Suatu ketika, Al Mansyur menyuruh seorang pembantu membagikan harta untuk kaum wanita, orang buta, dan anak yatim. Namun, ada seorang lelaki yang datang dan berkata:
Laki-laki : “Semoga Allah memberkatimu. Masukkanlah aku kedalam daftar orang yang menerima santunan.”
Al Mansyur : “Wah, tidak bisa. Santunan ini hanya diperuntukkan bagi kaum wanita yang telah dicerai suaminya.’ Hmm,,,Ya sudah, engkau saya masukkan kedalam golongan orang yang buta.” Allah Swt. memang pernah berfirman: “Karena sesungguhnya bukanlah mata yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.”
Laki-laki : “Wah, kalau begitu jangan, jangan. Masukkan sajalah anakku ke dalam daftar anak yatim”
Al Mansyur : “Ya lah,,, benar juga, siapa pun yang mempunyai ayah sepertimu maka tidak ada bedanya dengan anak yatim.”
Akhirnya laki-laki itu pergi meninggalkan Al-Mansyur dengan muka tertunduk dan malu.
Cerita di atas sebenarnya banyak terjadi dimasa kini, tanpa terkecuali di kota atau desa. Orang kaya banyak mengaku orang miskin, contoh disaat pembagian bantuan langsung tunai dari pemerintah. Media-media sering kita lihat meliput orang-orang yang tidak pantas mendapatkan bantuan. Sementara orang yang berhak menerima tidak ada di daftar penerima. Padahal Rasulullah saw pernah bersabda :
“Tangan diatas (Membantu) lebih baik daripada tangan dibawah(menerima Bantuan)”(H.R Bukhari Dan Muslim).
ilmu yang bermanfaat, makasih pak
BalasHapusya lah nilll
BalasHapus