Bersumber dari salah satu karya Harun Yahya yang berjudul Beberapa Rahasia Al-Qur'an (terjm), dijelaskan disana tentang rahasia kemakmuran yang diberikan kepada orang-orang kafir serta tujuannya.
Seluruh alam raya ini adalah milik Allah, dan Dia memberikan apa saja yang Dia kehendaki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Allahlah yang memberi rezeki kepada manusia, Dialah yang menjadikan mereka kaya, dan Dialah yang memberi panen yang berlimpah kepada mereka. Sebagaimana Allah menyatakan dalam sebuah ayat, Allah meluaskan rezeki kepada hamba-hamba-Nya menurut kehendak-Nya, dan Dialah juga yang menyempitkan rezeki tersebut. Dia melakukan ini untuk alasan tertentu dan karena hikmah tertentu. Baik orang-orang yang rezekinya diluaskan maupun yang rezekinya disempitkan, pada hakikatnya merupakan ujian dari Allah. Orang-orang yang tidak menjadi sombong dan boros karena apa yang telah diberikan kepada mereka, tetapi bersyukur kepada Allah atas segala sesuatu yang dikaruniakan kepada mereka, orang-orang yang bertawakal kepada Allah dan tetap bersabar ketika harta mereka disempitkan, mereka adalah hamba-hamba yang diridhai Allah. Ucapan Nabi Sulaiman yang diketengahkan dalam al-Qur’an menjelaskan bahwa nikmat dari Allah yang dikaruniakan kepada manusia pada hakikatnya merupakan bagian dari ujian.
Banyak manusia di dunia ini, meskipun tidak beriman kepada Allah, mereka menikmati umur yang panjang, memiliki kekayaan yang tak terhitung banyaknya, memiliki kebun yang berbuah dan anak-anak yang sehat. Orang-orang seperti ini bukannya mencari keridhaan Allah, tetapi semua karunia yang dinikmatinya tersebut justru menjauhkan dirinya dari Allah. Orang-orang seperti ini, yang menjalani kehidupannya yang panjang dengan mendurhakai Allah dan yang melakukan dosa semakin banyak hari demi hari, menganggap bahwa apa yang mereka miliki itu merupakan kebaikan bagi mereka. Namun, al-Qur’an mengingatkan kita tentang rahasia lain dan tujuan Allah di balik nikmat dan waktu yang diberikan kepada mereka:
“Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka, dalam keadaan kafir.” (Q.s. at-Taubah: 85).
“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa Kami menang-guhkan mereka itu lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami menangguhkan mereka hanyalah supaya bertambah dosa mereka, dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (Q.s. Ali Imran: 178).
“Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu. Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu Kami ber-segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (Q.s. al-Mu’minun: 54-6).
Sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut, apa yang dimiliki orang-orang tersebut sesungguhnya bukanlah merupakan kebaikan bagi mereka. Waktu yang diberikan kepada mereka hanyalah untuk menambah dosa mereka. Ketika waktu yang diberikan kepada mereka sudah habis; kekayaan mereka, anak-anak mereka, atau kedudukan mereka, tidak dapat menyelamatkan mereka dari siksa yang pedih. Sesungguhnya, Allah telah menceritakan keadaan umat-umat terdahulu yang hidup dengan kekayaannya dan harta yang melimpah, namun mereka ditimpa azab yang pedih:
“Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka , sedang mereka lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata.” (Q.s. Maryam: 74).
Ayat berikut ini menjelaskan alasan mengapa orang-orang tersebut diberi perpanjangan waktu:
“Katakanlah, ‘Barangsiapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun Kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya?” (Q.s. Maryam: 75).
Allah adalah Maha adil dan Maha Penyayang. Dia menciptakan segala sesuatu dengan kebijaksanaan dan kebaikan, dan setiap orang akan dibalas sepenuhnya atas apa yang mereka kerjakan. Menyadari hal ini, orang-orang yang beriman melihat berbagai peristiwa dengan maksud untuk melihat kebijaksanaan dan kebaikan yang diciptakan Allah dalam setiap peristiwa. Jika tidak, orang-orang akan menjalani hidupnya dengan tertipu dan jauh dari kenyataan.
Demikianlah sahabat bacaan madani tentang pembahasan rahasia kekayaan yang diberikan kepada orang-orang kafir. Mudah-mudahan kekayaan yang diberikan kepada kita menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.