Marah adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Rasa marah menjadi suatu perasaan yang dominan secara perilaku, kognitif, maupunfisiologi sewaktu seseorang membuat pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk menghentikan secara langsung ancaman dari pihak luar
Ekspresi luar dari kemarahan dapat ditemukan dalam bentuk raut muka, bahasa tubuh, respons psikologis, dan kadang-kadang tindakan agresi publik. Ahli psikologi menunjukkan bahwa orang yang marah sangat mungkin melakukan kesalahan karena kemarahan menyebabkan kehilangan kemampuan pengendalian diri dan penilaian objektif.
Marah dan emosi merupakan tabiat yang sering menimpa manusia. Oleh karena itu, agama memerintahkan kita untuk mengendalikan kemarahan itu, agar tak sampai menimbulkan dampak negatif. Al-Khaththabi menafsirkan ucapan Nabi pada salah seorang sahabat;
“Janganlah marah dan bagimu surga.” (HR. Al-Thabrani), dengan penjelasan: Jauhilah hal-hal yang membuatmu marah atau dapat memicu kemarahanmu.
Menahan marah itu memang bukan pekerjaan mudah. Karenanya Rasulullah Saw mengumpamakan orang yang dapat mengendalikan kemarahan dan emosinya, sebagai orang terkuat.
Rasulullah Saw juga melarang umat Islam untuk marah, sebab marah akan merugikan diri sendiri dan orang laun. Namun jika kita marah, kita harus cepat mengendalikannya sebelum ada korban. Rasulullah Saw telah banyak mencontohkan bagaimana seharusnya mengendalikan rasa amarah. Nah bagaimana cara yang diajarkan Rasulullah Saw untuk untuk mengendalikan amarah? Inilah cara-cara yang diajarkan Rasulullah Saw untuk mengendalikan amarah:
1. Membaca Ta’awwudz.
Rasulullah menganjurkan kita disaat marah berlindunglah kepada Allah Swt dari godaan setan, sebab marah itu berasal dari setan. Sebagaimana Rasulullah bersabda
“Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).
2. Mengambil Air Wudhu.
Rasulullah mengajarkan kita apabila marah, kita berwudhu. Sebab kemarahan itu berasal dari setan, sedangkan setan berasal dari api. Tentunya api didingankan dengan air. Sebagaimana Rasulullah bersabda,
“Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudhulah.” (HR. Abu Dawud).
3. Mengubah Posisi Saat Marah.
Disaat kita marah kita dianjurkan Rasulullah Saw untuk meredamnya dengan cara mengubah posisi. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. Rasulullah Saw bersabda,
“Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).
4. Diam.
Untuk mengendalikan marah juga Rasulullah Saw juga mengajarkan kita supaya diam, sebab dengan diam berarti akan berkurang respon dari orang yang membuat kita marah.
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,
“Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).
5. Melaksanakan Sujud.
Dan yang terakhir kita dianjurkan untuk sujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadits dikatakan
“Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang bagaimana cara yang diajarakan Rasulullah untuk mengendalikan marah. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari perbuatan marah tersebut. Aamiin.
Baca Juga :
- Kenapa Orang Berteriak Disaat Marah?
- 10 Sifat Manusia Sebagai Pintu Gerbang Masuknya Syetan
Baca Juga :
- Kenapa Orang Berteriak Disaat Marah?
- 10 Sifat Manusia Sebagai Pintu Gerbang Masuknya Syetan
Akan lebih baik bila hadits-hadits yang disandarkan dalam postingan disertai sanadnya, shahih, hasan, atau dhaif. Terima kasih
BalasHapus