Abu Bakar As Siddiq lahir di Mekah dengan nama kecil Abdul Ka'bah kemudian diganti oleh Rasulullah menjadi Abdullah. Abu Bakar adalah nama julukan (kuniyah) karena beliau paling dulu masuk Islam dan ada yang mengatakan nama Abu Bakar karena anak pertama yang hidup.
Selain itu Abu Bakar juga dijuluki Assiddiq, yang amat membenarkan karena beliau adalah orang yang tidak pernah mengingkari dan selalu membenarkan segala peristiwa dan kejadian yang dialami oleh Rasulullah Saw. terutama pada saat Isra dan Mi'raj.
Abu Bakar ash-Shiddiq adalah sahabat yang pertama kali masuk Islam, dan selalu menyertai Rasulullah Saw sepanjang hidupnya, baik di Makkah maupun di Madinah. Tidak hanya itu, beliau adalah sahabat Rasulullah Saw sekaligus teman bermusyawarah dan wazir-nya. Di tangannya, para senior sahabat memeluk Islam seperti Utsman bin Affan, az-Zubair bin al-Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah ra. Abu Bakar selalu setia mendampingi Rasulullah Saw dalam menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan, siap membela beliau dengan sepenuh jiwa.
Di awal keislamannya dia menginfakkan di jalan Allah harta yang dimilikinya sebanyak 40.000 dirham, dia banyak memerdekakan budak-budak yang disiksa karena keislamannya di jalan Allah, seperti Bilal ra. Dia selalu mengiringi Rasulullah Saw selama di Makkah, bahkan dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi dalam gua dan dalam perjalanan hijrah hingga sampai di kota Madinah. Beliau juga menyiapkan unta yang terbaik dengan harga 800 dirham, untuk dikendarai Rasulullah dalam berhijrah.
Beliau juga turut serta dalam setiap peperangan bersama Rasulullah Saw, seperti Badar, Uhud, Khandaq, Hudaibiyyah, penaklukan kota Makkah, Hunain, Tabuk, dan pertempuran besar lainnya.
Setelah menjabat sebagai khalifah, beliaulah yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh Negeri Islam dan wilayah kekhalifahannya sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka tercatat sejumlah reputasi beliau yang gemilang, di antaranya:
1. MengInstruksikan agar jenazah Rasulullah saw diurus hingga dikebumikan.
2. Melanjutkan misi pasukan yang dipimpin Usamah ra yang sebelumnya telah dipersiapkan Rasulullah Saw sebelum wafat.
3. Menyatukan persepsi seluruh sahabat untuk memerangi kaum murtad dan nabi palsu serta orang-orang yang membangkang untuk membayar zakat.
Adapun nama-nama nabi palsu itu adalah sebagai berikut:
a. Aswad Al Arsi dari Negeri Yaman.
b. Musailamah Al Kazab dari Bani Hunaifah diYamamah.
c. Thulaihah Ibnu Khuwailid.
4. Memerintahkan Zaid bin Tsabit agar mengumpulkan al-Qur`an dari berbagai tempat penulisan, baik yang ditulis di kulit-kulit, dedaunan, maupun yang dihafal dalam dada kaum Muslimin. Peristiwa itu terjadi setelah para Qari' (penghafal al-Qur`an) banyak yang terbunuh dalam peperangan Yamamah, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Shahih al-Bukhari. Imam al-Bukhari berkata, Bab Pengumpulan al-Qur`an, kemudian dia mulai menyebutkan sanadnya hingga sampai kepada Ibnu Syihab dari Ubaid bin as-Sabbaq, bahwa Zaid bin Tsabit pernah berkata, 'Abu Bakar ash-Shiddiq mengirim surat kepadaku tentang orang-orang yang ter-bunuh di perang Yamamah, ketika aku mendatanginya, aku mendapati Umar bin al-Khaththab berada di sampingnya, maka Abu Bakar berkata, 'Umar mendatangiku dan berkata, 'Sesungguhnya banyak para Qurra' (penghafal al-Qur`an) yang telah gugur dalam peperangan Yamamah. Aku takut jika para Qari' yang masih hidup kelak terbunuh dalam peperangan, akan mengakibatkan hilangnya sebagian besar dari ayat al-Qur`an, menurut pendapatku, engkau harus menginstruksikan agar segera mengumpulkan dan membu-kukan al-Qur`an'."
Aku bertanya kepada Umar, "Bagaimana aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah Saw?"
Umar menjawab, "Demi Allah, ini adalah kebaikan!" Dan Umar terus menuntutku hingga Allah melapangkan dadaku untuk segera melaksanakannya, akhirnya aku pun setuju dengan pendapat Umar ra.
5- Pengiriman pasukan untuk menyebarkan Agama Allah Swt kepada bangsa-bangsa yang bertetangga dengan kaum muslimin baik kepada penduduk Persia maupun penduduk Syam, dalam rangka merealisasikan firman Allah Swt,
“Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.” (QS. At-Taubah: 123).
