Murka Allah Swt memang besar, tetapi ampunannya lebih besar lagi.
Manusia tidak pernah luput dari kekhilafan, kesalahan dan dosa. Mulai dari Nabi Adam sampai hari akhir kelak manusia tidak luput dari sifat tersebut. Tidaklah ada seorang manusia kecuali pasti pernah terjatuh dalam dosa dan kesalahan. Namun demikian, tidak sepatutnya bagi anak cucu Adam putus harapan dan enggan memohon ampun kepada Sang Khalik. Karena Dia pasti akan memberikan ampunan, walaupun dosa-dosa manusia itu sebanyak buih di lautan. Sebesar apapun dosa manusia, jika dia mau jujur untuk mengakui kesalahannya, kemudian bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat, maka ampunan dan rahmat-Nya pasti akan diberikan kepada sang hamba. Siang dan malam ampunan-Nya senantiasa terbentang, untuk hamba-Nya yang memohon ampun dengan ketulusan. Itulah kemurahan Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman.
Allah Swt memang murka terhadap manusia yang kufur dan ingkar terhadap Allah dan Rasulnya. Akan tetapi perlu kita ingat bahwa Allah memiliki sifat Al ‘Afwu (Maha Pemaaf), Al Ghofur (Maha Pengampun), At Tawwab (Maha Penerima Taubat) di mana Allah maha pemaaf, begitu maha mengampuni dosa-dosa hamba dan menerima taubat mereka. Oleh sebab itu jauhilah sifat putus asa yang menyebabkan kita mendapat azab dan murka Allah Swt.
Allah Swt berfirman :
"Katakanlah, "Hai hamba-hamba- Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong." (QS. Az-Zumar 53-54)
Ayat di atas pemberitahuan dari Allah bahwa Dia akan mengampuni dosa-dosa semuanya bagi orang-orang yang bertaubat dari perbuatan dosa, walaupun dosanya sebanyak buih di lautan.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Amar bin Anbasah ra.
"Telah datang seseorang yang sudah tua renta menghadap Rasulullah, Dia bertelekan pada tongkatnya, kemudian dia berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini banyak melakukan perbuatan jahat dan maksiat, apakah aku akan mendapatkan ampunan?' Rasulullah menjawab, 'Bukankah kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah?' Dia menjawah, 'Betul, dan aku bersaksi bahwa kamu adalah utusan Allah. ' Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya Allah telah menyediakan ampunan bagimu untuk semua kejahatan dan kemaksiatan yang telah kamu lakukan itu"
Hendaknya seorang Hamba Allah tidak berputus asa dari rahmat Allah, walaupun dosa yang telah dia perbuat begitu besar dan banyak. Karena pintu rahmat dan taubat adalah lebih luas.
Allah Swt berfirman :
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian dia mohon ampun kepada Allah, niscaya dia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nisa : 110)
"Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan kepada- Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Pe-nyayang." (QS. Al-Maa'idah : 74)
Diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Abu Ayyub al-Anshari ra. berkata ketika menjelang kematiannya :
"Sungguh aku telah menyembunyikan dari kalian sesuatu yang telah aku dengar dari Rasulullah. bahwa beliau bersabda, 'Kalau saja kalian tidak pernah berbuat dosa, pastilah Allah akan menciptakan suatu kaum yang berdosa, kemudian Allah memberikan ampunan kepada mereka."
Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda :
"Penghapus dosa itu adalah penyesalan."
Firman Allah Swt, "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong."
Yakni, bersegeralah bertobat dan beramal saleh sebelum siksaan datang menimpa. "Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu,"
Yaitu Al-Qur'an yang agung "Sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,"
(Sumber : Tafsir Ibnu Katsir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.