Saat Muhammad Saw berusia lima tahun ada pendapat mengatakan berusia 3 tahun, ia masih dalam pengasuhan Halimah as-Sa`diyah. Terjadi kejadian yang sangat menggemparkan tanah Arab, kaum Quraisy pada khususnya. Pada hari itu dada Muhammad dibelah dan diambil hatinya peristiwa ini dikenal sebagai (Syaqqus Shadr). Peristiwa ini telah dijelaskan oleh Anas bin Malik dalam hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim.
Pada suatu hari yang sangat terik, seperti biasa Nabi Muhammad Saw yang ikut menggembala kambing bersama anak kandung Halimah. Mereka menggiring kambing kesebuah padang rumput dan menggembalakannya seperti biasa. Masa-masa menggembalakan kambing adalah masa-masa yang sangat menyenangkan.
Mereka dapat bermain sepuasnya sambil tetap memperhatikan kambing-kambing itu mencari makanan sendiri. Mereka dapat bersenda gurau atau berpura-pura menunggangi kuda padahal mereka sedang menunggangi kambing. Hubungan Nabi Muhammad Saw dengan anak-anak Halimah, saudara sesusuannya sangat baik dan akrab.
Suatu hari Halimah mendapati anaknya kembali seorang diri tanpa Muhammad Saw bersamanya. Wajahnya tampak kaget ketakutan. Dengan terbata-bata dan nafas yang tersengal-sengal, dia mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw dibawa oleh dua orang laki-laki yang berpakaian serba putih. Serta di ikuti, ternyata dua orang laki itu membawa Muhammad Saw kesuatu tempat, kemudian menelentangkannya diatas rumput dan membelah dadanya.
“Dua orang laki-laki itu telah membunuh Nabi Muhammad Saw!” kata anak Halimah sambil menangis terisak-isak.
Halimah dan suaminya tersentak kaget. Mereka tidak mempercayai ucapan anaknya tersebut. Apa benar Muhammad Saw sudah terbunuh? Jika benar, siapa yang membunuhnya dan apa tujuan membunuhnya? Bagaimana mereka harus mengatakan kepada ibunda Muhammad saw yaitu Aminah dan keluarganya jika benar Muhammad saw sudah dibunuh orang
Pikiran itu berkecamuk dikepala mereka. Tanpa menunggu waktu lama, mereka segera berlari menuju tempat yang disebutkan anaknya. Mereka harus segera mengetahui keadaan Muhammad Saw.
Halimah dan suaminya sampai ditempat yang ditunjukkan. Mereka menarik nafas lega ketika mendapati Muhammad Saw sedang duduk diatas tanah dangan wajah sangat pucat ketakutan.
“Wahai Muhammad, apakah kamu baik-baik saja? Apa yang telah terjadi terhadapmu?” Tanya Halimah sambil memeluk Muhammad Saw erat-erat. Dia sangat bersyukur anak asuhnya baik-baik saja.
“Dua orang laki-laki berpakaian putih mendatangiku. Mereka menyuruhkan telentang dan kemudian mereka membelah dadaku. Mereka mencari sesuatu didadaku dan akhirnya membuangnya ketika mereka sudah menemukannya. Setelah itu mereka segera pergi dengan cepat tanpa aku menyadari kepergiannya” jawab Nabi Muhammad Saw.
Begitulah, ketika Allah Swt melalui malaikat yang diperintah-Nya membersihkan dan menyucikan hati Nabi Muhammad Saw ketika ia masih sangat kecil. Malaikat Jibril mengambil jantung Nabi Muhammad Saw dan membuang segumpal darah dari jantung tersebut yang merupakan bagian setan dari diri Rasulullah Saw. Setelah itu, jantung Nabi Muhammad Saw dicuci dangan air zamzam yang dibawa oleh Malaikat Mikail dan kembalikan lagi ketempatnya semula. (Sumber: 99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Qur’an)
Demikianlah sahabt bacaan madani kisah dua malaikat yang membedah dada Nabi Muhammad Saw dan mencuci hati Nabi Saw dari berbagai penyakit hati. Semoga dengan membaca kisah ini kecintaan kita kepada Rasulullah Saw semakin bertambah selalu setiap saat. Aamiin.