Demikianlah sahabat bacaan madani itulah sebagian jasa-jasa sahabat Abu Bakar yang begitu luar biasa kepada umat Islam pada masa hidupnya. Hingga saat ini pun umat Islam masih merasakan jasa-jasa Abu bakar.
Selain itu Abu Bakar juga dijuluki Assiddiq, yang amat membenarkan karena beliau adalah orang yang tidak pernah mengingkari dan selalu membenarkan segala peristiwa dan kejadian yang dialami oleh Rasulullah Saw. terutama pada saat Isra dan Mi'raj.
Abu Bakar ash-Shiddiq adalah sahabat yang pertama kali masuk Islam, dan selalu menyertai Rasulullah Saw sepanjang hidupnya, baik di Makkah maupun di Madinah. Tidak hanya itu, beliau adalah sahabat Rasulullah Saw sekaligus teman bermusyawarah dan wazir-nya. Di tangannya, para senior sahabat memeluk Islam seperti Utsman bin Affan, az-Zubair bin al-Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah ra. Abu Bakar selalu setia mendampingi Rasulullah Saw dalam menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan, siap membela beliau dengan sepenuh jiwa.
Di awal keislamannya dia menginfakkan di jalan Allah harta yang dimilikinya sebanyak 40.000 dirham, dia banyak memerdekakan budak-budak yang disiksa karena keislamannya di jalan Allah, seperti Bilal ra. Dia selalu mengiringi Rasulullah Saw selama di Makkah, bahkan dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi dalam gua dan dalam perjalanan hijrah hingga sampai di kota Madinah. Beliau juga menyiapkan unta yang terbaik dengan harga 800 dirham, untuk dikendarai Rasulullah dalam berhijrah.
Beliau juga turut serta dalam setiap peperangan bersama Rasulullah Saw, seperti Badar, Uhud, Khandaq, Hudaibiyyah, penaklukan kota Makkah, Hunain, Tabuk, dan pertempuran besar lainnya.
Setelah menjabat sebagai khalifah, beliaulah yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh Negeri Islam dan wilayah kekhalifahannya sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka tercatat sejumlah reputasi beliau yang gemilang, di antaranya:
1. MengInstruksikan agar jenazah Rasulullah saw diurus hingga dikebumikan.
2. Melanjutkan misi pasukan yang dipimpin Usamah ra yang sebelumnya telah dipersiapkan Rasulullah Saw sebelum wafat.
3. Menyatukan persepsi seluruh sahabat untuk memerangi kaum murtad dan nabi palsu serta orang-orang yang membangkang untuk membayar zakat.
Adapun nama-nama nabi palsu itu adalah sebagai berikut:
a. Aswad Al Arsi dari Negeri Yaman.
b. Musailamah Al Kazab dari Bani Hunaifah diYamamah.
c. Thulaihah Ibnu Khuwailid.
4. Memerintahkan Zaid bin Tsabit agar mengumpulkan al-Qur`an dari berbagai tempat penulisan, baik yang ditulis di kulit-kulit, dedaunan, maupun yang dihafal dalam dada kaum Muslimin. Peristiwa itu terjadi setelah para Qari' (penghafal al-Qur`an) banyak yang terbunuh dalam peperangan Yamamah, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Shahih al-Bukhari. Imam al-Bukhari berkata, Bab Pengumpulan al-Qur`an, kemudian dia mulai menyebutkan sanadnya hingga sampai kepada Ibnu Syihab dari Ubaid bin as-Sabbaq, bahwa Zaid bin Tsabit pernah berkata, 'Abu Bakar ash-Shiddiq mengirim surat kepadaku tentang orang-orang yang ter-bunuh di perang Yamamah, ketika aku mendatanginya, aku mendapati Umar bin al-Khaththab berada di sampingnya, maka Abu Bakar berkata, 'Umar mendatangiku dan berkata, 'Sesungguhnya banyak para Qurra' (penghafal al-Qur`an) yang telah gugur dalam peperangan Yamamah. Aku takut jika para Qari' yang masih hidup kelak terbunuh dalam peperangan, akan mengakibatkan hilangnya sebagian besar dari ayat al-Qur`an, menurut pendapatku, engkau harus menginstruksikan agar segera mengumpulkan dan membu-kukan al-Qur`an'."
Aku bertanya kepada Umar, "Bagaimana aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah Saw?"
Umar menjawab, "Demi Allah, ini adalah kebaikan!" Dan Umar terus menuntutku hingga Allah melapangkan dadaku untuk segera melaksanakannya, akhirnya aku pun setuju dengan pendapat Umar ra.
5- Pengiriman pasukan untuk menyebarkan Agama Allah Swt kepada bangsa-bangsa yang bertetangga dengan kaum muslimin baik kepada penduduk Persia maupun penduduk Syam, dalam rangka merealisasikan firman Allah Swt,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُمْ مِنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.” (QS. At-Taubah: 123).
Demikianlah sahabat bacaan madani itulah sebagian jasa-jasa sahabat Abu Bakar yang begitu luar biasa kepada umat Islam pada masa hidupnya. Hingga saat ini pun umat Islam masih merasakan jasa-jasa Abu bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.