Waktu Subuh adalah waktu diawali dari munculnya fajar shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu subuh berakhir ketika terbitnya matahari. Di dalam Al-qur'an Allah Swt juga menjelaskan tentang waktu subuh, bahkan Allah Swt. bersumpah dengan waktu ini.
Allah bersumpah dalam Al Fajr :“Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan:“Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.
Ada apa sebenarnya di balik waktu Subuh? Mengapa Allah sampai bersumpah demi waktu Subuh? Dan mengapa pula kita harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?
Ya, ternyata waktu Subuh memang benar-benar sangat berbahaya! Waktu Subuh itu lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api. Waktu Subuh bisa lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Waktu Subuh bahkan lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin!
Waktu Subuh juga termasuk di hancurkan umat-umat terdahulu yang durhaka dan ingkar kepada Allah Swt. Kini, marilah kita perhatikan kehancuran kaum Nabi Luth as. Kapan peristiwa itu terjadi ?
Firman Allah Swt. :
"Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?" (QS. Hud : 81).
Bukankah Allah mampu menghancurkan mereka kapan saja, siang atau malam. Namun mengapa Allah swt memilih waktu ini ? Karena waktu Subuh adalah waktu perubahan. Inilah saat yang pertama keadilan muncul, setelah kezhaliman. Saat yang pertama kebaikan datang, setelah keruksakan. Lalu coba Anda perhatikan, bagaimana kaum 'Ad, kaum Nabi Nuh as dihancurkan ?
"Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa." (QS.Al-Ahqaf : 25).
Angin yang menghancurkan itu datang pada waktu Subuh, sehingga hancurlah orang-orang zhalim. Sementara orang-orang mukmin selamat pada waktu yang mulia ini. Lalu perhatikan pula bagaimana kaum Tsamud, kaum Nabi Shaleh as di hancurkan?
"Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kau Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud." (QS. Hud : 67-68).
Di zaman Rasulullah saw pun, perubahan itu terjadi pada waktu Subuh ! Saat perang Khaibar, beliau berkata :
"Sesungguhnya kami (beliau) mendatangi sebuah kaum, maka amat buruklah pagi hari yang di alami orang-orang yang di peringatkan itu". (HR. Bukhari-Muslim).
Maka tibalah waktu perubahan itu, waktu jihad, dan waktu keteguhan.
Apakah Anda tidak memperhatikan, ketika Allah bersumpah dengan kuda yang berjihad di jalan Allah, bersumpah dengan kuda yang memberikan perubahan atas musuh-musuh Allah yang terjadi pada waktu Subuh?
"Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi." (QS. Al-'Adiyat : 1-3).
Pernyataan ini akan tetap valid hingga hari kiamat, karena ini adalah Sunnah Allah swt. Sampai akhir zaman akan ada perubahan, perbaikan dan pengokohan bagi mereka yang menjaga Shalat secara berjamaah. Turunnya Al-Masih as ke bumi, dan tegaknya keadilan di muka bumi ini akan terjadi pada waktu Shalat Subuh !
Generasi yang berhak menyambut Al-Masih as adalah generasi yang menjaga Shalat Subuh ! Perhatikan sabda Rasulullah saw yang menjelaskan masa depan bumi ini. Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Umamah Al-Bahili ra :
"Sesungguhnya tidak ada lagi fitnah yang paling besar di muka bumi ini sejak Allah menciptakan anak Adam, dari pada Fitnah Dajjal. Allah tidak mengutus seorang Nabi kecuali untuk mengingatkan umatnya tentang Fitnah Dajjal. Saya adalah Nabi yang terakhir, dan tidak mustahil ia akan keluar dimasa kalian." (HR. Ibnu Majah).
Kemudian Rasulullah saw menjelaskan sifat-sifat Dajjal dan peristiwa-peristiwa yang menyertainya. Begitu pula tentang Ya'juj dan Ma'juj. Baru beliau menjelaskan saat-saat terakhir di muka bumi ini dan menerangkan tentang golongan orang-orang beriman yang diturunkan kepada mereka, yaitu Al-Masih as, untuk kembali menegakkan keadilan sesuai dengan syariat Muhammad saw. Sabda beliau :
"Mereka itu di Baitul maqdis (orang-orang mukmin saat itu berada di Baitul Maqdis) dan imam mereka adalah laki-laki yang shalih. Ketika imam mereka telah maju untuk mengimami Shalat Subuh, maka turunlah kepada mereka Isa bin Maryam (di waktu Subuh).
Subhanallah, perkataan ini bukan kebetulan. Inilah saat-saat perubahan, pengokohan, kemuliaan, dan diangkatnya derajat orang-orang Islam.
Rasulullah saw bersabda, "Bahwa Isa bin Maryam turun pada waktu Subuh, maka imam tersebut mundur...."
Yang lebih parah lagi, ada orang tidur, sementara Shalat Subuh telah di mulai di masjid. Padahal Shalat Subuh merupakan hadiah Allah bagi generasi yang akan mendapat kemenangan. Barang siapa yang benar-benar ingin merubah kondisi bumi seluruhnya, hendaklah menjaga Shalat di masjid. Terutama Shalat Subuh.
Bukan Allah yang membutuhkan kita, namun kitalah yang membutuhkan Allah swt. Ketaatan kita bagi Allah, tak ada gunanya. Sebaliknya, kemaksiatan kita pun tidak akan membahayakan-Nya. Akan tetapi setiap perubahan kita kembali kepada kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.