Haji dan Umrah adalah salah satu ibadah yang tidak bisa di lakukan di negara kita ini. Ibadah ini sangat berbeda dengan ibadah yang lain yang bisa kita lakukan dimanapun kita berada. Contoh ibadah shalat, apabila telah masuk waktu shalat kita pun wajib menunaikannya dimanapun berada. Apakah kita lagi dirumah, diluar rumah, lagi sibuk maupun tidak. Begitu juga dengan ibadah puasa tidak disyaratkan harus dilaksanakan di satu negara.
Sedangkan ibadah Haji dan Umrah hanya bisa dilakukan di Makkatul Mukarramah. Tentunya ibadah membutuhkan biaya dan tenaga yang extra. Tapi walaupun demikian setiap tahunnya umat Islam dari penjuru dunia tetap berduyun-duyun untuk melaksanakan Rukun Islam yang ke lima ini. Bahkan ada yang antri lima sampai lima belas tahun, umat Islam tetap sabar menunggu antrian. Begitu juga dengan ibadah umrah, umat Islam selalu ramai setiap harinya dan tidak pernah sepi. Intinya setiap umat Islam selalu ingin melaksanakan ibadah ini, baik yang sudah pernah menunaikan ibadah ini maupun yang belum pernah.
Haji adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu, biaya dan fisik. Umat Islam yang mampu secara biaya dan fisik untuk menunaikan ibadah haji, tapi tidak menunaikannya, maka orang tersebut telah melakukan tindakan yang salah dalam agama Islam. Umat Islam yang berkesempatan menunaikan ibadah haji akan mendapat keutamaan yang sangat besar seperti ampunan dosa, jihad, dan termasuk amal kebaikan paling utama. Lalu bagaimana dengan Umat Islam yang tidak mampu menunaikan ibadah haji dan umrah? Apakah mendapatkan keutamaan ibadah haji dan umrah hanya di khususkan untuk orang yang mampu secara materi dan fisik saja?
Tentunya kita tidak perlu khawatir, sedih atau galau kalau tidak bisa menunaikannya. Karena agama Allah swt. tidak pernah membeda-bedakan orang kaya dengan orang miskin, karena Allah Maha Adil. Rasulullah saw. juga memiliki sifat kasih sayang. Beliau memberikan solusi bagi umat Islam yang tidak mampu menunaikan ibadah haji dan umrah. Sebagaiman sabda Rasulullah saw :
“Barang siapa mengerjakan shalat Fajar (Subuh) berjama’ah, kemudian setelah itu duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua raka’at (dhuha), maka ia mendapat pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (Shahih al-Jami’)
Hadits tersebut bagaikan obat bagi orang yang sangat merindukan pahala ibadah haji dan umrah. Hadits ini merupakan solusi bagi umat Islam yang tidak memiliki kemampuan untuk berhaji dan umrah. Inilah salah satu bukti agama Islam, agama yang rahmatan lil’aalamiin. Agama yang selalu memberikan solusi kepada umat Islam yang tidak mampu melaksanakan perintah karena alasan yang bersifat syar’i.
Coba kita renungkan, shalat dhuha yang cukup ditunaikan selama 5-10 menit mampu menyamai pahala haji dan umrah. Padahal, untuk saat ini biaya haji kurang lebih Rp. 37.000.000 dan biaya umrah kurang lebih Rp. 17.500.000. jika kita hitung-hitung, berarti shalat dhuha yang kita kerjakan selama 5-10 menit mendapat balasan dari Allah swt. sebesar Rp. 37.000.000. sebuah nilai yang bukan sedikit. Apakah kita tak tergiur dengan hal ini? Bila dihitung memakai logika, balasan yang kita peroleh dari shalat dhuha sungguh amat besar. Tidak sebanding dengan jerih payah kita yang begitu ringan dan mudah.
Inilah sahabat Bacaan Madani kedahsyatan shalat dhuha, semoga shalat dhuha yang kita tunaikan sama pahalanya dengan pahala haji dan umrah seperti yang di sabdakan Raulullah saw. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.
Kunjungilah selalu http://www.bacaanmadani.com Bacaan Islami dan Mencerdaskan Masyarakat Madani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.