Setiap anak cucu Adam memang dilahirkan dalam keadaan suci, tak satu pun manusia dilahirkan dalam keadaan berdosa atau mewarisi dosa orang-orang terdahulu. Akan tetapi manusia tidak selamanya pula dalam keadaan suci. Seiring dengan bertambahnya umur manusia pun satu persatu sudah mulai mengotori dirinya dengan dosa. Yang dulunya dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih, kini sudah ada yang bergelimbang dosa. Dosa yang didapatkan manusia tersebut disebabkan diri manusia tersebut telah dikuasai hawa nafsu serta tipu daya setan.
Walaupun manusia penuh dengan dosa, Allah Swt tetap memberikan kesempatan untuk menusia supaya memperbaiki kesalahan-kesalahan manusia dimasa lalu. Bahkan waktu yang diberikan Allah untuk manusia supaya taubat setiap saat, sebelum ajal menjemput. Apabila manusia sadar dengan waktu yang masih diberikan Allah tersebut, maka disinilah manusia akan kembali kejalan yang diridhai Allah Swt.
Untuk kembali kejalan yang benar, tentu manusia harus bisa menguasai hawa nafsunya serta jauh dari tipu daya setan. Ada tiga hal yang amat besar fungsinya untuk memastikan manusia yang beriman agar selalu terjaga dan terlindung dari penguasaan hawa nafsu dan tipu daya setan. Sehingga manusia bertemu Allah Swt kelak dalam keadaan suci, bersih dan di ridhai.
1. Allah Turunkan Musibah Kepada Hambanya Lalu Hambanya Ridha.
Musibah merupakan ujian dari Allah Swt. yaitu ujian untuk menghapus dosa. Sabda Rasulullah,
''Tidaklah sesuatu yang menimpa seorang Muslim, baik itu penyakit biasa maupun penyakit menahun, kegundahan dan kesedihan, atau hanya duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus semua kesalahannya dengan semua penderitaan yang telah ia alami.'' (HR Bukhari).
Selanjutnya musibah juga bisa mengangkat derajat manusia . sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah bersabda,
''Jika Allah menginginkan atas diri hamba-Nya suatu kebaikan maka Allah akan mempercepat baginya cobaan di dunia. Dan, jika Allah menginginkan atas diri hamba-Nya keburukan, maka Dia akan menahan cobaan tersebut dengan semua dosanya hingga dia menebusnya pada hari kiamat.''
Dari hadits Rasulullah Saw tersebut Sudah selayaknya kita sebagai hamba Allah memahami bahwa setiap musibah itu sebagai satu tanda bahwa Allah Swt maha pengampun serta memberikan jalan untuk kita supaya mau bertaubat. Serta mengampuni segala dosa yang kita miliki, sehingga dia bertemu Allah dengan jiwa yang ridha lagi di ridhai.
2. Allah Hidupkan Jiwanya Lalu dia Bertaubat.
Pada dasarnya setiap manusia berbuat dosa, pasti mengetahui bahwa yang diperbuatnya tersebut merupakan kesalahan yang besar. Akan tetapi perbuatan tersebut tetap dikerjakan, sebab dirinya sudah dikuasai hawa nafsu dan setan. Bagi orang yang beriman setiap berbuat dosa, perasaan takut kepada siksa Allah Swt. pasti ada. Disaat saat persaan takut tersebut ada, disinilah jiwanya hidup kembali, Allah Swt mengetuk pintu hatinya, sehingga dia senantiasa bertaubat.
Setiap jiwa orang mukmin yang kembali kepada Allah, bagaikan mati hidup semula, begitulah perumpamaannya sebagaimana perumpamaan dalam Al-Qur’an:
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?” (QS. Al-An’am: 122)
Dengan menghidupkan jiwa orang yang beriman, disinilah kembali orang yang beriman bertaubat atau kembali kejalan yang di ridhai Allah Swt.
3. Allah Tuntun Hatinya Lalu dia Suka Beribadah.
Tentunya hati yang digerakkan untuk beribadah tersebut, adalah ibadah yang ikhlas karena Allah Swt. Bukan karena mengharapkan pujian dari makhluk Allah yang lain. Orang yang beriman apabila tergeraknya hatinya untuk melakukan ibadah merupakan tuntunan Allah kepada hamba-Nya semata-mata mau mensucikan kita dan memberi ganjaran yang baik di sisi-Nya. Bukankah shalat menjadi pengapus dosa-dosa kecil selama tidak dilakukan dosa besar? Jum’at ke Jum’at, Ramadhan ke Ramadhan merupakan proses pergiliran penghapusan dosa yang sepatutnya disyukuri. Jauh sekali melahirkan jiwa yang sombong dan suka memuji diri sendiri dengan ibadah yang masih masin lagi (tidak sedap untuk dinikmati)
Sebagai seorang yang sudah suka melaksanakan ibadah yang ikhlas karena Allah Swt. sepatutnyalah disyukuri. Sebab Rasulullah Saw sendiri yang sudah diampuni dosa-dosanya serta dijamin masuk surga tetap rajin beribadah. Sebagaiman dijelaskan dalam satu hadits Rasulullah Saw. dari Aisyah RaH berkata,
“Rasulullah bangun sembahyang di waktu malam, sehingga pecah-pecah kaki baginda." Saya bertanya: "Mengapakah kamu berbuat begini Ya Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang kemudian?" Rasulullah Saw bersabda: “Tidak bolehkah aku menjadi seorang hamba yang bersyukur (atas nikmat Allah tersebut).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang tiga tanda Allah Swt membersihkan hambanya yang beriman dari dosa. Mudah-mudahan kita selalu diberikan jalan oleh Allah Swt. untuk selalu bertaubat dari segala kesalah-kesalahan kita dan semoga taubat kita diterima oleh Allah Swt. Aamiin.
Setuju. Musibah menyebabkan rasa sakit sehingga seseorang bertobat dari dosa-dosanya.
BalasHapusTerimakasih.