Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka. Bahkan dalam satu hadits disebutkan bahwa Ramadhan itu terbagi kepada tiga yaitu, Pada 10 hari pertama di Bulan Ramadan adalah Rahmat. Kemudian 10 hari kedua di Bulan Ramadhan adalah maghfirah, Dan sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan adalah penghindaran diri dari siksa api neraka. Hadits tersebut menurut ulama hadits termasuk hadits yang dhaif.
Yang jelasnya seluruh malam ramadhan itu malam yang penuh rahmat, ampuanan begitu juga akan dibebaskan dari api neraka bagi orang-orang yang beriman yang beramal saleh.
Terlepas dari hadits diatas kita melihat umat muslim di Indonesia, apabila sudah memasuki 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan. Bisa kita katakan umat Islam sudah menjadi dua kelompok secara pemikiran. Adapun kedua kelompok tersebut adalah :
Pertama :
adalah orang-orang yang benar benar mengharapkan bulan suci ramadhan, orang-orang yang benar benar beribadah dibulan ramadhan, berpuasa, bersedekah, sholat tarawih, dan tadarus dari awal sampai akhir bulan ramadhan tidak surut. dari shaf shaf sholat tarawih berjamaah dimasjid masjid hanya mereka yang tersisa. yang lainnya mulai tumbang, satu persatu, perlahan lahan tapi pasti shaf shaf yang diawal bulan ramadhan penuh sesak, mulai mengalami kemajuan. barisan shafnya mulai maju, mendekati imam. Masjid yang awal Ramadhan terasa begitu kecil, berubah menjadi terasa kebesaran. Mungkin tersisa 3 atau 4 baris saja. mereka inilah yang pantas disebut pemenang atau mereka yang dapat menguasai jiwa dan raganya untuk menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh. mereka yang menantikan malam seribu bulan, mereka yang mengharapkan ridha Allah Swt. orang-orang inilah yang pantas mendapat gelar Taqwa
Kedua :
adalah orang-orang yang mulai sibuk dengan urusan mudik, mencari tiket pulang pergi, menyiapkan mobil, mencari mobil sewaan, atau mengurus mobil baru, mereka yang mulai sibuk dengan urusan kue lebaran, mereka yang sibuk dengan baju baru untuk lebaran, urusan dunianya. bahkan mereka mulai sibuk untuk memikirkan THR mo dikemanakan. Yang parahnya lagi, badan masih diperantauan akan tetapi pikiran sudah dikampung halaman. Na ‘udzu billaahi mindzaalik.
Orang-orang tersebut tetap puasa, akan tetapi pikiran sudah tidak fokus lagi untuk beribadah. puasa hanya sekedar menahan lapar dan haus, puasa hanya untuk menyelesaikan tugas bahwa saya puasa. Inilah kelompok orang-orang yang latah, puasanya ikut ikutan, sholat tarawihnya ikut ikutan, begitu yang lainnya, menyiapkan kue lebaran ikut ikutan juga beli kue, begitu melihat tetangga memakai baju baru, langsung meluncur ke mall, padahal malam itu adalah waktunya shalat tarawih, siapa tau malam itu adalah malam turunnya malam seribu bulan.
Sahabat bacaan madani, itulah dua kelompok umat Islam yang berpuasa di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Mudah-mudahan kita termasuk pada golongan pertama tersebut. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.