Pada suatu hari yang sangat terik, seperti biasa Nabi Muhammad Saw yang ikut menggembala kambing bersama anak kandung Halimah. Mereka menggiring kambing kesebuah padang rumput dan menggembalakannya seperti biasa. Masa-masa menggembalakan kambing adalah masa-masa yang sangat menyenangkan.
Mereka dapat bermain sepuasnya sambil tetap memperhatikan kambing-kambing itu mencari makanan sendiri. Mereka dapat bersenda gurau atau berpura-pura menunggangi kuda padahal mereka sedang menunggangi kambing. Hubungan Nabi Muhammad Saw dengan anak-anak Halimah, saudara sesusuannya sangat baik dan akrab.
Suatu hari Halimah mendapati anaknya kembali seorang diri tanpa Muhammad Saw bersamanya. Wajahnya tampak kaget ketakutan. Dengan terbata-bata dan nafas yang tersengal-sengal, dia mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw dibawa oleh dua orang laki-laki yang berpakaian serba putih. Serta di ikuti, ternyata dua orang laki itu membawa Muhammad Saw kesuatu tempat, kemudian menelentangkannya diatas rumput dan membelah dadanya.
“Dua orang laki-laki itu telah membunuh Nabi Muhammad Saw!” kata anak Halimah sambil menangis terisak-isak.
Halimah dan suaminya tersentak kaget. Mereka tidak mempercayai ucapan anaknya tersebut. Apa benar Muhammad Saw sudah terbunuh? Jika benar, siapa yang membunuhnya dan apa tujuan membunuhnya? Bagaimana mereka harus mengatakan kepada ibunda Muhammad saw yaitu Aminah dan keluarganya jika benar Muhammad saw sudah dibunuh orang
Pikiran itu berkecamuk dikepala mereka. Tanpa menunggu waktu lama, mereka segera berlari menuju tempat yang disebutkan anaknya. Mereka harus segera mengetahui keadaan Muhammad Saw.
Halimah dan suaminya sampai ditempat yang ditunjukkan. Mereka menarik nafas lega ketika mendapati Muhammad Saw sedang duduk diatas tanah dangan wajah sangat pucat ketakutan.
“Wahai Muhammad, apakah kamu baik-baik saja? Apa yang telah terjadi terhadapmu?” Tanya Halimah sambil memeluk Muhammad Saw erat-erat. Dia sangat bersyukur anak asuhnya baik-baik saja.
“Dua orang laki-laki berpakaian putih mendatangiku. Mereka menyuruhkan telentang dan kemudian mereka membelah dadaku. Mereka mencari sesuatu didadaku dan akhirnya membuangnya ketika mereka sudah menemukannya. Setelah itu mereka segera pergi dengan cepat tanpa aku menyadari kepergiannya” jawab Nabi Muhammad Saw.
Begitulah, ketika Allah Swt melalui malaikat yang diperintah-Nya membersihkan dan menyucikan hati Nabi Muhammad Saw ketika ia masih sangat kecil. Malaikat Jibril mengambil jantung Nabi Muhammad Saw dan membuang segumpal darah dari jantung tersebut yang merupakan bagian setan dari diri Rasulullah Saw. Setelah itu, jantung Nabi Muhammad Saw dicuci dangan air zamzam yang dibawa oleh Malaikat Mikail dan kembalikan lagi ketempatnya semula. (Sumber: 99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Qur’an)
Demikianlah sahabt bacaan madani kisah dua malaikat yang membedah dada Nabi Muhammad Saw dan mencuci hati Nabi Saw dari berbagai penyakit hati. Semoga dengan membaca kisah ini kecintaan kita kepada Rasulullah Saw semakin bertambah selalu setiap saat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.