberian Allah swt. Kaya harta bukan utama, tapi kaya hati adalah segalanya.
Sabda Rasulullah saw.:
Artinya: “Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan hati/jiwa.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dari hadits di atas secara jelas diketahui bahwa ukuran kebahagiaan bukanlah ditentukan oleh jumlah kekayaan yang kebahagiaan bukanlah ditentukan oleh jumlah kekayaan yang dipunyai oleh seorang manusia lebih pada kelapangan hati dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah swt. Rasulullah Saw Bersabda,
“Dari Abdullah bin Amr, sesungguhnya Rasulullah saw.bersabda: Sungguh beruntung orang yang beragama Islam dan dicukupkan rejekinya, kemudian merasa cukup dengan apa yang diberikan oleh Allah kepadanya.” (HR. Muslim)
Berperilaku Qana'ah
Merasa cukup dalam hidup di dunia ini sangat perlu sekali agar bisa meraih bahagia dunia akhirat. Penerapan qanaah dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut:
1. Ketika berada di rumah, qanaah dalam hal kebutuhan makan, kebutuhan sandang dan pangan. Menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang diberikan Allah Swt.
2. Ketika berada di sekolah qanaah dalam hal peralatan sekolah, seragam sekolah, dan biaya sekolah.
3. Ketika di masyarakat qanaah dalam hal berbicara, bekerjasama dan bermusyawarah.
4. Senantiasa berpikir positif menerima ujian, cobaan, kegagalan, bahkan nikmat dari Allah Swt.
5. Bekerja keras dan tetap optimis.
6. Tidak berlebih-lebihan artinya membelanjakan harta sesuai kebutuhan.
Qanaah menurut bahasa artinya merasa cukup. Sedangkan menurut istilah artinya merasa cukup atas pemberian dari Allah swt. setelah berusaha dan berdoa. Jika merasa qanaah kita akan selalu bisa mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah swt.
Firman Allah Swt :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٦)
Artinya: “Dan tidak ada sesuatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allahlah yang memberi rezekinya.”(QS Hud : 6)
Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap rezeki yang kita peroleh adalah dari Allah Swt, Akan tetapi, tidak berarti kita harus pasrah tanpa ada ikhtiar atau usaha, justru kita dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin demi meningkatkan kesejahteraan hidup.
Sifat qanaah tidak membuat orang mudah putus asa atas ujian dan cobaan yang diberikan Allah Swt, baik berupa ketakutan, kelaparan, bencana, maupun kekurangan harta benda. Akan tetapi, mereka akan tetap bersabar menerima ujian tersebut dan tidak patah semangat untuk menjalani kehidupannya kembali. Hal ini sebagaimana Firman Allah Swt dalam Al qur`an surah Al Baqarah:155)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)
Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah:155)
Orang yang qanaah akan dikarunai batin yang tentram dan selalu berpikir positif. Bagi mereka, ukuran kekayaan tidak ditentukan oleh seberapa banyak harta yang dipunyai. Akan tetapi lebih pada bentuk rasa bersyukur atas apapun pemberian Allah swt. Kaya harta bukan utama, tapi kaya hati adalah segalanya.
Sabda Rasulullah saw.:
Artinya: “Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan hati/jiwa.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dari hadits di atas secara jelas diketahui bahwa ukuran kebahagiaan bukanlah ditentukan oleh jumlah kekayaan yang kebahagiaan bukanlah ditentukan oleh jumlah kekayaan yang dipunyai oleh seorang manusia lebih pada kelapangan hati dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah swt. Rasulullah Saw Bersabda,
“Dari Abdullah bin Amr, sesungguhnya Rasulullah saw.bersabda: Sungguh beruntung orang yang beragama Islam dan dicukupkan rejekinya, kemudian merasa cukup dengan apa yang diberikan oleh Allah kepadanya.” (HR. Muslim)
Berperilaku Qana'ah
Merasa cukup dalam hidup di dunia ini sangat perlu sekali agar bisa meraih bahagia dunia akhirat. Penerapan qanaah dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut:
1. Ketika berada di rumah, qanaah dalam hal kebutuhan makan, kebutuhan sandang dan pangan. Menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang diberikan Allah Swt.
2. Ketika berada di sekolah qanaah dalam hal peralatan sekolah, seragam sekolah, dan biaya sekolah.
3. Ketika di masyarakat qanaah dalam hal berbicara, bekerjasama dan bermusyawarah.
4. Senantiasa berpikir positif menerima ujian, cobaan, kegagalan, bahkan nikmat dari Allah Swt.
5. Bekerja keras dan tetap optimis.
6. Tidak berlebih-lebihan artinya membelanjakan harta sesuai kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.