Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh, ampunan, penuh mulia dan penuh dengan keberkahan. Bulan ini selalu dirindukan oleh umat muslim yang beriman. Suatu hal yang wajar orang yang beriman merindukan bulan Ramadhan ini. Sebab Allah Swt tidak hanya menjadikan bulan ini sebagai bulan pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini. Rasulullah bersabda,
“Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap satu kebaikan sepuluh lipad gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya.” (HR. Bukhari Muslim).
Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya dianggap sama dengan mengerjakana amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah). Tak terkecuali dengan sedekah yang merupakan ibadah yang sunah. Bersedekah dibulan Ramadhan lebih utama dan bermanfaat daripada diluar Ramadhan. Hal ini bisa dilihat kedermawan Rasulullah ketika bulan Ramadhan.
Ibnu Rajab membawakan sebuah hadits,
“Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan, sedangkan pada bulan Ramadhan, ketika Jibril menemuinya, beliau jadi lebih dermawan lagi. Adapun Jibril selalu menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mengajarinya Al-Quran. Adalah Rasulullah SAW, ketika Jibril menemuinya, lebih dermawan dari angin yang berhembus.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Salah satu sebab Rasulullah Saw memberi teladan untuk lebih bersemangat dalam bersedekah di bulan Ramadhan adalah karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya. Diantara keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah:
1. Puasa digabungkan dengan sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga.
Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas kelipatannya. Ketiga amalan yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika semuanya dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.”
(HR. At Tirmidzi, Ibnu Hibban di Al Majruhin, dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, dihasankan Al Albani di Shahih At Targhib)
2. Mendapatkan tambahan pahala puasa dari orang lain.
tamabahan pahala puasa yang kita dapatkan dari orang lain adalah melalui bersedekah dengan memberi perbukaan kepada orang yang berpuasa. Rasulullah Saw bersabda:
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi ia berkata: “Hasan shahih”)
Hidangan berbuka puasa tidak usah banyak-banyak kalau tidak mampu, sudah cukup dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain.
“Rasulullah Saw biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
3. Bersedekah di bulan Ramadhan lebih dimudahkan.
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Sebab setan yang selalu menggoda manusia di belenggu. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:
“Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan terbukti di tengah-tenga masyarakat begitu banyaknya yang bersedekah, dimasjid-masjid kotak-kotak infaq berisi, melebihi dari banyaknya diluar Ramadhan. Tidak sanggup bersedekah banyak sedikit pun tidak apa-apa yang penting keikhlasannya. Bahkan Rasulullah memberi gambaran dengan sebutir kurma dan seteguk air susu. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,
“Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan buka kepada seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.”
Kemudian para Sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai buka orang yang berpuasa.”
Rasulullah Saw berkata, “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan buka dari sebutir kurma, atau satu teguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah dan Al Ash-habani dalam At Targhib. Hadits ini didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al Mundziri dalam Targhib Wat Tarhib, juga oleh Dhiya Al Maqdisi di Sunan Al Hakim, bahkan dikatakan oleh Al Albani hadits ini Munkar, dalamSilsilah Adh Dhaifah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.